peristiwa bom bali – Sejarah Lengkap Sejarahwan Mon, 04 Nov 2019 03:01:40 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=5.5.5 Dampak Peristiwa Bom Bali Tahun 2002 dan 2005 /indonesia/dampak-peristiwa-bom-bali Mon, 04 Nov 2019 03:01:34 +0000 /?p=5397 Tragedi kemanusiaan besar di Pulau Bali dan peristiwa terorisme paling parah dalam sejarah sebagai peristiwa dan contohnya di Indonesia terjadi pada tahun 2002 dan 2005. Peristiwa pertama terjadi pada tanggal…

The post Dampak Peristiwa Bom Bali Tahun 2002 dan 2005 appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Tragedi kemanusiaan besar di Pulau Bali dan peristiwa terorisme paling parah dalam sejarah sebagai peristiwa dan contohnya di Indonesia terjadi pada tahun 2002 dan 2005. Peristiwa pertama terjadi pada tanggal 12 Oktober 2002, 17 tahun lalu di malam hari yang menghancurkan sebagian wilayah jantung pariwisata Indonesia tersebut. Sejarah peristiwa  bom bali mencatat bahwa ledakan terjadi dalam waktu yang hampir bersamaan yaitu pada pukul 23.05 WITA di Paddy’s Club dan Sari Club. Kurang lebih sekitar 10 menit kemudian, ledakan kembali terjadi di Renon, dekat kantor Konsulat Amerika Serikat, namun dalam ledakan ini tidak ada korban jiwa. Bom di diskotek Paddy’s berada dalam tas punggung dan merupakan bom bunuh diri.

Bom kedua disimpan dalam mobil Mitsubishi Colt L300 yang diparkir di depan Sari Club, meledak beberapa belas detik kemudian menggunakan pemicu jarak jauh. Ledakan di depan Sari Club itu meninggalkan jejak berupa lubang sedalam 3 kaki. Peristiwa di restoran dan club tersebut memakan 202 orang korban jiwa dan 209 orang korban luka atau cedera. Pengeboman di bali kembali terjadi pada 2005 pada tiga lokasi yaitu Kafe Nyoman, Kafe Menega, dan Restoran R.AJA’s di Kuta Square. Menurut Ansyaad Mbai, bukti – bukti awal menunjukkan paling tidak ada tiga orang pengebom bunuh diri dalam serangan ini, mirip dengan modus operandi pengeboman yang terjadi pada tahun 2002.

Bukti bom bunuh diri berasal dari serpihan ransel dan tubuh manusia, namun ada juga kemungkinan bahwa ransel – ransel itu telah disembunyikan lebih dulu sebelum diledakkan. Komisioner Polisi Federal Australia, Mick Keelty menyatakan bahwa kemungkinan jenis bom yang digunakan berbeda dari ledakan sebelumnya. Kebanyakan korban meninggal terluka akibat serpihan tajam atau shrapnel, dan bukan karena ledakan. Hasil sinar X dari pejabat medis memperlihatkan ada benda asing yang digambarkan sebagai ‘pellet’ di dalam badan korban, juga ada korban luka yang melaporkan bola bearing masuk ke bagian belakang tubuhnya.

Dampak Bom Bali 2002

Peristiwa yang sangat mengguncang dunia tersebut menelan korban warga luar negeri seperti Australia, Inggris, Kanada dan lainnya. Sudah tentu hal tersebut menimbulkan dampak dari peristiwa bom Bali seperti berikut ini.

  1. Indonesia mengalami masalah serius terkait dengan keamanan negara disebabkan latar belakang peristiwa  bom Bali. Sejumlah negara kemudian mengeluarkan travel warning bagi para warganya yang berniat berkunjung ke Indonesia. Belum lagi kecaman – kecaman yang terus datang dari seluruh penjuru dunia akan peristiwa tersebut.
  2. Kehidupan masyarakat Bali dari segi ekonomi juga mengalami dampak peristiwa bom Bali. Pendapatan dari sektor pariwisata menurun dan juga ekonomi warga yang mengalami akibat langsung dari aksi pengeboman tersebut. Akibatnya sektor pariwisata di Bali sempat mengalami keterpurukan selama beberapa tahun.
  3. Dari segi psikologis, dampak peristiwa bom Bali juga mempengaruhi para warga dan korban dengan trauma mendalam. Sebagian penduduk pun merasa tidak lagi aman untuk tetap tinggal di Bali dan curiga terhadap orang asing karena kenyamanan hidupnya telah terampas dengan adanya teror bom.
  4. Selama hampir tiga tahun setelah terjadinya bom Bali tahun 2002, tidak terlihat adanya perbaikan dalam ekonomi rumah tanggai di Bali. Bahkan jumlah pengangguran meningkat sebanyak 3,5 persen, jam kerja menurun sejumlah 4,2 persen, dan pendapatan rumah tangga mengalami penurunan sebanyak 22,6 persen. Penurunan pendapatan ini memaksa para kepala rumah tangga berganti pekerjaan, menambah jam kerja dan juga mengganti status pekerjaannya.
  5. Sektor pariwisata yang mengalami dampak peristiwa bom Bali juga mengalami penurunan dari segi cenderamata, perusahaan travel, hotel, restoran dan lainnya yang ikut terpuruk. Bahkan pengrajin kayu yang biasa menerima pesanan untuk Bali pun ikut terkena imbas dari teror bom di Bali.

Dampak Bom Bali 2005

Peristiwa dalam sejarah bom Bali 2005 tidak menyebabkan efek sebesar yang terjadi pada tahun 2002 sebelumnya. Hal tersebut bisa dilihat melalui kurangnya eksodus para wisatawan asing yang sebelumnya terjadi pada tahun 2002. Beberapa dampak peristiwa bom Bali pada 2005 adalah:

  1. Pelemahan mata uang Rupiah sempat terjadi pada pembukaan perdagangan, sehari setelah kejadian bom Bali 2005. Mata uang rupiah sempat melemah sekitar 100 poin hingga mencapai Rp.10.400, namun berkurang pada penutupan perdagangan hingga mencapai Rp. 10.305 sehingga total yang melemah sebesar 15 poin. Begitu juga dengan Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Jakarta yang mampu memulihkan diri sehari setelah terjadinya peristiwa pengeboman tersebut.
  2. Walaupun di atas kertas, dampak dari peristiwa bom Bali pada sektor pariwisata diperkirakan tidak signifikan karena hanya menyumbang sekitar 5 persen dari perekonomian Indonesia, tetapi dampak peristiwa bom Bali di sektor pariwisata tetap terjadi. Hal itu tentunya tidak terelakkan karena ketika citra pariwisata yang baik mulai kembali dibangun, teror justru terjadi lagi. Banyak turis asing dan domestik enggan berwisata ke Bali karena takut. Karena kurangnya pengunjung wisata, maka kondisi ekonomi di Bali sempat kembali mengalami penurunan.
  3. Maskapai Air Paradise yang berbasis di Indonesia mengalami kebangkrutan sejak berdirinya pada 2003. Kebangkrutan terjadi paska musibah bom ini karena jumlah penumpang pada jalur Australia ke Bali yang mereka layani terus menurun. Tingkat hunian hotel termasuk kelas melati juga kembali menurun dan bisnis cendera mata turut terpukul dengan teror bom yang terjadi.

Selain dampak peristiwa bom Bali yang terjadi pada tahun 2002 dan 2005 tersebut, sudah tentu korban jiwa dan harta benda adalah dampak yang terbesar dari kejadian itu. Para korban yang tewas tentunya memiliki anggota keluarga yang tidak rela akan kematian mereka yang tragis. Banyak yang kehilangan tulang punggung keluarga sehingga kondisi ekonominya menjadi semakin sulit, juga rasa sakit hati yang tertinggal karena orang tidak bersalah menjadi korban suatu permainan yang sangat kejam.

Masih banyak keluarga korban yang tidak puas akan penyelesaian masalah bom Bali tersebut dan tidak mendapatkan solusi atau penutupan yang tepat. Memulihkan sektor pariwisata pun tidak dapat dilakukan dalam waktu semalam, melainkan memerlukan waktu lama untuk kembali meyakinkan dan menumbuhkan keinginan untuk berkunjung lagi ke Bali. Sejak terjadinya peristiwa pengeboman kurang lebih selama 10 tahun pemerintah terus berusaha memulihkan kondisi di Bali. Pada peringatan tragedi bom Bali I di Legian, Kuta tanggal 12 Oktober 2019, ratusan orang berkumpul di Monumen Bom Bali I Legian.

Kedatangan mereka bertujuan untuk memperingati tragedi besar dengan berdoa bersama, menabur bunga dan menyalakan lilin sebagai simbol duka. Kampanye pariwisata dan keamanan juga terus ditingkatkan agar para calon wisatawan tidak ragu lagi untuk berkunjung dan berlibur ke Bali. Sektor keamanan pun terus ditingkatkan agar pihak berwenang tidak lagi kecolongan dengan berbagai teror yang sangat berbahaya. Pemerintah terus meningkatkan upaya perbaikan citra pulau Bali sebagai tujuan wisata dengan adanya museum di Bali seperti museum di Ubud, candi di Bali, dan sejarah museum Geopark Batur.

The post Dampak Peristiwa Bom Bali Tahun 2002 dan 2005 appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Sejarah Bom Bali 2005 – Penyebab dan Dampaknya /indonesia/sejarah-bom-bali-2005 Fri, 13 Sep 2019 04:33:09 +0000 /?p=5157 Peristiwa bom bali II adalah serangkaian pengeboman yang terjadi di Bali untuk kedua kalinya setelah tahun 2002 lalu. Pengeboman terjadi pada 1 Oktober 2005 sejumlah tiga kali, satu terjadi di…

The post Sejarah Bom Bali 2005 – Penyebab dan Dampaknya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Peristiwa bom bali II adalah serangkaian pengeboman yang terjadi di Bali untuk kedua kalinya setelah tahun 2002 lalu. Pengeboman terjadi pada 1 Oktober 2005 sejumlah tiga kali, satu terjadi di daerah Kuta dan dua di daerah Jimbaran. Sedikitnya 23 orang kehilangan nyawa dan 196 lainnya mengalami luka – luka. Peristiwa bom yang kedua di Bali ini memberikan efek yang cukup signifikan terhadap sektor pariwisata Bali, karena pada 12 September 2002 sudah pernah terjadi serangan bom yang mirip dan lebih besar lagi, menewaskan 202 orang.

Pada peristiwa bom Bali II tidak ada orang atau kelompok yang langsung mengaku bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Beberapa hari kemudian, Ansyaad Mbai sebagai Kepala Desk Antiteror Kantor Menteri Polhukam mengeluarkan pernyataan bahwa kejadian itu adalah bom bunuh diri yang dilakukan oleh tiga orang yaitu Muhammad Salik Firdaus, Misno dan Ayib Hidayat. Juga dinyatakan bahwa tersangka pengeboman adalah dua orang warga negara Malaysia bernama Azahari bin Husin dan Noordin M. Top.

Terjadinya Peristiwa Pengeboman

Sejarah Bom Bali 2005Latar belakang peristiwa bom bali pertama adalah berkaitan dengan penyebab perang Afghanistan dan sejarah perang Afghanistan. Begitu juga dengan sejarah bom bali 2005 yang tidak jauh berbeda, yaitu menyasar para warga asing. Sejarah bom bali pada 2005 terjadi pada tiga lokasi terpisah yaitu Kafe Nyoman, Kafe Menega, dan Restoran R.AJA’s di Kuta Square. Menurut Ansyaad Mbai, bukti – bukti awal menunjukkan tanda bahwa paling tidak ada tiga orang pengebom bunuh diri dalam serangan ini yang mirip dengan modus operandi pengeboman tahun 2002.

Bukti bom bunuh diri didapatkan dari serpihan ransel dan tubuh manusia yang hancur berlebihan, namun ada juga kemungkinan bahwa ransel – ransel itu telah disembunyikan sebelum diledakkan. Komisioner Polisi Federal Australia, Mick Keelty menyatakan bahwa jenis bom yang digunakan berbeda dari ledakan sebelumnya karena kebanyakan korban meninggal terluka akibat serpihan tajam atau shrapnel, dan bukan karena ledakan kimia. Hasil sinar X yang ditunjukkan oleh pejabat medis memperlihatkan ada benda asing yang digambarkan sebagai ‘pellet’ di dalam badan korban, juga ada korban luka yang melaporkan adanya bola bearing yang masuk ke bagian belakang tubuhnya.

Kronologi sejarah bom bali 2005 di restoran Raja dimulai pada Sabtu tanggal 1 Oktober 2005 sekitar pukul 19.25 WITA ketika ledakan keras terjadi di Raja Restaurant di Kuta Town Square. Restoran langsung hancur berantakan, lantai dasar hancur, begitu juga dengan lantai dua sedangkan lantai tiga tampak masih utuh. 15 menit setelah ledakan warga yang berdekatan dengan lokasi langsung berdatangan untuk memberikan pertolongan pertama bagi para korban. Pukul 20.15 WITA ambulans mencapai lokasi dan pukul 21.05 WITA ditemukan korban tewas. Sebelumnya telah terjadi dua ledakan di pantai Jimbaran.

Sejarah bom bali 2005 mencatat adanya 23 orang korban tewas yang terdiri dari 15 orang warga Indonesia, satu orang warga Jepang, dan 4 orang warga Australia diluar ketiga para pelak pengeboman. Menurut Ansyaad Mbai, serangan ini memiliki ciri khas berupa serangan jaringan teroris Jamaah Islamiyah sebagai organisasi yang berhubungan dengan Al-Qaeda dan telah mengebom hotel Marriott Jakarta pada 2003, Kedutaan Besar Australia di Jakarta pada 2004, Bom Bali 2002, dan pengeboman di Jakarta pada 2009. Kelompok teroris ini memiliki ciri khas untuk melakukan serangan secara beruntun dan bertepatan waktu seperti pada peristiwa 11 September 2001. Pada tanggal 10 November 2005 nama – nama pelaku diumumkan oleh Polri yaitu:

  • Muhammad Salik Firdaus – Asal Cikijing, Majalengka, Jawa Barat dan pelaku peledakan Kafe Nyoman.
  • Misno atau Wisnu – Berusia 30 tahun, merupakan pelaku pengeboman Kafe Menega dari Desa Ujungmanik, Kecamatan Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah.
  • Pada 19 November 2005 kembali diumumkan seorang pelaku bernama Ayib Hidayat berusia 25 tahun dari Kampung Pamarikan, Ciamis, Jawa Barat sebagai pelaku bom di restoran R.AJA’s.

Dalam pengusutan itu juga ditangkap salah seorang tersangka anggota komplotan teroris yaitu Mohammad Cholili. Ia dijatuhi hukuman 18 tahun penjara pada tahun 2006 karena sudah membantu Noordin M.Top dan Dr. Azahari untuk merakit bom yang meledak pada sejarah bom bali 2005. Cholili dinyatakan bebas bersyarat pada Rabu tanggal 6 Agustus 2014 melalui remisi karena berkelakuan baik dan tidak pernah melanggar aturan di penjara. Pembebasannya setelah menjalani separuh masa tahanan sudah mendapatkan rekomendasi dari Detasemen 88 dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris. Aktivitasnya akan terus dipantau dan tidak dapat keluar negeri tanpa persetujuan Kementrian Hukum dan HAM. Jika ada tindakan kriminal yang dilakukan, ia akan dikembalikan ke penjara. Ketahui juga mengenai penyebab perang Bali dan nama pahlawan nasional dari Bali.

Pengusutan Kasus Bom Bali 2005

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui konferensi pers mengemukakan bahwa peringatan akan serangan terorisme di Indonesia telah didapatkan mulai Juli 2005, tetapi ada kemungkinan aparat menjadi lalai karena pada saat itu juga terjadi kenaikan harga BBM yang membutuhkan pengawasan lebih. Tanggal 2 Oktober dalam konferensi pers berikutnya untuk membahas sejarah bom bali pada 2005, Inspektur Jenderal Made Pangku Pastika menunjukkan video mengenai salah satu pengebom ketika masuk ke Restoran Raja di Kuta dengan membawa ransel dan meledakkannya. Kemudian pada 9 November 2005, polisi menyergap sebuah vila di Kota Batu, Malang. Penyergapan itu menewaskan Dr. Azahari yang merupakan salah satu buronan asal Malaysia dan dianggap sebagai pembuat bom dalam dua kali peristiwa pengeboman di Bali. Pada hari yang sama di Semarang, dilakukan juga penyergapan dan perburuan buronan lainnya yaitu Noordin M. Top.

Polisi menemukan sejumlah barang bukti dari para pelaku dalam sejarah bom bali 2005 berupa rekaman kesaksian ketiga pelaku bom bunuh diri, dua ktp milik dua dari pelaku pengeboman. Dalam rekaman video salah seorang pelaku memberi pernyataan bahwa perbuatan yang dilakukan akan membuat mereka masuk ke surga. Rekaman tersebut kemudian digunakan untuk mencocokkan wajah pelaku dengan kepala yang ditemukan di lokasi pengeboman. Pada 16 November kaset tersebut kemudian diputarkan kepada 12 kiai di Jawa Timur oleh Wapres Jusuf Kalla, agar para kiai dapat meneruskan kepada masyarakat mengenai ajaran Islam yang dipahami secara salah oleh para pengebom.

Sejarah bom bali pada 2005 tidak memberikan dampak yang terlalu signifikan seperti pada peristiwa tahun 2002 karena tidak terlalu terlihat para wisatawan asing yang langsung pulang ke negaranya seperti dulu. Sempat terjadi pelemahan mata uang rupiah sekitar 100 poin pada pembukaan perdagangan yang dilakukan sehari setelah kejadian menjadi Rp. 10.400, tetapi pada penutupan perdagangan berkurang menjadi RP. 10.350 sehingga total pelemahan menjadi hanya 15 poin.

Begitu juga pada Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Jakarta yang mampu memulihkan diri dari pengaruh perdagangan sehari setelah peristiwa sejarah bom bali 2005. Berbeda dengan sejarah peristiwa bom bali pertama yang mempengaruhi sektor pariwisata dan ekonomi secara signifikan di Bali. Ketahui juga mengenai candi di Bali, museum di Ubud dan museum di Bali yang patut dikunjungi para wisatawan untuk memperkaya pengetahuan akan wisata sejarah dan seni selama berada di Bali.

The post Sejarah Bom Bali 2005 – Penyebab dan Dampaknya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
5 Latar Belakang Peristiwa Bom Bali Tahun 2002 /indonesia/latar-belakang-peristiwa-bom-bali Tue, 03 Sep 2019 03:08:24 +0000 /?p=5104 Peristiwa terorisme paling parah dalam sejarah Indonesia terjadi pada tanggal 12 Oktober 2002 dan merupakan suatu tragedi kemanusiaan besar di Pulau Bali. Hampir 17 tahun lalu terjadi tiga rangkaian ledakan…

The post 5 Latar Belakang Peristiwa Bom Bali Tahun 2002 appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Peristiwa terorisme paling parah dalam sejarah Indonesia terjadi pada tanggal 12 Oktober 2002 dan merupakan suatu tragedi kemanusiaan besar di Pulau Bali. Hampir 17 tahun lalu terjadi tiga rangkaian ledakan bom pada malam hari yang meluluh lantahkan area di jantung pariwisata Indonesia tersebut. Sejarah peristiwa  bom bali mencatat adanya dua ledakan pertama terjadi di Paddy’s Club dan Sari Club di Jalan Legian, Kuta, Bali. Ledakan terakhir terjadi di kantor Konsulat Amerika Serikat yang jaraknya cukup jauh. Peristiwa itu menyebabkan 202 korban jiwa dan 209 korban luka atau cedera, kebanyakan korban adalah wisatawan asing yang sedang mengunjungi kedua klub populer tersebut.

Latar Belakang Peristiwa Bom Bali

Dua bom meledak dalam waktu yang hampir bersamaan yaitu pada pukul 23.05 WITA di Paddy’s Club dan Sari Club. Kurang lebih 10 menit kemudian, ledakan yang mengguncang Bali kembali terjadi. Ledakan tersebut terjadi di Renon, dekat kantor Konsulat Amerika Serikat, namun tidak ada korban jiwa dalam ledakan ini. Bom yang meledak di diskotek Paddy’s disimpan dalam tas punggung dan merupakan bom bunuh diri. Bom kedua disimpan di dalam mobil Mitsubishi Colt L300 yang diparkir di depan Sari Club, meledak beberapa belas detik kemudian dengan pemicu jarak jauh. Ledakan di depan Sari Club meninggalkan sisa berupa lubang sedalam 3 kaki.

  1. Latar belakang peristiwa bom di bali yang dilakukan oleh teroris menggunakan bom bunuh diri adalah untuk memberikan efek yang lebih menyeramkan kepada masyarakat. Dengan bom bunuh diri diharapkan masyarakat lebih merasakan efek ketakutan yang seharusnya sesuai dengan tujuan peledakan bom tersebut. Latar belakang peristiwa bom bali berawal dari beberapa kejadian sebelumnya.
  2. Bali dipilih sebagai lokasi bom karena Bali adalah simbol yang banyak dikenal oleh masyarakat internasional. Dengan memilih Bali sebagai lokasi pengeboman, diharapkan efek yang diinginkan akan lebih mendunia daripada jika bom diledakkan di lokasi lainnya. Banyak orang asing yang berada di Bali sehingga sasaran para teroris ditujukan kepada orang – orang asing tersebut terutama orang Amerika.
  3. Latar belakang peristiwa bom bali pertama juga berasal dari peristiwa di Poso dan Ambon. Bom bali adalah balas dendam para teroris karena dalam kedua peristiwa tersebut banyak umat muslim terbunuh akibat konflik yang terjadi. Selain itu, bom bali dilakukan untuk membela rakyat dalam sejarah perang Afghanistan atas penindasan yang dilakukan Amerika Serikat karena para teroris menganggap penyebab perang Afganistan telah sangat menindas rakyat disana.
  4. Latar belakang peristiwa bom bali terjadi juga karena para teroris menganggap bahwa Bali adalah pusat maksiat dan lokasi yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Para teroris secara umum memang menargetkan lokasi – lokasi yang dianggapnya menjadi pusat kemaksiatan. Walaupun mungkin memang benar banyak terjadi kegiatan maksiat di satu tempat, tapi cara pengeboman tetap tidak dapat dibenarkan karena memakan banyak korban yang tidak bersalah.
  5. Teroris memiliki paham radikal untuk menciptakan negara yang sesuai dengan yang mereka inginkan. Ketika ada kondisi yang menyimpang dari tujuan tersebut maka mereka tidak akan segan untuk menggunakan kekerasan demi mencapai tujuannya termasuk mengorbankan banyak orang dengan bom. Mereka juga menggunakan istilah jihad sebagai pembenaran akan aksi – aksi kekerasan tersebut dan menghalalkan jatuhnya korban untuk tercapainya kebaikan yang lebih besar. Ketahui juga mengenai penyebab perang Israel dan Palestina, juga mengenai penyebab perang Aleppo.

Penyusunan Rencana Pengeboman

Para pelaku pengeboman di Bali bergabung dalam Darul Islam (DI) suatu organisasi penerus Negara Islam Indonesia (NII). Pada tahun 2002, DI memisahkan diri dan mengganti namanya menjadi Jamaah Islamiyah (JI), namun mereka tetap meneruskan tujuan dari NII.Menurut Ali Imron, salah satu terpidana seumur hidup kasus bom bali I, rencananya bom akan diledakkan pada tanggal 11 September 2002 persis setahun setelah peristiwa WTC di Amerika Serikat. Pada saat perencanaan latar belakang peristiwa bom di bali di Solo tahun 2002, Imam Samudera menginginkan bom bali menjadi peringatan akan peristiwa WTC tersebut. Namun Amrozi dan Dulmatin memprotesnya karena tidak sanggup melakukan aksi dalam waktu satu bulan saja. Rapat persiapan di Jawa Barat dipimpin oleh Mukhlas dan Imam Samudra selama bulan Agustus dan September.

Latar belakang peristiwa bom bali berawal dari Ali Ghufron / Mukhlas yang pergi ke Afghanistan selama enam tahun sejak tahun 1984 – 1990. Sepulangnya dari sana, ia mengajak Amrozi saudaranya untuk melakukan aksi teror di Bali tersebut. Ali Imron, adik Amrozi juga diajak ke Solo untuk merencanakan aksi tersebut. Ada tiga bom yang akan diledakkan sesuai dengan rencana awal. Pertama adalah bom mobil yang dirakit dan berbobot mencapai satu ton, lalu bom motor seberat 50 kilogram dan bom rompi. Imam Samudera diangkat sebagai pemimpin lapangan.

Ali Imron dan yang lainnya berangkat ke Denpasar, Bali pada 8 September 2002 untuk mencari lokasi peledakan bom. Kawasan Kuta disurvei untuk mencari lokasi mana yang paling banyak dikunjungi oleh turis asing, dan Sari Club dipilih sebagai lokasi pertama dengan persetujuan Imam Samudera. Bahan peledak dikirim dari Jawa menuju Denpasar pada tanggal 8 – 16 September 2002 sehingga terkumpul satu ton lebih. Bom mulai diracik pada taggal 17 – 20 September 2002. Ali Imron membeli mobil dari rekannya di Lamongan dan mobil tersebut dibawa ke Bali untuk diisi bom.

Amrozi bin Nurhasyim sebagai salah satu tersangka kunci ditangkap pada 5 November 2002 di rumahnya di Desa Tenggulun, Lamongan, Jawa Timur. Begitu pula dengan 10 orang lainnya yang diduga juga terlibat ditangkap di sejumlah lokasi berbeda di Pulau Jawa. Pada tanggal 10 Novemner 2002 lima orang tim inti pengeboman akhirnya dibeberkan oleh Amrozi. Mereka adalah Ali Imron (adik Amrozi), Ali Fauzi (saudara Amrozi lain ibu), Qomaruddin yang menjadi eksekutor di Sari Club dan Paddy’s. M. Gufron, kakak Amrozi dan Mubarok membantu menyiapkan peledakan sedangkan kakak tiri Amrozi bernama Tafsir juga diburu polisi. Imam Samudra ditangkap pada 26 November 2002 di dalam bus Kurnia yang berada di kapal Pelabuhan Merak, hendak melarikan diri ke Sumatera. Ali Gufron ditangkap pada 3 Desember 2002 di Klaten, Jawa Tengah. Ketahui juga mengenai penyebab perang arab saudi dan yaman serta penyebab perang ambon.

Tim investigasi gabungan polisi RI dan Australia pada 18 Desember 2002 membuka dan membeberkan Dokumen Solo milik Ali Gufron yang isinya mengenai tata cara membuat senjata, racun, dan perakitan bom. Selain itu juga memuat buku – buku mengenai Jamaah Islamiyah (JI), topografi suatu daerah dan sejumlah rencana aksi teroris. Amrozi divonis mati pada 7 Juli 2003, menyusul Imam Samudra pada 10 September 2003, dan Ali Gufron pada 2 Oktober 2003. Ketiganya dipindahkan ke Nusakambangan pada 11 Oktober 2005, dan eksekusi mati dilakukan pada 8 November 2008  dini hari dengan cara ditembak.

Saat ini perekonomian Bali yang terpuruk akibat peristiwa tersebut telah kembali pulih dan mulai meroket. Di lokasi ledakan dibangun monumen untuk mengenang latar belakang peristiwa bom bali tersebut dan kini kerap dijadikan lokasi selfie para wisatawan, yang tidak sepenuhnya mengerti akan efek yang masih tersisa hingga saat ini dari peristiwa tersebut. Para korban selamat ada yang masih mengalami trauma psikis dan bahkan cacat fisik akibat peristiwa tersebut. Masih ada korban yang hingga kini masih bergulat dengan keterbatasan fisik karena peristiwa itu tanpa adanya bantuan yang memadai untuk dapat melanjutkan masa depannya secara mandiri.

The post 5 Latar Belakang Peristiwa Bom Bali Tahun 2002 appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Sejarah Peristiwa Bom Bali Pertama Tahun 2002 /indonesia/sejarah-peristiwa-bom-bali Tue, 02 Jul 2019 10:33:26 +0000 /?p=4514 Pada tanggal 12 Oktober 2002 terjadi peristiwa terorisme paling parah dalam sejarah Indonesia yang menjadi tragedi kemanusiaan besar di Pulau Bali. Saat itu hampir 17 tahun lalu terjadi tiga rangkaian…

The post Sejarah Peristiwa Bom Bali Pertama Tahun 2002 appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Pada tanggal 12 Oktober 2002 terjadi peristiwa terorisme paling parah dalam sejarah Indonesia yang menjadi tragedi kemanusiaan besar di Pulau Bali. Saat itu hampir 17 tahun lalu terjadi tiga rangkaian ledakan bom yang meluluh lantakkan area di jantung pariwisata Indonesia tersebut pada malam hari. Kedua ledakan pertama terjadi di Paddy’s Club dan Sari Club di Jalan Legian, Kuta, Bali. Ledakan terakhir kemudian terjadi di kantor Konsulat Amerika Serikat yang jaraknya cukup berjauhan. Peristiwa itu menyebabkan 202 korban jiwa dan 209 korban luka atau cedera, kebanyakan adalah wisatawan asing yang sedang berada di kedua klub populer tersebut.

Kronologi Peristiwa Bom Bali

Dua bom dalam sejarah peristiwa bom bali meledak dalam waktu yang hampir bersamaan di Paddy’s Club dan Sari Club yaitu pada pukul 23.05 WITA. Sekitar kurang lebih 10 menit kemudian, kembali terjadi ledakan yang mengguncang Bali. Ledakan terjadi di Renon berdekatan dengan kantor Konsulat Amerika Serikat, namun tidak ada korban jiwa dalam ledakan ini. Bom yang meledak di diskotek Paddy’s disimpan dalam tas punggung dan diledakkan sebagai bom bunuh diri. Sedangkan bom kedua disimpan di dalam mobil Mitsubishi Colt L300 yang diparkir di depan Sari Club dan meledak sekitar beberapa belas detik kemudian dengan pemicu jarak jauh. Ledakan di depan Sari Club meninggalkan lubang sedalam 3 kaki.

Pemeriksaan saksi kasus terorisme sejarah peristiwa bom bali ini mulai dilakukan pada tanggal 16 Oktober 2002 dengan meminta keterangan lebih dari 50 orang di Polda Bali, dibantu oleh Tim Forensik Australia untuk identifikasi jenazah. Pada tanggal 20 Oktober 2002, Tim Investigasi Gabungan Polri dan Kepolisian Luar Negeri yang dibentuk untuk  penanganan kasus memaparkan kesimpulan bahwa bom di Paddy’s berjenis TNT dengan berat 1 kg dan bom yang meledak di depan Sari Club adalah jenis RDX seberat 50 – 150 kg. Sedangkan bom yang meledak di dekat konsulat AS berjenis TNT dengan berat 0,5 kg.

Saat itu pemerintahan yang sedang dipimpin Megawati Soekarnoputri terus mendesak penuntasan kasus yang mencoreng nama baik pariwisata Indonesia dan secara keseluruhan di mata dunia tersebut. Megawati bahkan memberi tenggat waktu bahwa kasus harus tuntas pada November 2002. Pada tanggal 30 Oktober 2002, sejarah peristiwa bom bali menunjukkan titik terang mengenai pelakunya dengan mempublikasikan tiga sketsa wajah tersangka pengebom. Kemudian pada tanggal 4 November 2002 polisi menyatakan telah mengetahui tempat persembunyian, nama dan identitas para tersangka. Ketahui juga mengenai penyebab perang Afganistan, penyebab perang Arab Saudi dan Yaman, penyebab perang Aleppo, dan sejarah perang Afganistan VS Amerika.

Penangkapan Para Tersangka

Salah satu tersangka pemboman kemudian ditangkap pada 5 November 2002, yaitu Amrozi bin Nurhasyim di rumahnya di Desa Tenggulun, Lamongan, Jawa Timur. Kemudian sebanyak 10 orang yang diduga terlibat juga ditangkap sehari setelahnya di sejumlah tempat di Jawa. Amrozi kemudian diterbangkan ke Bali dan memberikan pengakuan mengenai keterlibatan Abu Bakar Ba’asyir, yang dibantah oleh Abu Bakar. Pada 8 November 2002 Amrozi resmi dinyatakan sebagai tersangka tindak pidana terorisme. Tim forensik menemukan residu bahan – bahan yang identik dengan bahan peledak yang ditemukan di TKP pada 9 November 2002, sedangkan Kapolri saat itu Jenderal Da’i Bachtiar menyatakan adanya kesaksian dari Omar Al-Farouq mengenai keterlibatan Abu Bakar Ba’asyir dan Amrozi.

Ada lima orang yang menjadi tim inti dari peledakan tersebut menurut pengakuan Amrozi, yaitu Ali Imron, Ali Fauzi, dan Qomaruddin yang menjadi eksekutor di Sari dan Paddy’s. Kedua orang lainnya adalah M. Gufron dan Mubarok, membantu persiapan peledakan. Kakak Amrozi yaitu Muhammad Gufron, adik Amrozi yaitu Ali Imron dan Ari Fauzi yang merupakan saudara Amrozi lain ibu kemudian diburu polisi. Kemudian kakak tiri Amrozi yaitu Tafsir juga diburu karena dianggap tahu mengenai seluk beluk mobil Mitsubishi L-300 dan ia juga meminjamkan rumahnya untuk digunakan sebagai bengkel oleh Amrozi.

Tim gabungan menangkap Qomaruddin pada 11 November 2002, seorang petugas kehutanan dan teman dekat Amrozi di Desa Tenggulun. Ia diduga ikut membantu merakit bahan peledak untuk bom. Pada 17 November 2002, Imam Samudra, Idris dan Dulmatin disangka sebagai peracik Bom Bali dan ditetapkan sebagai tersangka bersama dengan Ali Imron, Umar/ Wayan dan Umar Patek. Imam Samudra ditangkap di dalam bus Kurnia di pelabuhan Merak, di dalam kapal menuju Sumatra pada 26 November 2002.

Otak dari pelaku bom bali berhasil ditangkap oleh tim investigasi pada 1 Desember 2002. Mereka berjumlah empat orang, dan satu diantaranya adalah anggota Jamaah Islamiyah (JI). Ali Gufron kemudian ditangkap di Klaten, Jawa Tengah, kemudian Rahmat, Ali Imron dan Hermiyanto, juga sejumlah wanita yang diduga istri mereka. Anak Ashuri bernama Atang yang masih menjadi siswa SMA di Lamongan juga ditangkap polisi pada 16 Desember 2002, selain itu juga ditemukan 20 buah dus yang berisi bahan kimia potasium klorat seberat satu ton di rumah kosong milik Ashuri, Desa Banjarwati, Kecamatan Paciran, Lamongan. Barang bukti tersebut diduga milik  Amrozi.

Pelaku bom bunuh diri adalah Jimi alias Iqbal atau Isa yang dilatih oleh Ali Imron untuk menyalakan tombol pemicu bom yang terpasang dalam mobil, rompi dan kotak. Tiga pemicu bom tersebut berada dalam motor Yamaha FIZR merah yang diparkir di dekat Sari Club. Tim Investigasi Gabungan Polri dan Polisi Australia kemudian membeberkan Dokumen Solo yang dimiliki oleh Ali Gufron. Dokumen tersebut berisi mengenai tata cara pembuatan senjata, racun, dan perakitan bom, juga buku – buku mengenai Jamaah Islamiyah (JI), topografi suatu area serta sejumlah rencana aksi. Berkas perkara Amrozi kemudian diserahkan kepada Kejaksaan Tinggi Bali pada 6 Januari 2003.

Rekonstruksi dalam sejarah peristiwa bom Bali dilakukan para 8 Februari 2003, dan sidang terhadap para tersangka mulai dilakukan setelahnya. Amrozi dan Imam Samudera kemudian dihukum mati, begitu juga dengan Ali Gufron. PK atau peninjauan kembali yang diajukan para tersangka ditolak hingga tiga kali pengajuan, dan Mahkamah Konstitusi menolah uji materi mengenai UU Nomor 2/Pnps/1964 yang berisi tata cara eksekusi mati yang diajukan oleh Amrozi dan tersangka lainnya. Mereka kemudian dieksekusi mati di Nusakambangan pada 9 November 2008. Ketahui juga mengenai candi di Bali, sejarah museum Le Mayeur Bali, dan sejarah museum Bali Denpasar.

Sejarah peristiwa bom Bali ini terjadi tepat setahun, sebulan dan sehari setelah Serangan 11 September yang dilakukan oleh teroris ke menara WTC, Amerika Serikat. Beberapa pihak mencurigai adanya keterlibatan pihak asing dalam kejadian ini. Umar Patek memiliki peran besar dalam pengeboman, karena peristiwa itu berawal dari saat ketika ia memutuskan tinggal di Sukoharjo, di rumah kontrakan Dulmatin. Ia ditemui Imam Samudera yang mengajak untuk membunuh orang – orang asing dengan bom. Ali Imran dan Umar Patek mengakui mereka membuat kesalahan dan penyimpangan dengan perbuatannya tersebut.

The post Sejarah Peristiwa Bom Bali Pertama Tahun 2002 appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>