partai komunis indonesia – Sejarah Lengkap Sejarahwan Sat, 27 Jul 2019 02:11:44 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=5.5.1 9 Tokoh G30S PKI 1965 dan Perannya /indonesia/kemerdekaan/pasca-kemerdekaan/tokoh-g30s-pki Sat, 27 Jul 2019 02:11:33 +0000 /?p=4891 Asal muasal PKI dalam sejarah partai politik Indonesia dimulai pada tahun 1914 ketika Hendricus Josephus Fransiscus Marie Snevliet atau Henk Snevliet, seorang tokoh komunis Belanda membentuk Indische Social Democratic Association…

The post 9 Tokoh G30S PKI 1965 dan Perannya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Asal muasal PKI dalam sejarah partai politik Indonesia dimulai pada tahun 1914 ketika Hendricus Josephus Fransiscus Marie Snevliet atau Henk Snevliet, seorang tokoh komunis Belanda membentuk Indische Social Democratic Association (ISDV), sebuah serikat tenaga kerja yang bertempat di pelabuhan sebagai awal sejarah PKI. Pembentukan ISDV bertujuan untuk menyebarkan paham marxis kepada masyarakat Indonesia dan mengedukasi untuk menentang kekuasaan kolonial. Pada awalnya mayoritas anggota ISDV adalah orang Belanda, namun pada tahun 1919 hanya tersisa 25 orang anggota berkebangsaan Belanda dari total 400 orang anggota.

Hal itu disebabkan karena kelompok reformis ISDV memisahkan diri dan membentuk Partai Demokrat Sosial Hindia. Di tahun 1920 ISDV berubah nama menjadi Perserikatan Komunis di Hindia (PKH) dengan diketuai oleh Semau dan Darsono sebagai wakilnya, dan menjadi partai komunis Asia pertama yang tergabung dalam Komunis Internasional. Nama partai sekali lagi berubah menjadi Partai Komunis Indonesia pada kongres Komunis Internasional ke-6 dengan tujuan organisasi PKI untuk menyebarkan paham komunis di Indonesia.

Tokoh G30S PKI

PKI bertindak terlalu jauh untuk mendapatkan kekuasaan dengan berusaha memfitnah para Jendral Angkatan Darat dengan isu Dewan Jendral yang konon akan menggulingkan Soekarno hingga menculik dan membunuh mereka. Peristiwa itu dikenal sebagai peristiwa G30S PKI hingga sekarang menjadi bagian dari sejarah kelam bangsa Indonesia. Beberapa tokoh dibalik peristiwa G30S PKI yang merupakan para petinggi PKI adalah:

  1. D.N. Aidit

Tokoh G30S PKI yang bernama lengkap Dipa Nusantara Aidit adalah Ketua Umum Komite Sentral PKI, yang berhasil membawa PKI menjadi partai komunis terbesar ketiga dunia setelah Uni Soviet dan Tiongkok hanya dalam waktu setahun setelah mengambil alih kepemimpinan partai dari Alimin dan Tang Ling Djie pada 1954. Ia lahir di Belitung dan datang ke Jakarta pada 1940. Teori politik Marxis dipelajarinya di PKI. Ia juga mengembangkan berbagai organisasi dibawah PKI seperti Pemuda Rakyat, Gerwani, Lekra, Barisan Tani Indonesia (BTI) dan yang lainnya. Ketika terjadi peristiwa G30S PKI, ia melarikan diri ke Yogyakarta dan Semarang hingga ke Solo sampai ditangkap di tempat persembunyiannya di Solo yaitu rumah Kasim/Harjomartono. Komandan Brigif IV Kolonel Jasir Hadibroto dan pasukannya mengeksekusi Aidit di sumur tua yang terletak di belakang markas TNI di Boyolali.

  1. Muso

Munawar Muso atau Musso adalah tokoh G30S PKI yang memproklamirkan pendirian Republik Soviet Indonesia pada 18 September 1948 di Madiun. Tujuannya untuk mengganti dasar negara Indonesia dari Pancasila menjadi komunis. Ia lahir di Kediri, Jawa Timur pada 1897 dan pernah menjadi pimpinan PKI pada tahun 1920an. Ayahnya adalah Rono Wijoyo, seorang pelarian dari pasukan Diponegoro dan pernah satu rumah dengan Semaun, Alimin, Kartosuwiryo dan Soekarno ketika sedang menjadi murid HOS Tjokroaminoto. Ia juga sempat menjadi pengurus Sarekat Islam yang dipimpin HOS Tjokroaminoto dan aktif di ISDV (Persatuan Sosial Demokrat Hindia Belanda). Musso melarikan diri setelah pemberontakan PKI Madiun hingga pada tanggal 31 Oktober 1948 ditemukan oleh pasukan TNI pimpinan Kapten Sumadi di Purworejo. Ia tewas dalam baku tembak.

  1. Amir Syarifuddin

Ia adalah seorang tokoh penting dalam pemerintahan Indonesia pada saat itu, pernah menjadi Menteri Penerangan, Menteri Pertahanan dan Perdana Menteri RI. Tokoh latar belakang G30S PKI ini pernah menjadi negosiator pada perjanjian Renville yang tidak membawa keuntungan bagi RI sehingga ia dikecam oleh berbagai kalangan dan berakibat jatuhnya kabinet yang ia pimpin. Untuk mengembalikan posisinya ia membuat Front Demokrasi Rakyat pada 28 Juni 1948 dengan mengumpulkan kaum petani dan buruh. Ia berhasil menghasut para buruh yang pada akhirnya melakukan pemogokan di pabrik karung di Delanggu, Jawa Tengah pada 5 Juli 1959. Ia juga turut memproklamirkan Republik Soviet Indonesia bersama Muso. Ia ditangkap di hutan Purwodadi oleh TNI dan dieksekusi mati bersama dengan pemberontak Madiun.

  1. Nyoto

Tokoh G30S PKI ini bernama lengkap Lukman Nyoto, ia adalah Wakil Ketua II CC (Comite Central) PKI. Ia juga menjadi orang ketiga ketika PKI sedang berada di masa jaya pada 1955 – 1965. Ia juga pernah menjadi menteri di kabinet Dwikora mewakili PKI, bahkan dipercaya oleh Presiden Soekarno untuk menulis pidato kenegaraannya dan menjadi kesayangan Soekarno. Dalam sejarah G30S PKI lengkap, tidak diketahui bagaimana persisnya keterlibatannya karena informasi yang simpang siur. Pada tanggal 16 Desember 1965 ketika pulang dari sidang kabinet di Istana Negara, mobilnya dicegat di sekitar daerah Menteng. Ia dibawa pergi oleh tentara dan langsung ditembak mati. Informasi lain menyebutkan bahwa ia ditangkap pada tahun 1966 dan hilang sejak saat itu.

  1. Lukman

Ia adalah tokoh G30S PKI yang penting bersama dengan Nyoto dan Aidit, bahkan dikenal sebagai tiga pemimpin PKI atau Triumvirat. Mereka mengambil alih kepemimpinan PKI setelah pemberontakan di Madiun pada 1948. Ia pernah menjabat sebagai wakil ketua DPR-GR. Nasibnya tidak jauh berbeda seperti Aidit dan Nyoto, ia juga diculik dan ditembak mati oleh tentara. Ketiganya juga tidak diketahui keberadaan mayat dan kuburannya.

Tokoh Penumpas G30S PKI

Setelah kronologi G30S PKI tersebut, kekuatan dikerahkan untuk menumpas PKI hingga ke akar – akarnya. Beberapa tokoh G30S PKI yang berperan dalam pemberantasan pemberontakan PKI adalah:

  1. Sarwo Edhie

Tokoh dibalik G30S PKI ini adalah Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) yang ditunjuk untuk memimpin pemberantasan pemberontakan PKI. Salah satu korban dalam peristiwa itu adalah Jendral Ahmad Yani, yang menjadi teman dan pelindungnya di Angkatan Darat. Tugasnya untuk melenyapkan anggota PKI di lahan subur komunis yang berada di Jawa Tengah. Menurut pengakuannya pada tahun 1989 kepada DPR, ada 3 juta orang tewas dalam peristiwa penumpasan tersebut.

  1. Soeharto

Salah satu tokoh dibalik G30S PKI ini adalah Panglima Kostrad atau Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat yang menjadi penting dalam peristiwa pemberantasan PKI. Ada empat tahap yang digunakannya untuk membasmi PKI yaitu:

  • Menetralisir pasukan – pasukan yang masih berada di sekitar Medan Merdeka.
  • Memerintahkan pendudukan kembali Gedung Pusat Telekomunikasi dan RRI.
  • Memberikan penjelasan mengenai apa yang terjadi kepada seluruh rakyat Indonesia melalui siaran radio dan tindakan apa saja yang sudah diambil.
  • Memberikan pukulan kepada PKI dengan merebut Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma dengan bantuan RPKAD dibantu Yon 328 Para Kudjang/Siliwangi.
  1. M. Jasin

Ia adalah salah satu orang yang berperan penting dalam menumpas PKI yang menggelar operasi militer untuk membasmi pemberontakan PKI pada 1965 sebagai Panglima Kodam Brawijaya. Pada Juni 1968 digelar operasi Trisula dengan Kolonel Wintarmin sebagai komandannya. Hutan di wilayah Blitar Selatan disisir tentara untuk mencari para pemberontak dan banyak menangkap anggota PKI, 33 tokoh ditembak mati dan 850 orang ditangkap selama tiga bulan. Ketahui juga mengenai sejarah lubang buaya dan sejarah hari kesaktian pancasila.

  1. Nasution

Tokoh dibalik G30S PKI ini memegang kendali akan pemberantasan PKI. Ketika itu jabatannya adalah Kepala Staf Operasi Markas Besar Angkatan Perang RI dan memaparkan rencananya untuk melakukan operasi pembasmian PKI. Operasi untuk menumpaskan pemberontakan di Madiun tersebut hanya diberi waktu selama dua minggu. Ia selamat dari penculikan pada malam 30 September, tetapi putrinya yaitu Ade Irma Suryani meninggal dunia tertembak peluru nyasar dan begitu juga ajudannya, Lettu Pierre Andreas Tendean.

The post 9 Tokoh G30S PKI 1965 dan Perannya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Sejarah PKI –Awal Berdiri dan Perjalanan Karirnya /organisasi/sejarah-pki Wed, 09 Nov 2016 08:30:54 +0000 /?p=306 Sejarah mengenai Partai Komunis Indonesia sangat komplek. Mulanya partai ini berdiri dengan tujuan-tujuan yang baik bagi perkembangan Indonesia. Dalam bentuk organisasi, Partai Komunis Indonesia didirikan tidak langsung menggunakan nama tersebut.…

The post Sejarah PKI –Awal Berdiri dan Perjalanan Karirnya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Sejarah mengenai Partai Komunis Indonesia sangat komplek. Mulanya partai ini berdiri dengan tujuan-tujuan yang baik bagi perkembangan Indonesia. Dalam bentuk organisasi, Partai Komunis Indonesia didirikan tidak langsung menggunakan nama tersebut. Karenanya, sebelum tahun 1966 PKI memiliki banyak kader pendukung.

Orang-orang Indonesia mengenal PKI lewat kudetanya pada tahun 1965. Namun sepak terjang PKI tidak hanya itu saja. PKI sudah pernah memberikan pengaruh besar terhadap Indonesia. Tidak mudah untuk memadamkan pengaruhnya, bahkan hingga saat ini. Kuku-kuku PKI masih menancap di beberapa jiwa kadernya yang meski kelihatannya telah dibunuhi selalu menyisakan beberapa orang militan PKI.

Kebesaran PKI tidak hanya terdengar di dalam negeri saja. Nama besarnya menempati urutan partai komunis terbesar ketiga di dunia setelah partai komunis di Uni Soviet dan Cina. Partai ini bukan merupakan partai milik pemerintah. Namun ia berhasil menggalang sekira 3 juta rakyat Indonesia pasca kemerdekaan untuk bergabung di bawah sayap-sayapnya.

Artikel Terkait :

Organisasi PKI memang bukan sembarang organisasi. Setiap gerakannya tersusun rapi dan terorganisir dengan baik. Sampai-sampai PKI berhasil menghidupi organisasi-organisasi sayap (underbow)-nya yang digolongkan menjadi organisasi para wanita bernama GERWANI, para pemuda (Pemuda Rakyat), para pelajar (CGMI), para buruh (SOBSI), serta para petani (BTI).

PKI terkenal akan bendera palu aritnya yang membawa dominasi warna merah sebagai lambang kekuasaan yang berani. PKI sendiri berafiliasi dengan komunis internasional yang ketika itu mengusung ideologi Marxisme, Leninisme, dan Komunisme hingga tahun 1943. Di mana ketika itu sejarah runtuhnya Uni Soviet belum terbayangkan sama sekali karena saking kuatnya ketahanan komunis internasional yang sempat berhasil menggentarkan kubu Amerika Serikat.

Komunis sendiri bahkan sempat menyusup ke tubuh kementerian Presiden Soekarno yang mengakibatkan TNI angkatan darat merasa Presiden pertama RI tersebut terkontaminasi paham komunis. Sebagai buktinya, PKI pernah menjadi salah satu partai politik non pemerintah yang dipercaya menyelenggarakan percaturan politik di Indonesia bersama sejarah partai Masyumi, Nahdlatul Oelama, dan sejarah Partai Nasional Indonesia (PNI).

Awal Berdiri

Partai Komunis Indonesia (PKI) awalnya berdiri dengan nama Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV) yang didirikan oleh Henk Sneevliet. Organisasi ini merupakan gabungan dari Partai Sosialis Belanda dengan SDAP yang kemudian bersatu di bawah nama SDP Komunis yang beranggotakan 85 orang sosialis di Hindia-Belanda. Pembentukan ini dilaksanakan pada tahun 1914 sebelum Indonesia melakukan persiapan matang menuju kemerdekaan karena belum ada sejarah BPUPKI, sejarah PPKI, dan sejarah perumusan UUD 1945.

Ketika Indonesia ingin merdeka namun belum melakukan persiapan yang cukup untuk meraihnya, ISDV datang sebagai pihak yang mendidik para pribumi. Didikan mereka bertujuan untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan menjadi jiwa yang merdeka di atas kaki sendiri. Mereka mengajari orang-orang Indonesia membebaskan diri mereka sendiri dari belenggu kolonialisme yang saat itu masuk masa penjajahan Belanda di Indonesia. Ide yang digunakan mendidik adalah ide dari paham Marxisme.

Pada tahun-tahun awal berdirinya ISDV, dari 100-an anggota yang tergabung, hanya 3 orang yang merupakan pribumi asli Indonesia. Pada saat itu merupakan tahun 1915 ketika ISDV masih meletakkan kantornya di kota Surabaya dan setelah melakukan pembentukan di Pelabuhannya setahun lalu.

Partai ini mulai membesar ketika markasnya pindah ke Semarang, Jawa Tengah. Di sana mereka mendapatkan lebih banyak kader pribumi sebagaimana yang diinginkan para sosialis Belanda ISDV. Para pribumi ini datang dari kalangan agamis hingga nasionalis. Mereka tidak langsung menuntut kemerdekaan Indonesia.

Beraninya, Sneevliet memimpin tanpa basa-basi. Setelah mendapatkan banyak kader pribumi, Sneevliet menyatakan terang-terangan kekecewaannya terhadap SDAP Belanda. Pria tersebut juga tanpa sungkan mengungkapkan ketidaksetujuannya bergabung dalam Volksraad –sebuah Dewan Masyarakat Hindia Belanda.

Perpisahan dengan ISDV

Karena terjadi reformasi di tubuh ISDV, lahirlah sebuah partai baru hasil pemisahan diri dari ISDV bernama Partai Demokrat Sosial Hindia di tahun 1917. Jika sebelumnya ISDV berbicara lewat surat kabar berbahasa Belanda yang berlabel Het Vrije Woord (kata yang merdeka), setelah menjadi Partai Demokrat Sosial Hindia, Sneevliet mendirikan surat kabar sendiri yang diberinya nama Soeara Merdeka. Pecahan ISDV ini memutuskan hubungan dengan ISDV dan pemerintah Hindia-Belanda yang kolonial.

Karena memang sejak awal berkiblat ke Uni Soviet, Partai Demokrat Sosial Hindia terus menggaungkan pemikirannya akan kemerdekaan Indonesia dan merasa harus mengikuti jejak Uni Soviet melakukan Revolusi Oktober. Karena partai baru ini bertekad keras, mereka dengan cepat meraup sekitar 3000 anggota yang di antaranya mencakup para militer Belanda dalam kurun waktu kurang dari setahun.

Baca juga :

Pemberontakan menjadi jalan mereka mengekspresikan opininya. Para tentara, pelaut dan anggota partai dari beberapa profesi lain tersebut melakukan pemberontakan di pangkalan laut Surabaya yang menjadi sentralnya pangkalan laut nusantara pada waktu itu. 3000 anggota Partai Demokrat Sosial Hindia yang memberontak tersebut diberi nama ‘Pengawal Merah’ yang kemudian membentuk dewan Soviet setelah pemberontakan Surabaya.

Tentu saja diakibatkan pemberontakan kepada pemerintah, para boss PDSH berurusan dengan polisi Belanda. Tidak hanya dijebloskan ke penjara, Sneevliet bersama beberapa sahabatnya dibuang ke negeri Belanda. Sementara orang-orang militer Belanda yang terlibat dalam pemberontakan dipenjarakan selama 40 tahun kehidupannya.

Mewarnai Sarekat Islam

Meskipun dibendung oleh pemerintah, ISDV dan pecahannya yang sudah menyebar luas di kalangan masyarakat Hindia Belanda (Indonesia) tidak dapat begitu saja dimusnahkan. Sneevliet yang sempat mengeluarkan pemikiran mengenai blok dalam untuk gerakan revolusioner meraih kemerdekaan ternyata tidak dilupakan begitu saja. Beberapa tokoh Sarekat Islam yang waktu itu memiliki pengaruh sangat besar di seluruh nusantara merasa tertarik dengan pikiran Sneevliet. Waktu itu memang Sarekat Islam berpusat di Surabaya, dengan begitu ada beberapa interaksi yang berlangsung dengan ISDV maupun partai pecahannya.

Semaun dan Darsono merupakan 2 tokoh Sarekat Islam yang datang dari Solo. Mereka sangat tertarik dengan Sneevliet. Selanjutnya, Sarekat Islam menjadi rekan PDSH dalam bergerak. Mereka terus berjalan meskipun beberapa pemimpinnya sudah dibuang ke Belanda. Di tahun 1919, Sarekat Islam dengan PSDH telah beranggotakan sekira 400, di antaranya adalah 25 orang Belanda.

Setahun setelahnya, PSDH dan Sarekat Islam mendeklarasikan diri di Semarang dengan sebuah label bernama Perserikatan Komunis di Hindia yang disingkat PDH. Tepatnya bulan Mei tahun 1920, kongres pembentukan itu mengangkat Semaun dan Darsono menjadi pemimpinnya. Selanjutnya, PDH ini bergabung menjadi partai pertama di Asia yang melebur dalam komunis internasional.

Baca juga :

Bergabungnya PDH dengan komunis internasional membuat mereka bertemu Sneevliet di sebuah kongres tahun 1921. Di tahun yang sama, KH. Agus Salim yang menjabat sebagai Sekretaris Sarekat Islam merasa harus mengeluarkan tindakan tegas terhadap anggota SI yang menjadi anggota ganda karena juga bergabung dengan PDH milik Semaun.

Sarekat Islam menjadi pecah karena setiap anggotanya harus memilih satu keanggotaan saja. Mengikuti Sarekat Islam yang memilih memperhatikan agama atau memperjuangkan kemerdekaan dengan cara nasionalis bersama Semaun dan partainya. Karena sudah tidak terikat dengan Sarekat Islam, Semaun mempertegas organisasinya dalam bentuk mengubah nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI) di tahun 1924.

Perjalanan Karir PKI

Perjalanan PKI yang sebelumnya sering berubah nama mulai dikenal orang dengan satu identitas saja, PKI. PKI melakukan banyak pemberontakan terhadap pemerintah. Berikut adalah perjalanan PKI dari awal terbentukanya.

  • Pemberontakan Tahun 1926

Pemberontakan pertama atas nama PKI ini dilaksanakan di Jawa Barat dan Sumatra Barat. Sayangnya, pemerintah Belanda menanggapi terlalu emosional. Boven Digul di Papua menampung para pemberontak yang dibuang. Beberapa orang yang dianggap berpotensi membahayakan dibunuh oleh pemerintah dan sisanya dipenjara secara tidak manusiawi.

Bahkan pemerintah Belanda sudah seperti keblingsatan menyikapi PKI yang menunjukkan jiwa pemberontak kental. Di tahun 1927 pemerintah menyatakan dengan tegas bahwa PKI merupakan organisasi terlarang yang setiap aktivitasnya dilarang. Karena peraturan itulah, para kader PKI malah menyiapkan rencana pemberontakan di bawah tanah (back street).

  • Menyusup ke Organisasi Lain

Karena banyak pemimpinnya yang dibuang pemerintah Belanda, PKI menjadi tidak garang lagi. Berama itu, Muso kembali ke Indonesia di tahun 1935 untuk mempersiapkan kebangkitan PKI. Ia menggerakkan kader PKI agar menyusup ke organisasi pergerakan lainnya dan ikut menciptakan sejarah bersama mereka. Misalkan sejarah Perhimpunan Indonesia, sejarah Gerindo, sejarah Partindo, dan sejarah Parindra.

  • Perpolitikan Papan Atas

Di tahun 1948, sejarah perjanjian Renville menghasilkan kesepakatan yang sangat merugikan wilayah Indonesia karena semakin dipersempit. Kekecewaan ini menurunkan Amir Syarifudin dari jabatannya di kabinet dan harus rela digantikan oleh kabinet Hatta.

Amir Syarifudin yang kecewa meluapkan dengan cara membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR) tanggal 28 Juni 1948. FDR merencanakan kudeta terhadap pemerintahan yang berkuasa dengan menggandeng PKI. Bahkan Muso kembali ke Indonesia dan mengendalikan PKI secara penuh setelah lama melindungi diri di Moskow, Uni Soviet.

Aksi yang dilaksanakan oleh kolaborasi FDR bersama PKI adalah teror, pemogokan, propaganda anti pemerintah, adu domba antar anggota dan pejabat militer. Semua aksi yang dilakukan bertujuan memperburuk kondisi politik agar merugikan Presiden Soekarno. Gabungan ini menginginkan hancurnya  NKRI yang susah payah memproklamasikan kemerdekaan sendiri agar terlepas dari masa penjajahan Jepang di Indonesia.

FDR-PKI menghendaki sebuah negara Indonesia baru yang menggunakan asas komunis. Mereka melakukan aksi kerusuhan di Madiun tanggal 18 September 1948. Pemberontakan ini berhasil memperparah keadaan karena para militer resmi di TNI sedang menghadapi agresi dari Belanda. Bersamaan dengan itu, rakyat Indonesia berbalik membenci PKI akibat kenekatannya membunuh para alim ulama, dan beberapa tokoh.

Setelah berperang melawan PKI dengan keras, TNI dan polisi berhasil menghilangkan nyawa Muso sebagai tokoh utama yang mendalangi peristiwa Madiun. Sementara Amir Syarifudin dan beberapa pejabat FDR-PKI dibunuh melalui hukuman mati.

  • Tahun 1950

Setelah vakum dari dunia perpolitikan Indonesia, PKI bangkit lagi dengan wajah baru. Mereka hadir lewat surat kabar Harian Rakyat dan Bintang Merah. Mereka pun mendukung kebijakan-kebijakan Presiden Soekarno yang menentang keras kolonialisme dan beberapa kebijakan negara Eropa.

PKI 1950 tampil dengan pemimpin baru, Dipa Nusantara Aidit yang membelokkan PKI menjadi partai nasionalis lagi. Para pemuda seperti D.N Aidit memimpin PKI dengan semangat membara hingga berhasil meraup simpati rakyat sampai ratusan ribu. PKI pun mulai berani melakukan pemogokan dan aksi-aksi sepihak lainnya. Akibatnya, nama PKI kembali redup.

Di tahun 1955, tanpa disangka-sangka PKI menempati urutan keempat dari hasil Pemilu. Kemenangan ini mengantarkan PKI menjadi partai yang berperan secara nasional di dunia politik resmi Indonesia. Di tahun 1957-an PKI membuat para buruh menguasai unit-unit ekonomi yang sebelumnya dipegang Belanda. Mereka berhasil menunjukkan perannya sebagai partai nasional. Kemudian PKI terus menunjukkan prestasinya sebagai partai kepercayaan rakyat.

  • Tahun 1960

Di tahun 1960 PKI semakin besar kepala karena Presiden Soekarno membuat konsep NASAKOM (Nasionalis, Agama, Komunis). Dengan begitu, konsep komunisme di Indonesia menjadi terlembaga. PKI semakin dekat dengan Soekarno dan merasuk ke tubuh pemerintahan. Pendukungnya mencapai seperlima dari seluruh penduduk Indonesia waktu itu.

Namun pada perkembangannya, PKI menghendaki para buruh dan tani dipersenjatai. Keinginan ini jelas mencurigakan. TNI AD merasa was-was atas keinginan PKI yang merasa harus sama dengan partai komunis di negeri Tiongkok. TNI AD takut PKI menyalahi amanah senjata jika dikabulkan.

Berlanjut atas ketidakpuasan PKI atas beberapa kebijakan Presiden Soekarno, mereka merencanakan suatu pengkhianatan besar. Di tahun 1965 tanggal 30 September dini hari, PKI di bawah pimpinan D.N Aidit dan Syam Kamaruzzaman melakukan pembunuhan berencana terhadap 7 dewan jenderal yang menjadi pahlawan revolusi Indonesia.

Aksi pembantaian di lubang buaya tersebut menewaskan 7 orang Jenderal besar Indonesia kecuali Jenderal Ahmad Haris Nasution. Sejarah G30SPKI ini membuat nama PKI buruk lagi di mata masyarakat. TNI AD pun segera mengambil tindakan permusuhan terang-terangan kepada PKI.

Puncaknya adalah pelarangan organisasi PKI serta aksi pembersihan PKI sampai ke akar-akarnya di tahun 1966 oleh Presiden Soeharto dan orde barunya yang sangat sensitif terhadap PKI. Dengan demikian, berakhirlah riwayat PKI di Indonesia karena siapapun yang tertuduh PKI akan dihukum tanpa diadili sebelumnya.

The post Sejarah PKI –Awal Berdiri dan Perjalanan Karirnya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>