makanan khas – Sejarah Lengkap Sejarahwan Wed, 07 Jun 2017 07:28:05 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=5.8.6 Sejarah Makanan Khas Palembang Yang Mendunia (Paling Lengkap) /indonesia/sejarah-makanan-khas-palembang Wed, 07 Jun 2017 07:27:34 +0000 /?p=618 Sejarah Makanan Khas Palembang sudah menjadi makanan khas yang membuat palembang terkenal. Banyak sekali makanan khas palembang yang sudah mendunia dan sangat disukai masyarakat. Untuk mengetahui sejarah makanan palembang, mari kita…

The post Sejarah Makanan Khas Palembang Yang Mendunia (Paling Lengkap) appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Sejarah Makanan Khas Palembang sudah menjadi makanan khas yang membuat palembang terkenal. Banyak sekali makanan khas palembang yang sudah mendunia dan sangat disukai masyarakat. Untuk mengetahui sejarah makanan palembang, mari kita simak penjelasan dibawah ini.

Baca juga:

Sejarah Makanan Khas Palembang

Palembang merupakan salah satu daerah di Indonesia yang dikenal memiliki kuliner yang bercita rasa khas dan enak. Ibu kota dari Sumatera Selatan ini menyimpan kekayaan kuliner yang sangat sayang untung dilewatkan. Anda bisa menemukan sensasi rasa yang gurih, pedas, segar sampai manis dari jajaran kuliner khas Palembang. Selain memiliki cita rasa yang khas, kuliner Palembang juga memiliki cerita tersendiri berkaitan dengan sejarah Kota Palembang dan perkembangan kehidupan masyarakat disana. Artikel ini akan menjelaskan cerita dari makanan khas palembang yang wajib Anda coba bila berkunjung ke Palembang.

1. Pempek

pempek palembangPempek bisa dibilang sebagai icon kuliner Palembang. Pempek adalah makanan wajib yang harus dicoba dan dijadikan oleh oleh bila Anda berkunjung ke Palembang. Pempek dibuat dari daging ikan yang digiling halus kemudian dicampur dengan tepung kanji. Daging ikan yang digunakan bisa dari ikan belida, ikan gabus, ikan tenggiri dan banyak ikan lainnya. (Baca Juga : Sejarah Burung Garuda)

Teman santapan pempek adalah kuah saus bernama cuko alias cuka. Cuko adalah kuah berwarna hitam kecoklatan yang dibuat dari air, gula merah, cabai rawit, bawang putih dan garam. Cuko memiliki sensasi pedas yang akan menambah nikmat pempek. Pempek tidak hanya dapat ditemui di Palembang, namun juga di kota lain di Sumatera Selatan. Di daerah Palembang, pempek sendiri memiliki beberapa jenis bergantung dari kreatifitas pembuat pempek tersebut. Beberapa jenis pempek yang patut Anda tau seperti pempek kapal selam, pempek lenjer, pempek keriting, pempek kulit, pempek pistel, pempek lenggang, pempek udang, pempek tahu dan banyak lainnya. Anda bisa menemukan pempek hampir di setiap sudut Kota Palembang. (Baca Juga : Sejarah Rusia)

Bicara mengenai sejarah kuiner lezat ini, pempek ini telah ada sejak abad ke 16, dimana saat itu Sultan Mahmud Badaruddin II sedang berkuasa. Di masa kesultanan Palembang itu, pempek disebut dengan kelesan. Kelesan adalah makanan adat yang akan ditemui di Rumah Limas yang memiliki sifat dan kegunaan tertentu. Makanan ini disebut dengan kelesan karena pempek di keles atau artinya tahan bila disimpan lama. Pempek pertama kali dibuat oleh orang asli Palembang namun dijual oleh pedagang Tionghoa yang memang saat itu sudah masuk ke Palembang. Di tahun 1916, pempek baru mulai di jajakan di kampung kampung, terutama di kawasan Masjid Agung dan Masjid Lama Palembang yang dikenal dengan kawasan keraton. Nama pempek sendiri berasal dari sebutan pembeli pempek pada penjualnya saat itu. Pembeli menyebut pedagang Tionghoa yang berjualan kelesan dengan sebutan empek. Banyak pembeli, khususnya anak muda Palembang memanggil penjual kelesan dengan sebutan ‘Pak, Empek, Mampir kesini’. Karena hal ini, nama pempek lebih populer dibanding kelesan dan dijadikan nama kuliner berbahan ikan ini sampai sekarang.

Baca Juga :

2. Tekwan

tekwan palembangSelain pempek, Palembang juga memilki kuliner berbahan ikan lain bernama tekwan. Tekwan adalah sejenis sup dengan isi daging ikan tenggiri dicampur sagu dalam potongan kecil yang berbentuk seperti siomay. Campuran ikan tenggiri ini ditemani dengan jamur, bihun atau soun, irisan bengkoang, daun bawang dan kemudian disiram dengan kuah berbahan udang yang gurih. Sajian tekwan sekilas mirip dengan sup bakso ikan atau fish cake dengan kaldu udang yang menggoda. (Baca Juga : Sejarah Keruntuhan Tembok Berlin)

Dilihat dari sejarahnya, tekwan merupakan kuliner hasil akulturasi budaya Tionghoa dan Palembang. Saat itu pedagang Tionghoa yang sudah menetap di Palembang memperkenalkan kuliner berbahan ikan ini yang dikemudia diadopsi oleh orang asli Palembang. Orang asli palembang ini mengubah rasa sup ikan ini dengan cita rasa lokal yang sesuai dengan lidah orang Palembang. Nama tekwan sendiri berasal dari gabungan kalimat ‘bekotek samo kawan’ yang memilki arti mengobrol bersama kawan. Kata dalam bahasa palembang ini kemudian disingkat menjadi tekwan. Hal ini didasari dari kebiasaan orang Palembang yang menyantap tekwan dalam suasaan santai sambil berbincang dengan para temannya. Meski begitu, ada pula yang menyebut bahwa nama tekwan berasal dari serapan bahasa Inggris yakni kalimat ‘take one’ yang artinya mengambil satu satu

Baca juga:

3. Kue Lumpang

kue lumpang palembangPalembang juga memiliki kue basah yang khas bernama lumpang. Kue lumpang ini berwarna hijau dan biasa dihidangkan bersama parutan kelapa gurih yang diberi garam kemudian dikukus. Kue lumpang memiliki rasa yang manis gurih dengan tekstur empuk dan lembut. Kue ini biasanya disantap sebagai sarapan di pagi hari ditemani dengan secangkir teh atau kopi. Kue lumpang dibuat dengan cara dikukus. Selain berwarna hijau, sebenarnya kue lumpang juga memiliki warna lain yakni warna putih dan cokelat. Kue lumpang hijau terbuat dari daun pandan, kue lumpang putih dari gula pasir dan kue lumpang cokelat dari gula aren. Kue ini populer di Palembang dan cocok dijadikan oleh oleh khas kota Palembang. (Baca Juga : Sejarah Chichen Itza (Mexico))

Berdasarkan sejarahnya, kue lumpang sudah dijual di Palembang lebih dari 80 tahun yang lalu. Kue lumpang pada awalnya dijual oleh para pedangan keliling yang berjalan dari kampung ke kampung. Nama kue lumpang ini terinspirasi bentuknya yang mirip dengan lumpang, atau wadah untuk menumbuk padi. Kue lumpang memilki bentuk bulat dengan bagian cekung di tengahnya yang memiliki kemiripan dengan lumpang. Lumpang ini digunakan masyarakat Palembang untuk menumbuk padi, kopi maupun bahan dapur lainnya.

Baca Juga :

4. Laksan

laksan palembangLaksan adalah kekayaan kuliner lain dari Sejarah Makanan Khas Palembang yang wajib Anda cicip. Laksan pada dasarnya mirip dengan pempek yakni campuran dari ikan yang digiling halus dan tepung sagu. Adonan daging ikan ini dibuat dengan bentuk oval dan kemudian dipotong dengan sejajar. (Baca Juga : Sejarah Kerajaan Samudera Pasai)

Bentuknya mirip dengan pempek lenjer yang dipotong lebih kecil setebal 1 sampai 1,5 cm. Bedanya, laksan tidak disajikan dengan cuko yang berwarna hitam, melainkan dengan kuah santan. Kuah santan ini biasanya ditambah bumbu bumbu lain seperti ebi yang membuat rasanya makin gurih dan sedap. Laksan biasanya disajikan dengan sambal merah dan tidak lupa taburan bawang goreng. Meski tidak sepopuler pempek atau tekwan, namun Anda patut untuk mencoba makanan khas Palembang yang satu ini.

Baca juga:

5. Martabak Har

martabak har palembangPelembang juga memiliki panganan martabak terkenal bernama martabak Har. Martabak ini berbahan dasar tepung terigu yang kemudian dicampur dengan telur bebek dan telur ayam. Teman santapan martabak ini adalah kuah kari kambing yang dicampur dengan kentang. Berbeda dengan martabak telur yang dijajakan di kota lain, martabak Har ini disajikan dengan kuah berbahan kari dan kecap asin yang dicampur dengan cabai rawit yang pedas. Secara porsi, martabak har juga diperuntukan untuk satu orang, berbeda dengan martabak telur biasanya. (Baca Juga : Sejarah Kerajaan Tarumanegara)

Sejarahnya, martabak Har ini diperkenalkan oleh Haji Abdul Razak. Beliau menyajikan masakan khas India yang juga disesuaikan dengan lidah orang Palembang. Anda bisa menemukan martabak Har dengan mudah di banyak sudut Kota Palembang. Martabak ini memiliki rasa gurih khas kari dengan tekstur martabak yang padat dan kulitnya yang garing. Bila Anda ke Palembang, sempatkanlah menyicip kuliner yang satu ini.

Baca Juga :

6. Mie Celor

mie celor palembangBagi penikmat mie, Palembang juga memiliki kuliner berbahan mie yang khas bernama mie celor. Mie celor adalah panganan mie yang disiram dengan kuah santan dan kaldu ebi atau udang kering. Mie celor biasanya dihidangkan dengan tauge, irisan telur rebus, seledri, daun bawang dan bawang goreng. Kuah mie celor memiliki tekstur kental dengan warna putih kecoklatan dari warna santan.

Sementara mie yang digunakan memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan mie biasanya, layaknya mie aceh atau mie udon. Mie celor memiliki cita rasa gurih dari perpaduan santan dan ebi. Mie celor sangat nikmat disantap saat panas ditemani sambal pedas yang menambah cita rasa mie khas Palembang ini. Anda bisa menemui mie celor di pinggir jalan Kota Palembang dengan mudah.

Baca juga:

 7. Tempoyak

tempoyak palembangBila Anda penggila durian, Anda wajib mencoba kuliner bernama tempoyak ini. Tempoyak adalah makanan berbahan dasar durian yang ditumus dengan irisan bawang dan cabai. Tempoyak dihidangkan layaknya sambal dan menjadi pelengkap makanan utama yang sedap.

Tempoyak memiliki karakteristik rasa yang unik dengan perpaduan rasa gurih dan rasa khas durian. Tempoyak telah menjadi makanan favorit banyak orang Palembang dan wisatawan yang datang ke Kota Palembang. Bila Anda suka durian dan hendak mencicipi varian makanan dari durian, tempoyak adalah pilihan tepat yang harus Anda coba.

Baca Juga :

8. Pindang

pindang palembangKuliner khas lain dari Palembang adalah pindang. Pindang adalah olahan kuah yang memiliki perpaduan rasa segar, gurih dan pedas yang sangat khas. Pindang dibuat dari bumbu rempah khas Indonesia yang cocok dengan selera kebanyakan orang Indonesia, termasuk oran Palembang. Di Sumatera Selatan, Anda bisa menemukan berbagai macam pindang seperti Pindang Komering, Pindang Meranjat dan Pindang Palembang. Isi dari pindang ini bermacam macam, bisa berupa pindang ikan patin, pindang udang, pindang tulang, pindang ikan baung, pindang telur ikan, pindang ikan gabus dan banyak lainnya.

Palembang memang menyimpan banyak makanan khas yang memakai bahan ikan. Pindang sangat nikmat disantap dengan sepiring nasi putih yang hangat. Anda akan menemukan sensasi gurih, pedas dan segar dari kuliner khas Palembang ini. Ditambah dengan lembutnya ikan atau udang, pindang bisa menjadi pilihan makan siang yang menarik untuk Anda. Pindang juga biasa dihidangkan dengan irisan nanas dan daun kemangi. Untuk mencicipi kuliner khas ini, Anda bisa menemukannya di banyak warung maupun restoran yang ada di Kota Palembang.

Baca juga:

Selain berbagai makanan lezat diatas, Palembang juga memiliki beberapa makanan enak lainnya seperti model, celimpungan, burgo, lempok durian, es kacang merah, gulo puan dan banyak lainnya. Dari sejarah makanan yang khas Palembang ini, kita bisa belajar bagaimana asal muasal dibuatnya makanan tersebut beserta latar belakang penamaannya. Kita bisa mengerti perpaduan budaya dan keadaan masyarakat Palembang saat itu dari sejarah makanan khas Palembang ini. Bila Anda memiliki kesempatan berkunjung ke Palembang, sudah barang tentu Anda harus mencoba rekomendasi kuliner khas palembang yang disebutkan diatas.

[accordion]
[toggle title=”Artikel Terkait” state=”closed”]

[/toggle]
[toggle title=”Artikel Lainnya”]

[/toggle]
[/accordion]

The post Sejarah Makanan Khas Palembang Yang Mendunia (Paling Lengkap) appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Sejarah Bakso Masa Lampau – Asal Usul Nama dan Variasinya /indonesia/sejarah-bakso Tue, 06 Jun 2017 09:13:24 +0000 /?p=609 Sejarah Bakso yang menjadi ciri khas negara indonesia dan setiap daerah juga memiliki bakso dengan khasnya sendiri. Siapa yang tak kenal makanan yang satu ini? olahan daging kenyal disiram kuah…

The post Sejarah Bakso Masa Lampau – Asal Usul Nama dan Variasinya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Sejarah Bakso yang menjadi ciri khas negara indonesia dan setiap daerah juga memiliki bakso dengan khasnya sendiri. Siapa yang tak kenal makanan yang satu ini? olahan daging kenyal disiram kuah gurih. Pasti semua kenal dengan makanan ini Bakso namanya. Di Indonesia ada beberapa daerah yang terkenal dengan makanan ikonik bakso dan sering disebut sebagai makanan khas daerah tersebut, sebut saja Kota Malang dan Kota Solo. Tentu kedua daerah ini memiliki ciri khusus atau bumbu khusus dalam pengolahan bakso. Namun, apapun ciri dan bumbunya, bakso tetap menjadi makanan favorit orang Indonesia. Ya, tentu saja bakso merupakan makanan favorit masyarakat Indonesia.

Baca Juga :

Sejarah Bakso

Sejarah BaksoBakso pada umumnya disajikan dengan bakso atau bola daging yang merupakan campuran daging giling dan tepung tapioka. Satu porsi bakso biasanya disajikan dengan bakso, tahu, toge, kubis, bihun, telur, dan juga kulit pangsit. Tak hanya berisi hal umum saja yang disajikan ke dalam seporsi mangkuk bakso namun ada juga siomay, tomat, dan lain-lain. Kemudian disiram kuah kaldu yang gurih dan diberi sedikit potongan daun bawang serta bawang goreng. Bagaimana tidak tergoda dengan makanan yang satu ini. Kaldu ayamnya yang bikin menggoda hidung untuk ingin melahapnya. (Baca juga: Sejarah Hari Valentine)

Bakso, merupakan makanan yang mudah ditemukan. Mulai dari pedagang keliling hingga restoran besar sekalipun. Bahkan ada pula bakso yang dijual di super market dalam keadaan beku dimana kita hanya perlu memanasi bakso tersebut. Harga seporsi bakso sangat mudah di jangkau oleh masyarakat, alias tidak menguras kantong yakni hanya sebesar Rp. 10.000 kalian sudah dapat menyantap makanan ini. Bahkan ada yang lebiih murah dari 10 ribu rupiah, jika kalian sering menjumpai bakso-bakso yang dijual keliling oleh abang-abang. Kamu bisa membeli bakso hanya dengan 5 ribu rupiah pun masih dilayani oleh abang-abang tukang bakso.

Pada awal abad ke-17 akhir dinasti Ming di Fuzhou. Hidup seorang anak yang bernama Meng Bo yang tinggal di sebuah desa kecil. Meng Bo terkenal sebagai anak yang baik dan berbakti kepada ibunya. Kebaikan dan kebaktiannya sudah tertenak diantara para tetangganya. Hingga suatu hari, ibunya yang mulai tua tak dapat memakan daging sebab giginya sudah mulai tidak dapat makan makanan yang sifatnya keras, seperti daging. Padahal daging adalah makanan kesukaan ibunya. Bayangkan saja, kalau kamu yang ada di posisi Ibunya, kamu favorit dengan makanan, tapi kamu tidak bisa makan makanan yang kamu suka itu. (Baca juga: Sejarah Gudeg)

Sebab itulah, Meng Bo berinisiatif membantu agar ibunya dapat makan daging yang menjadi kesukaannya. Sepanjang malam, Meng Bo memikirkan bagaimana caranya mengolah daging yang keras agar dapat dimakan oleh ibunya. Hingga suatu ketika, Meng Bo melihat tetangganya menumbuk beras ketan untuk dijadikan kue mochi. Melihat hal itu, Meng Bo langsung pergi ke dapur dan mengolah daging seperti cara tetangganya membuat olahan kue mochi. Setelah daging empuk, Meng Bo membentuknya seperti bulatan bulatan kecil agar ibunya mudah untuk memakannya, dari aroma rebusan olahan daging itu tercium aroma yang sangat lezat. Sehingga Ibunya penasaran dengan aroma kaldu daging yang dibuat oleh Meng Bo itu dan ingin mencicipi makanan yang memiliki aroma sedap itu.

Setelah olahan daging matang, Meng Bo menyajikan olahan tersebut kepada ibunya. Sang ibu merasa gembira sebab tak hanya lezat namun adonan tersebut mudah untuk dimakan olehnya. Tak hanya sang ibu, Meng Bo pun merasa senang sebab sang ibu tercinta dapat merasakan makan daging kembali. Dan kini mereka sering memasak dan memakan bakso sebagai makanan utama mereka. (Baca juga: Sejarah Candi Kalasan)

Cerita bakti Meng Bo dan sejarah bakso tersebar luas hingga ke seluruh Kota Fuzhou. Tak hanya tetangga namun banyak penduduk yang berdatangan untuk belajar membuat bakso yang dibuat Meng Bo. Dan resep tersebut terus menyebar hingga sampai ke Indonesia. Walau resep asli dengan resep Indonesia berbeda namun bentuk bakso yang bulat serta teksturnya yang empuk tetap sama layaknya resep Meng Bo.

Sejarah Bakso Masuk Di Indonesia

Bakso yang kita kenal saat ini diperkenalkan oleh pedagang china yang menetap di Indonesia. Namun, sejarah bakso di Indonesia mengalami perubahan pada resep asli dimana penggunaan daging babi yang memang tidak familiar di Indonesia. Sehingga pedagang tersebut menggantinya dengan daging sapi, begitu juga dengan bumbu menggunakan rempah-rempah yang cocok dengan lidah orang Indonesia. Walau tak mirip dengan resep asli, namun daging bakso yang empuk tetap menjadi ciri khas masakan ini.

Baca juga:

Asal-Usul Nama Bakso

Asal nama bakso terdiri dari dua suku kata yakni Bak dan So. Bak berarti Daging babi dan So yang berarti kuah. Sehingga dapat diartikan kuah dengan daging babi. Di dataran China, daging babi sudah biasa di kalangan penduduk. Namun, saat memasuki kawasan Indonesia, daging babi diganti dengan daging lainnya seperti daging sapi, ayam, dan ikan (seafood). Ada pula dalam Bahasa Hokkien yang secara harfiah Bak-So berarti “daging giling”.

Baca Juga :

Variasi Bakso

bakso malang

  1. Bakso Urat : Bakso yang digiling bersamaan dengan irisan urat dan daging tetelan kasar.
  2. Bakso Telur : Seperti namanya, bakso ini berukuran besar dan didalamnya terdapat telur ayam utuh yang telah direbus.
  3. Bakso Gepeng : variasi bakso dalam bentuk alias yidak berbentuk bulat atau pipih. (Baca juga: Sejarah Olahraga di Indonesia)
  4. Bakso Malang : Bakso dengan isi yang lebih lengkap dari bakso lainnya berisi mi kuning, tahu, siomay, sawi, tauge, dan pangsit goreng.
  5. Bakso Karimunjawa : atau biasa disebut bakso ikan ekor kuning.
  6. Bakso Solo dan Bakso Wonigiri : hidangan bakso lain yang mewakili daerahnya, meskipun isiannya tidak selengkap bakso malang, tetapi yang menjadi ciri khasnya ialah kuah bakso yang dengan kaldu yang kuat dan diberi tetlan atau irisan daging pada kuahnya.
  7. Bakso Keju : Variasi unik lainnya yang didalamnya terdapat potongan keju.
  8. Bakso Bakar : Bakso yang diolesi bumbu khusus dan kemudian dibakar dan disajikan dengan ketupat dan kuah kaldu. Atau juga bisa langsung dimakan tanpa kaldu.
  9. Bakso Kerikil : Yang membedakan hanyalah ukuran bakso yang mungil namun citarasa layaknya bakso pada umumnya.
  10. Bakso Tahu Goreng atau disingkat Batagor : Olahan daging sapi namun tidak dibentuk bulatan dan diisikan kedalam tahu. Kemudian disajikan bersama saus kacang yang pedas. (Baca Juga : Sejarah Kota Pontianak)
  11. Bakso Beranak : Bakso unik dan kekiknian. Bakso dengan ukuran jumbo dan didalamnya Anda akan menjumpai bakso dengan ukuran yang lebih kecil dalam jumlah yang cukup banyak dan mengenyangkan.
  12. Bakso Setan : Bakso yang didalamnya terdapat irisan cabe rawit atau sambal. Bahan dasar yang digunakan sama dengan bakso pada umumnya.
  13. Bakso Tomat : Seperti namanya, bakso ini menggunkan tomat sebagai “wadah” bagi bakso
  14. Bakso Degan : Terlihat mustahil namun ini merupakan variasi kreatif seorang pengusaha yang menggabungkan kelapa muda dengan bakso. Uniknya, kuah bakso adalah air kelapa muda serta daging kelapa muda sebagai pengganti bihun. Namun, bakso yang digunakan menggunkan daging ikan.

Ada banyak varian bakso lagi yang belum dicantumkan diatas. Varian makanan bakso ini memang semakin banyak dan semakin unik bahan yang digunkan. Namun, citarasa bakso ini pun tak begitu jauh dengan bakso pada umumnya. Yang membedakan ialah kreatifitas masyarakat pada masa kini yang memang berguna untuk pemasaran dan mendatangkan lebih banyak konsumen.

Baca juga:

bakso beranakBagi kalian yang ingin membuat bakso sendiri ada cara paling mudah yakni membeli bakso beku alias frozen food yang tersedia di outlet-outlet maupun di supermarket.

Namun banyak hal yang harus kalian perhatikan sebelum membeli bakso beku maupun bakso yang dijual keliling maupun direstoran. Mengingat beberapa tahun silam, bakso berpengawet dan bakso babi atau tikus atau ayam tiren sangat mudah dijumpai tak hanya di kota besar namun di pedesaan pun juga muncul. Bakso yang dijual memang memiliki rasa yang lezat bahkan lebih lezat daripada bakso yang sesungguhnya. Bahan baku yang mahal membuat banyak oknum tak bertanggung jawab menjalankan bisnis tak sehat ini. Memang efek dari penggunaan bahan tak lazim ini tak terlalu terlihat diawal, namun di masa mendatang kalian akan merasakannya. Untuk efek samping yang paling cepat ialah muntah dan BAB terus menerus, sedangkan efek jangka panjang ialah kanker, kerusakan hati, gagal ginjal, dll. (Baca juga: Sejarah Jembatan Ampera)

Oleh sebab itu, telitilah sebelum membeli, di restoran besar dan ternama sekalipun. Salah satu yang wajib kalian curigai adalah kekenyalan bakso yang tidak wajar dan bau sedikit amis. Hal seperti ini dapat kalian jadikan acuan sebelum membeli bakso. Jika kalian khawatir, tenang saja kalian dapat membuatnya sendiri dan tentu sangat mudah membuatnya. Kalian dapat mencontoh resep-resep yang banyak beredar di internet maupun majalah memasak. Kurang lebih seperti di bawah ini: (Baca juga: Sejarah Runtuhnya Bani Ummayah)

 

Cara Pembuatan Bakso

Bahan Bakso

  • Siapkan 650 gram daging (ayam, sapi, ikan, seafood) sesuai selera
  • 1/4 tepung tapioka
  • 1 buah telur
  • satu bungkus tepung bakso
  • satu bungkus tepung perenyah bakso
  • bawang 1 ons
  • beberapa helai daun bawang (secukupnya)
  • satu bungkus garam

Giling daging hingga halus, kemudian campurkan semua bahan diatas selanjutnya giling hingga semua adonan merata dan halus. Sebelumnya panaskan air hingga hangat kuku. Setelah itu bentuk bulatan sesuai selera kemudian masukkan kedalam air hangat kuku kemudian rebus hingga bakso melayang di air. Jika semua bakso sudah melayang maka tandanya bakso siap untuk disajikan. Angkat kemudian tiriskan.

Bumbu Kuah Bakso

  • 1 bungkus lada bubuk
  • 1 sendok makan garam
  • 1/2 sendok makan gula
  • tulang sapi (sudah dibersihkan)
  • kaldu sapi atau ayam
  • seledri
  • daun bawang

Campur semua bahan diatas kedalam panci tunggu hingga mendidih. Kemudian dapat dimasukkan bakso kedalam rebusan kuah serta bahan pelengkap lain seperti tahu dan bihun. Untuk bahan pelengkap, kalian dapat menambahkan apapun sesuai selera.

Baca juga:

Bahaya Memakan Bakso

Selain rasanya yang lezat, ternyata bakso juga berbahaya bagi kesehatan. Menurut BPOM, proses pembuatan bakso yang dicampur dengan boraks yang berfungsi sebagai bahan pengenyal ini sangat tidak dianjurkan. BPOM mengingatkan bahwa mengkonsumsi bakso yang memiliki kadar boraks sedikit maupun banyak selama kurun waktu 5 sampai 10 tahun maka akan mudah meningkatkan resiko kanker hati. (Baca juga: Sejarah Radio)

Tak hanya mengandung bahan kimia, harga daging di Indonesia yang mahal menyebabkan banyak pula pedagang yang berlaku curang dengan menggunakan bahan pengganti daging sapi, ayam dan ikan yakni daging yang tidak halal seperti tikus dan babi. Seperti diketahui, agama mayoritas di Indonesia adalah muslim sehingga mengkonsumsi daging yang tidak halal hukumnya adalah tidak boleh alias haram. Begitu juga faktor kesehatan, daging babi dan tikus mengandung cacing pita dan lemak jahat yang tidak baik untuk tubuh jika dikonsumsi secara terus menerus maka dapat menyebabkan banyak penyakit dikemudian hari seperti kanker, gagal ginjal, dan sebagainya.

Baca Juga :

Cukup mudah bukan, untuk membuat bakso. walau sedikit repot, namun kalian tahu apa saja serta proses pembuatannya yang steril hingga sesuai selera kalian. (Baca juga: Sejarah Burung Garuda)

[accordion]
[toggle title=”Artikel Terkait” state=”closed”]

[/toggle]
[toggle title=”Artikel Lainnya”]

[/toggle]
[/accordion]

The post Sejarah Bakso Masa Lampau – Asal Usul Nama dan Variasinya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>