bangunan – Sejarah Lengkap Sejarahwan Mon, 19 Aug 2019 04:42:41 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=5.2.3 6 Koleksi Museum Bayt Al-Qur’an di TMII Paling Lengkap /bangunan/koleksi-museum-bayt-al-quran Mon, 19 Aug 2019 04:42:28 +0000 /?p=4981 Taman Mini Indonesia Indah adalah salah satu kompleks yang menampung berbagai jenis – jenis museum dan kekayaan budaya Indonesia. Museum Al Quran di TMII adalah tempat untuk menyimpan berbagai mushaf…

The post 6 Koleksi Museum Bayt Al-Qur’an di TMII Paling Lengkap appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Taman Mini Indonesia Indah adalah salah satu kompleks yang menampung berbagai jenis – jenis museum dan kekayaan budaya Indonesia. Museum Al Quran di TMII adalah tempat untuk menyimpan berbagai mushaf Al Qur’an dari berbagai negara dan berbagai daerah di Indonesia. Letak Museum Bayt Al Qur’an berada di Jalan Raya TMII 1, Jakarta Timur,  dekat dengan Museum Istiqlal. Disana terdapat mushaf Al Qur’an terbesar dan terkecil di seluruh Indonesia. Ide pembuatan mushaf terbesar dan terkecil muncul ketika Presiden Soeharto ingin memajang mushaf Al Qur’an terbesar di Indonesia beserta mushaf lainnya yang pernah dipajang pada Festival Istiqlal.

Keberadaan museum Al Qur’an di TMII terkait dengan Museum Istiqlal, sebab kedua museum ini dibangun sebagai hasil dari Festival Istiqlal I tahun 1991 dan Festival Istiqlal II di Jakarta. Festival Istiqlal memamerkan berbagai khazanah budaya Islam dari Indonesia yang dibuat oleh para seniman muslim dari berbagai daerah.Penyelenggaraan kedua festival ini membuktikan tingginya antusiasme masyarakat untuk menyaksikan berbagai hal sehubungan dengan budaya Islam. Hal ini sejalan dengan semangat melestarikan berbagai peninggalan dalam sejarah museum sebagaimana tersimpan dalam berbagai museum tertua di dunia.

Pendirian Museum Al Quran di TMII

Sejarah museum Al Qur’an di TMII bermula ketika Presiden Soeharto menerima hadiah berupa mushaf Al Qur’an terbesar di Indonesia pada 4 Juli 1994, muncul ide untuk mendirikan museum. Mushaf tersebut berukuran 2 x 1,5 m atau ketika dibuka berukuran 2 x 3 m adalah mushaf Wonosobo yang merupakan hasil tulisan tangan para santri di Pesantren Al Asy’ariyah di Kalibeber, Wonosobo, Jawa Tengah pimpinan KH. Muntoha. Menteri Agama Tarmizi Taher mengusulkan nama ‘Bayt Al Qur’an’ ketika Presiden Soeharto bertanya kepadanya. Kemudian Ibu Negara Tien Soeharto mengusulkan tempat untuk mendirikan museum dari tanah wakaf seluas kurang lebih 20.013 meter persegi. Pada tahun 1995, Mushaf Istiqlal diresmikan oleh Presiden Soeharto setelah melalui proses pembuatan sejak tahun 1991. Ketahui juga mengenai sejarah museum IPTEK dan sejarah museum pp IPTEK serta sejarah museum keprajuritan TMII.

Bayt Al Qur’an berarti ‘Rumah Al Qur’an’ diberi nama untuk mengganti istilah Museum Al Qur’an, memiliki arti religius dan namanya terdengar lebih puitis. Ir. Achmad Noe’man arsitek asal Indonesia merancang pembangunan Bayt Al Qur’an dan Museum Istiqlal dengan gaya campuran arsitektur tradisional dan modern. Peresmian Museum Bayt Al Qur’an berlangsung pada tanggal 20 April 1997 oleh Presiden Soeharto dengan bentuk bujur sangkar beratap tumpang limasan yang mengambil acuan dari bentuk masjid Demak sebagai salah satu masjid tertua dan bernilai sejarah tinggi di Indonesia. Jika dilihat dari atas, bangunan ini bentuknya menyerupai huruf Q sebagai simbol huruf pertama dalam kata Qur’an. Jika dilihat dari depan, bagian atas atap bangunan akan tampak seperti Al Qur’an yang sedang dibuka diatas rehal atau tempat meletakkan Al Qur’an.

Koleksi Museum Bayt Al-Qur’an

Kesuksesan kedua Festival Istiqlal tersebut kemudian menjadi pertanda bahwa pada dasarnya seluruh benda – benda seni yang mengandung nilai keislaman dan sejarah Islam di Indonesia bisa ditampung dalam satu wadah dalam bentuk penyajian yang lebih permanen daripada sekedar sebuah festival, dan agar koleksi – koleksi Museum Bayt Al Qur’an tersebut bisa dilihat oleh masyarakat kapan saja.

Pendirian museum dilakukan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan memelihara mushaf – mushaf Al Qur’an dan juga benda – benda seni serta budaya yang memiliki unsur keislaman dan tersebar di berbagai penjuru Nusantara serta dunia. Benda – benda tersebut dijadikan sebagai koleksi Museum Bayt Al Qur’an, sehingga dapat diperlihatkan kepada masyarakat luas melalui penyajian permanen di museum agar dapat dilihat dan dipelajari setiap saat. Koleksi Museum Bayt Al-Qur’an di TMII antara lain:

  • Mushaf Istiqlal

Isi mushaf terindah di Indonesia berupa 40 macam ragam hias dari motif tanah air. Berasal dari hasil karya tulisan tangan  para santri terbaik terdiri dari para ahli kaligrafi, seni rupa, ulama, dan budayawan yang dibuat sejak 15 Oktober 1991. Huruf Ba pada kata Bismillah dalam surat Al Fatihah turut dituliskan oleh Presiden Soeharto, sekaligus menandakan dimulainya Festival Istiqlal I dan mulainya penulisan mushaf Istiqlal. Tidak hanya koleksi Museum Bayt Al Qur’an, masih banyak museum lain yang tersebar di daerah – daerah seluruh Indonesia seperti sejarah museum kota tua jakarta dan koleksinya serta sejarah museum zoologi bogor.

  • Mushaf Sundawi

Ragam hias Jawa Barat yang termasuk dalam lingkup kebudayaan Pasundan digunakan sebagai hiasan mushaf ini. Bentuk – bentuk ornamen yang khas berupa tanaman asal Jawa Barat memberikan kesan dan karakter Sundawi, merupakan gabungan dari motif mushaf berbagai daerah di Jawa Barat. Mushaf Sundawi adalah karya seni perpaduan antara proses berpikir dan proses berdzikir dari teks Al Qur’an dengan kebudayaan dari Jawa Barat .

  • Mushaf Wonosobo

Abdul Malik dan Hayatuddin, dua orang santri dari Pesantren Al Asy’ariyah Wonosobo, yang khusus mempelajari hafalan al Qur’an menulis mushaf ini. Penulisannya memerlukan waktu 14 bulan mulai 16 Oktober 1991 sampai 7 Desember 1992. Ukuran halamannya 145 x 195 cm, teks berukuran 80 x 130 cm, dengan hiasan sederhana teknik khat naskhi, dibuat pada kertas karton putih hasil sumbangan dari Menpan RI pada saat itu, Harmoko.

  • Mushaf Pusaka

Presiden Soekarno berinisiatif menulis mushaf ini sehingga menjadi mushaf resmi yang dibuat setelah kemerdekaan RI. Mushaf ini dianggap sebagai hadiah dari umat Islam Indonesia atas kemerdekaan RI. Ditulis Prof. H. Salim Fachry, Guru Besar IAIN Jakarta mulai 23 Juni 1948 sampai 15 Maret 1950. Mushaf Pusaka berjenis Al Qur’an sudut, yaitu setiap halaman tidak menyambung ke ayat berikutnya tetapi diakhiri dengan ayat penuh.

  • Mushaf Braille

Koleksi Museum Bayt Al-Qur’an selanjutnya Ditulis dengan huruf Arab Braille untuk membantu para tuna netra belajar dan  membaca Al Qur’an . Penulisan Al Qur’an Braille dipelopori Yayasan Kesejahteraan Tuna Netra Islam Yogyakarta pada 1964 menggunakan khat imla’i. Tetapi pada 1974 Badan Pembinaan Wyata Guna Bandung kemudian menerbitkan Al Qur’an Braille dengan khat usmani, sehingga terdapat dua jenis Al Qur’an Braille dengan standar berbeda. Depag melalui Puslitbang Lektur Agama Badan Litbang Agama kemudian memusyawarahkan hal ini sehingga pada 1977 disepakati kelahiran sebuah mushaf Al Qur’an Braille yang berlaku untuk seluruh Indonesia, ditetapkan sebagai Al Qur’an standar Braille berdasarkan SK Menteri Agama RI no.25 tahun 1984.

  • Mushaf Lainnya

Selain koleksi mushaf – mushaf diatas yang merupakan bagian dari sejarah museum Al Qur’an di TMII, masih banyak lagi koleksi Museum Bayt Al Qur’an seperti Al Qur’an tertua La Lino dari Bima tahun 1815, mushaf mini berukuran 2 cm x 2,5 cm x 0,7 cm. Ada pula Mushaf Istanbul hadiah dari Turki untuk Indonesia yang ditulis oleh Sayid Muhammad Abdul Latif dari Arab Saudi, terbit pada 1401 H atau pada tahun 1980an. Juga ada salah satu Al Qur’an tertua di dunia yang diperkirakan dibuat pada akhir abad ke 7 atau awal abad ke 2 H, tanpa titik dan tanda baca. Konon mushaf ini diklaim sebagai satu dari tujuh salinan yang dibuat oleh Utsman bin Affan. Ada juga Mushaf Marmer yang menggunakan marmer berjenis White Carrara.

Luas bangunan Bayt AlQur’an dan Museum Istiqlal sebesar 20.402 meter persegi dengan empat lantai. Lantai pertama terdiri dari masjid , ruang tamu, toko suvenir, kafetaria dan ruang pameran dengan sarana audio visual, lantai kedua terdapat museum, lantai ketiga terdapat ruang perpustakaan dan penelitian, sedangkan lantai keempat berisi ruang kelas, pengajaran dan ruang tahfizh Al Qur’an.

The post 6 Koleksi Museum Bayt Al-Qur’an di TMII Paling Lengkap appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
16 Koleksi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta /bangunan/koleksi-museum-benteng-vredeburg Fri, 16 Aug 2019 09:31:08 +0000 /?p=5004 Benteng Vredeburg yang terletak di depan Gedung Agung dan Kraton Kesultanan Yogyakarta pada awalnya didirikan oleh Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1760 menggunakan denah sederhana. Pendirian bangunan ini dilakukan berdasarkan…

The post 16 Koleksi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Benteng Vredeburg yang terletak di depan Gedung Agung dan Kraton Kesultanan Yogyakarta pada awalnya didirikan oleh Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1760 menggunakan denah sederhana. Pendirian bangunan ini dilakukan berdasarkan usul Belanda yang waktu itu merasa terintimidasi dan khawatir terhadap keberhasilan Sultan membangun keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dari hutan beringin pada awalnya sebagai hasil dari sejarah Perjanjian Giyanti. Adalah Gubernur dan Direktur Pantai Utara Jawa bernama Nicholas Harting yang mengemukakan usul untuk membangun benteng. Dalih pembangunan benteng adalah untuk menjaga keamanan keraton dan area sekitarnya, namun sebenarnya usulan itu dikemukakan Belanda untuk dapat mengontrol perkembangan yang terjadi dalam keraton.

Ketika pertama kali dibangun sebagai awal sejarah museum Vredeburg keadaan benteng masih sangat sederhana. Bahan bangunannya hanya berupa bambu dan kayu serta atap yang menggunakan ilalang. Temboknya sendiri berbentuk bujur sangkar dengan bahan tanah yang dibuat kokoh dengan disangga kayu aren dan kelapa dengan empat sudut ditempatkan penjagaan yang disebut seleka atau bastion. Keempat sudut tersebut diberi nama oleh Sultan sebagai Jaya Wisesa (barat laut), Jaya Purusa (timur laut), Jaya Prakosaningprang (barat daya) dan Jaya Prayitna (tenggara). Selanjutnya Gubernur Belanda W.H. van Ossenberg mengusulkan supaya benteng dibangun lebih permanen untuk menjamin keamanannya. Pada tahun 1767 pembangunan mulai dilakukan dengan diawasi oleh ahli ilmu bangunan dari Belanda bernama Ir. Frans Haak. Pembangunan benteng selesai tahun 1787 karena Sultan HB I sibuk dengan pembangunan keratonnya.

Daftar Koleksi Museum

Setelah selesai, benteng kemudian diberi nama “Rustenberg” yang artinya sebagai benteng peristirahatan. Kemudian pada 1867 terjadi gempa bumi dahsyat di Yogyakarta sehingga sebagian bangunan benteng mengalami kerusakan. Setelah diperbaiki, nama benteng mengalami perubahan menjadi “Vredeburg” yang artinya benteng perdamaian, sebagai manifestasi hubungan Belanda dan Keraton yang tidak saling melakukan penyerangan. Saat ini, benteng dimanfaatkan sebagai museum yang memajang banyak koleksi berharga dan bersejarah. Adapun koleksi museum benteng Vredeburg tersebut bisa Anda simak dalam pembahasan berikut ini.

  • Koleksi Unggulan

Koleksi Museum Benteng VredeburgDinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2014 menerbitkan buku yang berisi koleksi museum benteng Vredeburg berupa koleksi – koleksi unggulan yaitu:

  1. Diorama yang menggambarkan pelantikan biografi jenderal Sudirman sebagai Panglima Besar TNI oleh Presiden Soekarno di Gedung Agung, Yogyakarta.
  2. Minirama dari Kongres Boedi Oetomo tahun 1908 yang mengambil latar di Kweekschool Yogyakarta (sekarang SMA 11) di jalan A.M. Sangaji.
  3. Mesin ketik milik Soerjopranoto, pemimpin aksi mogok kerja buruh pabrik gula di Yogyakarta.
  4. Tiga buah kendil yang konon pernah digunakan oleh Soedirman sewaktu tinggal di rumah Ibu Mertoprawira.
  5. Dokumen Soetomo yang berisi daftar alamat kantor kementrian sewaktu Yogyakarta dijadikan ibukota sementara.
  6. Bangku sekolah milik akademi militer yang dulu dipakai oleh para siswa MA pada tahun 1945 – 1950, sekarang menjadi SMA BOPKRI 1 Yogyakarta.Ketahui juga mengenai sejarah museum kesehatan surabaya  dan sejarah museum Joang 45.
  • Koleksi Bangunan 

Di sekeliling museum terdapat selokan atau parit yang dibuat mengelilingi benteng sebagai rintangan terluar terhadap serangan musuh. Pada perkembangan selanjutnya ketika sistem militer mengalami kemajuan, parit ini hanya digunakan sebagai sarana pembuangan saja (drainase).

  1. Koleksi museum benteng Vredeburg lainnya adalah jembatan yang pada awalnya berupa jembatan angkat atau jembatan gantung. Perkembangan teknologi khususnya berupa kendaraan perang membuatnya diubah menjadi jembatan yang paten.
  2. Tembok benteng adalah bagian dari koleksi museum benteng Vredeburg. Tembok adalah lapisan pertahanan kedua setelah parit. Tembok yang mengelilingi kompleks benteng berfungsi sebagai tempat pertahanan, tempat pengintaian, penempatan beberapa meriam kecil dan juga senjata tangan.
  3. Pintu gerbangnya dibangun untuk menjadi sarana keluar masuk di kompleks benteng, berjumlah tiga buah di sebelah barat, timur dan selatan yang lebih kecil.
  4. Bangunan – bangunan yang berada di dalam benteng tepatnya di bagian tengah berfungsi sebagai barak prajurit dan perwira. Ruangan – ruangan ini kemudian digunakan sebagai tangsi militer. Juga terdapat monumen Serangan Umum 1 Maret 1949. Ketahui mengenai sejarah museum gajah, museum di Kuala Lumpur, dan museum di Bangkok.
  • Koleksi Realita  

Koleksi museum Vredeburg ini merupakan koleksi berupa material yang benar – benar ada dan bukan tiruan. Benda – benda dalam koleksi nyata ini bukanlah tiruan dan memiliki peran langsung dalam proses terjadinya peristiwa dalam sejarah. Misalnya peralatan rumah tangga, naskah, senjata, pakaian, alat dapur dan lain – lain. selain itu juga ada koleksi foto, miniatur, replika, lukisan atau benda visual lainnya. beberapa ruangan yang termasuk pada jenis koleksi museum benteng Vredeburg adalah:

  1. Ruang Diorama I – Ruang ini memiliki koleksi museum Vredeburg berjumlah 11 diorama yang menggambarkan peristiwa sejarah sejak masa perang Diponegoro sampai pada masa pendudukan Jepang di Yogyakarta pada 1825 – 1942.
  2. Ruang Diorama II – Koleksi museum Vredeburg pada ruangan ini berjumlah 19 buah diorama yang menggambarkan berbagai peristiwa sejarah sejak masa proklamasi atau dari awal kemerdekaan hingga terjadinya Agresi Militer Belanda I sejak 1945 – 1947.
  3. Ruang Diorama III – Isi dari koleksi museum Vredeburg ini berupa 18 diorama yang menggambarkan peristiwa dalam sejarah berupa Perjanjian Renville hingga pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS) pada tahun 1948 – 1949.
  4. Ruang Diorama IV – Pada ruangan ini terdapat koleksi museum Vredeburg berupa 7 buah diorama yang dapat menggambarkan sejarah yang dialami oleh NKRI hingga masa Orde Baru sejak tahun 1950 – 1974.
  5. Ruang Pengenalan – Fungsi ruangan ini adalah sebagai studio mini yang berkapasitas kurang lebih 50 orang dan memutar film – film dokumenter berdurasi 10 – 15 menit. Sejak tahun 2012, ruang Diorama I dan II dilengkapi dengan media interaktif berupa layar sentuh. Pengunjung dapat menggunakan media tersebut untuk mengetahui sejarah dari suatu peristiwa secara lebih lengkap.
  6. Ruang Audiovisual – Ruangan ini terletak di Gedung F lantai 2, dimana pengunjung bisa menikmati film – film perjuangan sebagai bagian dari koleksi museum benteng Vredeburg. Pemutaran film dilakukan setiap hari Jumat pukul 13.00 WIB dan hari Minggu pukul 10.00 dan 13.00, pada minggu kedua, ketiga dan keempat setiap bulannya dan memutar jadwal film yang berbeda. Ketahui juga sejarah museum Gedung Arca Medan dan sejarah museum Banten.

Pengunjung yang ingin melihat apa saja koleksi museum Vredeburg bisa datang pada hari Selasa – Jumat pukul 07.30 – 16.00 ke jalan Jend.A. Yani no.6 Yogyakarta. Museum tutup pada hari Senin dan hari libur nasional. Harga tiket masuk untuk dewasa sebesar 3000 rupiah per orang, dewasa rombongan 2000 rupiah per orang, dan anak – anak 2000 rupiah per orang, rombongan anak – anak 1000 rupiah per orang, sementara untuk warga negara asing 10 ribu rupiah per orang. Fasilitas di museum ada ruang perpustakaan, ruang pertunjukan, ruang seminar, diskusi, pelatihan dan pertemuan, ruang audio visual dan ruang belajar kelompok, hotspot gratis, pemandu dan ruang tamu, mushola serta kamar mandi. Ketahui juga mengenai sejarah museum Sonobudoyo, sejarah museum Kalimantan Barat, dan sejarah museum keris Solo.

The post 16 Koleksi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Sejarah Museum Sonobudoyo Yogyakarta Beserta Koleksi /bangunan/sejarah-museum-sonobudoyo Mon, 06 May 2019 02:11:59 +0000 /?p=3691 Museum Sonobudoyo atau dalam bahasa Jawa dikenal juga dengan nama Sanabudaya merupakan museum yang berisi sejarah dan kebudayaan Jawa. Arti nama berasal dari kata Sono yang berarti tempat dan Budoyo…

The post Sejarah Museum Sonobudoyo Yogyakarta Beserta Koleksi appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Museum Sonobudoyo atau dalam bahasa Jawa dikenal juga dengan nama Sanabudaya merupakan museum yang berisi sejarah dan kebudayaan Jawa. Arti nama berasal dari kata Sono yang berarti tempat dan Budoyo yang berarti Budaya. Koleksinya mengenai budaya dan sejarah Jawa dianggap paling lengkap setelah Museum Nasional Republik Indonesia di Jakarta. Museum terbagi menjadi dua unit. Letak Unit I museum ini adalah di Jalan Trikora no. 6 Yogyakarta berseberangan dengan Alun – Alun Utara Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Sedangkan Unit II museum berlokasi di ndalem Condrokiranan, Wijilan, sebelah timur Alun – Alun Utara Keraton. Bangunan museum yang berbentuk rumah tradisional beraksitektur Jawa dirancang oleh Ir. Th. Karsten seluas 7,867 meter persegi dari tahun 1934 – 1935. Gaya khas Jawa terlihat dari pemisahan halaman luar dan halaman dalam dengan tembok atau cepuri yang dihias dengan gambar kuncup bunga melati dan bentuk semar tinandu pada gerbang utama. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai sejarah museum Sonobudoyo, simaklah pembahasan berikut ini.

Sejarah Museum Sonobudoyo

Sejarah museum Sonobudoyo diawali dengan pendirian yayasan yang bernama Java Instituut pada tahun 1919 di Surakarta. Yayasan ini didirikan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda di Jakarta no.73 tertanggal 17 Desember 1919, ditandatangani oleh Sekretaris Umum G.Rd. Redtrienk sebagai jawaban dari surat Dr. Hoesein Djajadiningrat dan F.D.K. Bosch tanggal 3 Oktober 1919. Surat keputusan tersebut memberikan wewenang bagi Java Instituut untuk berkegiatan selama 29 tahun. Direktur Yayasan adalah Prof. Dr. R.A. Hoesien Djajadiningrat. Kegiatan yaysan antara lain untuk membantu kegiatan dan melestarikan serta mengembangkan kebudayaan pribumi di wilayah kebudayaan Jawa, Madura, Bali dan Lombok.

Sesuai dengan keputusan Kongres tahun 1924, Java Instituut akan mendirikan sebuah museum di Yogyakarta. Nyverheid Commisie dibentuk pada 12 Juli 1928 dan diresmikan pada tanggal 19 November 1928 oleh Gubernur Yogyakarta, J. E Jasper. Tugas utama pembentukan komisi tersebut adalah untuk mempelajari, mengumpulkan dan memajukan kebudayaan pribumi yang kemudian dibukukan dalam judul ‘De Inheemsche Nijverheid op Java, Madura, Bali en Lombok’, diterbitkan tahun 1929 sebagai pedoman pengumpulan koleksi museum.

Yayasan bernama Panti Boedaja yang dipimpin Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VII berdiri pada tanggal 10 Februari 1930, untuk membantu Java Instituut mengumpulkan data – data tentang kebudayaan bidang naskah kuno dari Kasultanan Yogyakarta, Kasunanan Surakarta, Kadipaten Pakualaman dan Mangkunegaran. Kemudian dibentuk panitia pada tahun 1913 yang terdiri dari Th. Karsten, P.H.W Sitsen, dan S.Koperberg untuk mempersiapkan pendirian Museum. Tanah yang akan digunakan untuk pendirian museum adalah tanah hibah dari Sri Sultan Hamengkubuwana VII. Ketahuilah juga sejarah beberapa museum lainnya, seperti museum di Amsterdam, sejarah museum Lampung, dan sejarah museum nasional Indonesia.

Peresmian Museum

Penanda awal pembangunan museum adalah candrasengkala Buta Ngrasa Esthining Lata yang menunjukkan tahun 1865 untuk tahun Jawa atau tahun 1934 Masehi. Pada tanggal 6 November 1935 Masehi museum dibuka dan diresmikan untuk umum, dengan penanda candrasengkala Kayu Winangan ing Brahaman Budha yang artinya menunjukkan 9 Ruwah 1866 Jawa. Untuk melengkapi usaha Java Instituut pada tahun 1939 dibuka Sekolah Kerajinan Seni Ukir atau Kunstambacht School. Simak juga pembahasan mengenai sejarah museum lainnya seperti sejarah museum keramik, sejarah museum Kalimantan Barat dan sejarah museum Satria Mandala.

Sejarah museum Sonobudoyo tercatat pada masa pendudukan Jepang di Indonesia dikelola oleh Bupati Paniradnyapati Wiyata Praja (Kantor Sosial Bagian Pengajaran). Kemudian di masa kemerdekaan museum ini dikelola oleh Bupati Utorodyopati Budaya Prawito, yang termasuk dalam jajaran pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada akhir tahun 1974 dalam sejarah museum Sonobudoyo diserahkan pengelolaannya kepada Pemerintah Pusat / Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pengelolaan museum secara langsung dipertanggung jawabkan kepada Direktorat Jenderal dengan berlakunya UU no. 22 Tahun 2000 mengenai kewenangan Pemerintah dan kewenangan Propinsi sebagai Otonomi Daerah. Museum Sonobudoyo pada bulan Januari 2001 bergabung dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi DIY.

Koleksi Museum Sonobudoyo

Dalam sejarah museum Sonobudoyo, pendiriannya ditujukan untuk mengumpulkan peninggalan budaya dan melestarikannya. Jumlah koleksi dari museum adalah sekitar 430.000 buah dan selalu bertambah setiap tahunnya. Ada 10 jenis koleksi museum yaitu antara lain:

  • Numismatik dan Heraldika – Berupa setiap mata uang atau alat tukar yang sah, logam dan kertas dalam koleksi numismatik. Sementara koleksi heraldika adalah setiap tanda jasa, lambang dan pangkat resmi, cap dan stempel.
  • Filologi – Koleksi ini berupa naskah kuno atau tulisan tangan mengenai suatu peristiwa.
  • Keramologika – Merupakan koleksi yang dibuat dari bahan tanah liat bakar seperti pecah belah.
  • Seni Rupa – Koleksi yang merupakan ekspresi pengalaman artistik dalam wujud dua dimensi atau tiga dimensi.
  • Teknologi – Menyimpan benda yang diproduksi massal dalam perkembangan teknologi seperti gramofon.
  • Geologi – Koleksi berupa objek geologi seperti batuan, mineral, fosil dan benda alam lainnya.
  • Biologi – Koleksi yang berupa obyek biologi seperti burung yang diawetkan dan lainnya.
  • Arkeologi – Contoh koleksi arkeologi adalah cermin darpana.
  • Etnografi – Koleksinya merupakan gambaran peninggalan budaya dari suatu etnis tertetu seperti Kacip.
  • Historika – Koleksi bernilai sejarah seperti senapan laras panjang dan meriam.

Koleksi unggulan museum berdasarkan buku koleksi terbitan Dinas Kebudayaan DIY antara lain berupa nekara tipe Heger 1, timpanon Nekara, Moko, perhiasan emas, arca kepala Dyani Bodhisatwa berupa perunggu berlapis emas yang ditemukan di Pathuk, Gunung Kidul pada 1956, genta perunggu, pintu kayu atau Kori Bali, zodiak beker, yoni bersayap, ambang pintu atau dorpel, pasren, meriam, topeng Panji Asmarabangun, pakinangan atau wadah penyimpanan sirih, dan alat permainan adu kemiri.

Ruangan Museum Sonobudoyo

Bangunan museum di bagian pendopo berbentuk limas dengan atap tumpang sari tingkat dua, yang fungsinya untuk menerima tamu. Dua buah meriam ditempatkan di sebelah timur dan barat pendopo yang berasal dari masa Sri Sultan Hamengku Buwono III. Selain itu di halaman juga terdapat Arca Dewi Laksmi, arca Mahakala, dan Makara, juga seperangkat gamelan di bagian dalam pendopo. Ruangan lainnya di museum adalah:

  • Ruangan Pengenalan – Berisi pasren atau krobongan terdiri dari tempat tidur dan berbagai kelengapannya, sepasang patung loro blonyo, sepasang lampu Robyong dan sepasang lampu jlupak.
  • Ruang Prasejarah – Menyajikan peninggalan prasejarah mengenai cara kehidupan di masa tersebut.
  • Ruang Klasik dan Peninggalan Islam – Koleksi ruangan ini dikelompokkan menjadi tujuh kebudayaan universal seperti sistem kemasyarakatan, bahasa, religi, kesenian, ilmu pengetahuan, peralatan hidup dan mata pencaharian.
  • Ruang Batik – Memajang beberapa koleksi batik dan proses membatik.
  • Ruang Wayang – Memajang beberapa jenis wayang termasuk wayang klithik yang terbuat dari kayu.
  • Ruang Topeng – Koleksinya berupa berbagai topeng sebagai karya seni tradisional Indonesia.
  • Ruang Jawa Tengah – Ukiran kayu terkenal dari Jepara dan keris dipamerkan di ruangan ini.
  • Ruang Emas – Koleksi artefak emas bersejarah dari museum Sonobudoyo, namun belum diperlihatkan kepada umum.
  • Ruang Bali – Koleksi disini berhubungan dengan kebudayaan Bali.

Pada masa sekarang ini sebagai bagian dari sejarah museum Sonobudoyo masih menampilkan pertunjukan wayang kulit dalam bentuk asli yaitu menggunakan bahasa Jawa dan musik gamelan Jawa di malam hari. Pertunjukan yang digelar secara ringkas ini dimulai pada pukul 20.00 hingga 22.00 malam hari kerja, dan ditujukan untuk turis asing serta domestik.

The post Sejarah Museum Sonobudoyo Yogyakarta Beserta Koleksi appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
15 Bangunan Bersejarah di Surabaya dan Penjelasannya /bangunan/bangunan-bersejarah-di-surabaya Wed, 10 Apr 2019 05:40:43 +0000 /?p=3398 Pendudukan Pemerintah Hindia Belanda di Indonesia menyebabkan banyak berdirinya bangunan-bangunan peninggalan Belanda di Indonesia. Bangunan bersejarah di Bandung, bangunan bersejarah di Tangerang, dan bangunan bersejarah di Jakarta menjadi saksi bisu…

The post 15 Bangunan Bersejarah di Surabaya dan Penjelasannya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Pendudukan Pemerintah Hindia Belanda di Indonesia menyebabkan banyak berdirinya bangunan-bangunan peninggalan Belanda di Indonesia. Bangunan bersejarah di Bandung, bangunan bersejarah di Tangerang, dan bangunan bersejarah di Jakarta menjadi saksi bisu Pemerintahan Belanda di Indonesia. Tidak terkecuali dengan Surabaya, Surabaya pun memiliki banyak bangunan bersejarah di Surabaya. Bangunan bersejarah di Surabaya hasil peninggalan Belanda, selanjutnya dimanfaatkan untuk kepentingan umum bangsa Indonesia. Bangunan bersejarah di Surabaya diantaranya adalah:

  1. Monumen Kapal Selam

Monumen Kapal Selam bertempat di Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya. Monumen ini sebenarnya ialah kapal selam KRI Pasopati 410, yaitu salah satu armada Angkatan Laut Republik Indonesia buatan Uni Soviet tahun 1952. Kapal ini digunakan dalam Pertempuran Laut Aru demi membebaskan Irian Barat dari pendudukan Belanda.

Kapal selam ini dibawa ke darat untuk dijadikan monument dalam rangka memperingati keberanian pahlawan Indoesia. Kapal ini dipotong menjadi beberapa bagian untuk kemudian diangkut ke darat dan dirangkai serta disambung kembali. Selain interior kapal selam, terdapat juga pemutaran film tentang proses peperangan yang terjadi di Laut Aru. Baca juga artikel mengenai sejarah Museum Kapal Selam Surabaya.

  1. Tugu Pahlawan

Tugu Pahlawan merupakan monument yang menjadi markah tanah Kota Surabaya.  Monumen ini berbentuk paku terbalik dengan tinggi 41,15 meter. Bagian tubuh monumen terdiri dari 10 lengkungan dan terbagi atas 11 ruas. Makan dari tinggi, ruas, dan lengkungan tersebut adalah tanggal 10, bulan 11, dan tahun 1945. Tanggal ini adalah tanggal bersejarah bagi seluruh rakyat Indonesia, yaitu Pertempuran 10 November 1945. Pada pertempuran tersebut banyak pejuang yang gugur melawan Sekutu dan Belanda. Demi mengenang jasa mereka, maka dibuatlah Tugu Pahlawan. Tugu Pahlawan berlokasi di tengah kota di Jalan Pahlawan dan di dekat Kantor Gubernur Jawa Timur. Monumen ini diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 10 November 1952.

  1. Jembatan Merah

Bangunan Bersejarah di Surabaya selanjutnya adalah Jembatan Merah semasa VOC bernilai penting karena merupakan penghubung paling vital melewati Kalimas menuju Gedung Karesidenan Surabaya. Kawasan ini dulunya adalah daerah perniagaan yang mulai berkembang karena akibat Perjanjian Paku Buwono II dari Mataram dengan VOC pada 11 November 1743. Hingga kini, fungsinya sebagai pusat perniagaan masih terus berlangsung. Pada tahun 1890an, terjadi perubahan fisik pada Jembatan Merah. Pagar pembatas diubah dari kayu menjadi besi. Kondisi jembatan saat ini hampir sama seperti jembatan lainnya, dengan warna merahnya yang khas. Saat ini, Jembatan Merah menghubungkan Jalan Rajawali dan Kembang Jepun di sisi utara Surabaya.

  1. Hotel Majapahit

Hotel Majapahit merupakan hotel mewah bersejarah di Surabaya. Hotel ini sempat berganti nama beberapa kali, yaitu mulai dari LMS, Hotel Oranje, Hotel Yamato, Hotel Hoteru, hingga menjadi Hotel Majapahit. Hotel ini didirikan oleh Sarkies Bersaudara pada tahun 1910. Hotel ini dikelola oleh Mandarin Oriental Hotel Group pada tahun 1993 hingga 2006. Selanjutnya diakuisisi oleh PT Sekman Wisata pada tahun 2006.

Hotel Majapahit menjadi saksi perjuangan peristiwa perobekan warna biru pada bendera Belanda menjadi bendera merah putih, yaitu bendera Republik Indonesia pada 19 September 1945. Peristiwa ini diawali dengn sekelompok orang Belanda yang dipimpin oleh Mr. Ploegman yang mengibarkan bendera Merah Putih Biru di puncak sebelah kanan hotel. Masyarakat Surabaya tidak terima akan hal tersebut, sehingga mereka pun berbondong-bondong mendatangi hotel. Para pejuang kemudian naik dan merobek bagian warna biru dari bendera Belanda, sehingga akhirnya tersisa bendera Merah Putih atau bendera Republik Indonesia.

  1. Gedung Pertamina UPDN V Surabaya

Gedung Pertamina awalnya adalah bangunan De Societeit Concorda. Gedung ini dibangun pada tahun 1843 dan hasil rancangan J.P. Ermeling. Gedung ini dulunya merupakan tempat hiburan para tuan dan nyonya besar bangsa Belanda dan Eropa untuk menikmati kehidupan malam. Tempat tersebut dulunya dilengkapi dengan fasilitas bilyar dan fitness.

Gedung ini duduki oleh pasukan Sekutu di bawah pimpinan Kolonel Pugh pada 25 Oktober 1945. Kolonel Pugh memerintahkan pasukannya untuk merampas persenjataan pejuang Surabaya. Hal tersebut menyebabkan kemarahan rakyat, sehingga meletuslah pertempuran 28-30 Oktober 1945 yang kemudian menewaskan Brigadir Jenderal Mallaby. Gedung tersebut kemudai menjadi Kantor UPDN V Pertamina setelah dilakukan nasionalisasi. Bangunan ini ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya berdasarkan Surat Keputusan (SK) Walikota Nomor 188.45/251/402/1.04/1996 dengan Nomor Urut 36.

  1. Gedung Bank Mandiri

Gedung Bank Mandiri Surabaya dulunya bernama Gedung NV Lindevetes. Gedung ini dibangun tahun 1911 oleh Hulswit dengan nama Gedung Lindeteves stokvis. Gedung ini digunakan untuk pabrik mesin Pemerintah Hindia Belanda dan perbaikan kapal-kapal perang.

Pada masa pendudukan Jepang, gedung ini digunakan untuk Kitahama Butai. Gedung ini difungsikan sebagai bengkel perbaikan dan penyimpanan kendaraan serta senjata berat. TKR berhasil merampas kendaraan dan persenjataan tempat ini pada 1 Oktober 1945. Pada saat Pertempuran 10 November 1945, salah satu ruangan dari gedung ini dijadikan kamar mayat. Pada 12 September 1945, warga Surabaya dipimpin Esa Idris dan Suprapto menyerbu gudang peralatan Jepang. Gedung ini diresmikan sebagai Bangunan Cagar Budaya sesuai SK Walikota No. 188.45/251/402.104/1996 No. Urut 35 Tahun 2008.

  1. Gedung Siola

Gedung Siola dahulu bernama White Laidlaw. Gedung ini didirikan pertama kali pada 1877 dan ditempati oleh Toko Whiteaway Laidlaw&Co milik pengusaha Inggris (Robert Laidlaw). Tempat ini menjual tekstil dan pakaian dan selanjutnya berkembang menjadi toserba terbesar di wilayah Hindia Belanda.

Gedung Siola (saat itu masih Toko Chiyoda) terbakar habis dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Gedung ini kemudain dibuka kembali pada 1960-an sebagai Toko Siola, yaitu dari nama pemiliknya Soemitro-Ing Wibisono-Ong-Liem-Ang. Toko ini ditutup pada 1998 dan dibuka kembali sebagai Ramayana Siola dari 1999-2008 atau sekarang bernama Tunjungan City. Gedung Siola saat ini digunakan sebagai Kantor Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil Surabaya, Kantor Badan Koordinasi Pelayan dan Penanaman Modal (BKPPM), dan Museum Surabaya.

  1. Gedung Negara Grahadi

Gedung Negara Grahadi dibangun tahun 1795 pada masa berkuasanya Residan Dirk Van Hogendorps (1794-1798). Gedung ini awalnya difungsikan untuk rumah kebun sebagai tempat peristirahatan pejabat Belanda atau sesekali sebagai tempat pertemuan dan pesta. Gedung ini terdiri dari dua lantai dengan gaya Roma. Gedung tersebut dirancang oleh seorang arsitek Belanda bernama Ir. W. Lemci.

Gedung Negara Grajadi menjadai tempat perundingan Presiden Soekarno dengan Jenderal Hawtorn untuk mendamaikan pertempuran pejuang dengan pasukan Sekutu. Pada 9 November 1945 tepatnya pukul 23.00 WIB, Gubernur Soerjo memutuskan menolak ultimatum menyerah tanpa syarat. Saat ini, Gedung Negara Grahadi menjadi tempat menerima tamu Gubernur Jawa Timur, pelantikan pejabat, dan upacara peringatan hari nasional.

  1. Monumen Jenderal Soedirman

Bangunan Bersejarah di Surabaya selanjutnya adalah Monumen Jenderal Soedirman dibanguan untuk mengenang jasa-jasa Panglima Besar Djendral Soedirman. Beliau adalah sosok yang sederhana dan dikenal dengan taktik perang gerilyanya. Taktik tersebut dilancarkan saat mengusir penjajah Belanda dan merupakan salah satu taktik terbaik yang dimiliki bangsa ini. Soedirman pun dikenal sebagai salah satu ahli strategi perang yang dipunyai Indonesia. Monumen ini berbentuk sosok Djendral Soedirman yang sedang berdiri tegak dengan pedang di pinggangnya. Monumen ini berdiri tegak di Jalan Yos Sudarso. Monumen ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 10 November 1970.

  1. Museum Sepuluh Nopember

Museum Sepuluh November didirikan untuk memperjelas berdirinya Monumen Tugu Pahlawan. Museum tersebut digunakan sebagai media untuk mempelajari rangkaian peristiwa Pertempuran Sepuluh November 1945 di Surabaya. Museum ini didirikan pada 10 November 1991 dan diresimkan pada 19 Februai 2000 oleh Presiden K.H. Abdurrahman Wahid.

Museum Sepuluh November terdiri dari dua lantai. Lantai pertama berfungsi sebagai tempat pameran 10 gugus patung yang melambangkan semangat juang warga Surabaya, sosiodram pidato Bung Tomo, dan ruangan pemutaran film Pertempuran 10 November 1945 (diodrama elektronik) serta ruang auditorium. Lantai kedua digunakan untuk ruang pamer senjata, pameran koleksi peninggalan Bung Tomo, dan dua ruang diodrama statis yang menyajikan delapan peristiwa yang terjadi pada Pertempuran Sepuluh Novemmber 1945 lengkap dengan narasinya.

  1. Museum WR Supratman

Museum WR Supratman berlokasi di Jalan Tambaksari dan didirikan untuk mengenang jasa WR Supratman. Setelah menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya, beliau terus diburu oleh penjajah Belanda. Hal ini membuatnya sakit-sakitan dan kemudian meninggal pada 17 Agustus 1938. Lagu Indonesia Raya, hasil ciptaan WR Supratman diperdengarkan secara instrumental pertama kali ke publik pada malam penutupan Kongres Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Lagu kebangsaan tersebut selanjutnya selalu dibawakan setiap kongres berlangsung sebagai perwujudan keinginan bersama untuk sebuah kemerdekaan. Museum WR Supratman diresmikan oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini,  bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan yakni 10 November 2018.

  1. Gedung Soverdi

Gedung Soverdi berlokasi di Jl. Polisi Istimewa No. 9, Surabaya.  Gedung ini didirkan pada tahun 1925 dan dirancang oleh Hulswit, Fermont, dan Ed. Cuypers. Selanjutnya Gedung Soverdi resmi menjadi milik SVD pada 1 Januari 1975, tetapi rumah Soverdi di Jl. Imerto baru terjual pada 9 Mei 1975 oleh Markus Alim (pemilik perusahaan Maspion).

Soverdi adalah kependekan dari Societas Verbi Divini (The Society of the Divine Word). Soverdi atau yang sering disingkat SVD adalah sebuah Ordo Gereja Katolik Roma yang didirikan tahun 1875 di Steyl, Belanda, oleh Santo Arnoldus Janssen. Hingga saat ini, misionarisnya telah tersebar di 70 negara. SVD menggunakan nama Serikat Sabda Allah di Indonesia.

  1. Museum Bank Indonesia Surabaya

Museum Bank Indonesia Surabaya dibangun oleh Bank Indonesia dan dibuka pada tanggal 27 Januari 2012 setelah direstorasikan. Museum ini menempati Gedung De Javasche Bank (sekarang Bank Indonesia) yang merupakan Bank Sentral Hindia Belanda yang bermarkas di Batavia. De Javasche Bamk mendirikan cabang di Surabaya pada 14 September 1829. Setelah Indonesia Merdeka, gedung ini terus berfungsi sebagai cabang Bank Indonesia di Surabaya hingga tahun 1973. Museum Bank Indonesia menampilkan sejarah sistem perbankan di Indonesia, foto-foto lama dari Surabaya, dan koleksi mata uang kuno. Museum dibagi menjadi tiga ruang yaitu Ruangan Koleksi Mata Uang Lama, Ruangan Koleksi dari Konservasi, dan Ruangan Koleksi Harta Budaya.

  1. Gedung Aperdi

Gedung Aperdi dulunya adalah kantor Algemeene Maatschappij van Levensverzekering en Lijfrente (Perusahaan Umum Asuransi Jiwa dan Tunjangan Hari Tua). Perusahaan ini merupakan perusahaan asuransi jiwa terbesar di Belanda yang didirikan tahun 1880.

Gedung ini kemudian disebut Gedung Aperdi karena pernah ditempati PT. Aperdi Djawa Maluku. Selain itu, pernah juga dipakai sebagai kantor PT. Asuransi Jiwasraya. Peletakan batu pertama dilakukan oleh John von Hemert pada 21 Juli 1901. Bangunan ini dirancang oleh arsitek Hendrik Petrus Berlage dengan gaya Art Nouveau dengan lengkungan bata merah khas Berlage. Pada pintu utama gedung terdapat dua patung singa, karya Berlage yang ikut menghiasi gedung.

  1. Gedung Hallo Surabaya

Gedung Hallo Surabaya dulunya adalah Rumah Sakit Mardi Santoso oleh perkumpulan Mardi Santoso. Pendiriannya diprakarsai oleh Dr. Van Hoogstraten pada November 1951. Pada masa penjajahan Belanda, RS Mardi Santoso beberapa kali berpindah tempat karena alasan ekonomi. Setelah kemerdekaan RS Mardi Santosos berubah nama menjadi RS Griya Husada. Gedung Hallo Surabaya resmi menjadi Cagar Budaya yang ada di Surabaya semenjak tahun 2009 lalu. Sejak 2009, gedung ini dijadikan Restoran Hallo Surabaya. Sayangnya restoran ini telah ditutup, tetapi bangunannya dijadikan objek wisata.

Inilah penjelasan mengenai 15 bangunan bersejarah di Surabaya dan penjelasannya. Terdapat juga bangunan lainnya seperti Museum Kesehatan Surabaya dan sejarah Museum Jalesveva Jayamahe serta sejarah Museum Loka Jala Crana Surabaya. Semoga tulisan ini dapat membangkitkan semangat Anda untuk menjaga kekayaan bangunan-bangunan bersejarah di Indonesia. Semoga bermanfaat.

The post 15 Bangunan Bersejarah di Surabaya dan Penjelasannya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
25 Tempat-Tempat Bersejarah di Indonesia dan Penjelasannya /bangunan/tempat-tempat-bersejarah-di-indonesia Wed, 10 Apr 2019 05:24:42 +0000 /?p=3419 Bangsa Indonesia kaya akan sejarah. Perjalanan memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan menjadi sejarah yang harus selalu diingat oleh bangsa Indonesia. Peristiwa tersebut pada akhirnya meninggalkan tempat-tempat bersejarah di Indonesia. Terdapat banyak…

The post 25 Tempat-Tempat Bersejarah di Indonesia dan Penjelasannya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Bangsa Indonesia kaya akan sejarah. Perjalanan memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan menjadi sejarah yang harus selalu diingat oleh bangsa Indonesia. Peristiwa tersebut pada akhirnya meninggalkan tempat-tempat bersejarah di Indonesia. Terdapat banyak tempat-tempat bersejarah di Indonesia, diantaranya yakni:

  1. Benteng Fort Rotterdam (Makassar)

Benteng Fort Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang merupakan benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo yang berlokasi di sebelah barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Benteng ini dibangun oleh I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa’risi’kallonna pada tahun 1545. Benteng ini merupakan markas pasukan katak Kerajaan Gowa-Tallo. Benteng ini akhirnya diserahkan kepada Belanda akibat dari ditandatanganinya Perjanjian Bungayya.

  1. Benteng Vredeburg (Yogyakarta)

Benteng Vredeburg memiliki arti Benteng Perdamaian yang dibangun oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1765 untuk menahan serangan dari Kraton Yogyakarta. Benteng ini berbentuk segi empat, dikelilingi dengan parit, dan menara pengawas di keempat sudutnya dan kubu yang memungkinkan tentara Belanda untuk berjaga-jaga. Bangunan ini telah mengalami berbagai perubahan fungsi. Surat Keputusan Mendikbud RI Nomor 0475/O/1992 Tanggal 23 November 1992 secara resmi menyatakan bangunan ini menjadi Museum Khusus Perjuangan Nasional yang dinamai Museum Benteng Yogyakarta.

  1. Lawang Sewu (Semarang)

Sejarah Lawang Sewu didirikan pada 27 Februari 1904. Gedung ini memiliki nama lain, yaitu Het hoofdkantor van de Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (Kantor Pusat NIS). NIS mempercayakan rancangan bangunan ini kepada Prof. Jacob F. Klinkhamer (TH Delft) dan B.J. Quendah. Setelah kemerdakaan, bangunan ini dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) yang sekarang menjadi PT Kereta Api Indonesia. Selanjutnya digunakan sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah Kementrian Perhubungan Jawa Tengah.

Pada saat terjadi Pertempuran Lima Hari di Semarang tanggal 14-19 Oktober 1945, gedung ini menjadi lokasi pertempuran yang hebat antara pemuda AMKA (Angkatan Muda Kereta Api) melawan Kempetai dan Kidobutai (Jepang). Pemerintah Kota Semarag akhirnya menjadikan Lawang Sewu sebagai bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota Nomor. 650/50/1992.

  1. Taman Sari (Yogyakarta)

Tempat-Tempat Bersejarah di Indonesia selanjutnya adalah Taman Sari. Taman Sari Yogyakarta dulunya adalah taman atau kebun istana Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Bangunan ini didirikan pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1758-1765/9. Awalnya taman ini membentang dari barat daya kompleks Kedhaton sampai tenggara kompleks Magangan pada tahun 1765-1812. Namun, saat ini sisa-sisa bagian Taman Sari yang dapat dilihat hanya yang berada di barat daya kompleks Kedhaton. Taman sari adalah benteng pertahanan terakhir jika istana diserang oleh musuh.

  1. Candi Borobudur (Magelang)

Candi Borobudur yang merupakan candi peninggalan budha diperkirakan dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau anatar 760 dan 830 M. Masa pembangunan Candi Borobudur diperkirakan menghabiskan waktu 75-100 tahun lebih dan diselesaikan pada masa pemerintahan Raja Samaratungga pada tahun 825. Pembangunan candi Budha di indonesia, yang salah satunya adalah Borobudur, sangat mungkin terjadi karena pewaris Sanjaya (Rakai Panangkaran) memberikan izin kepada umat Buddha untuk membangun candi. Bahkan Panangkaran menganugerahkan desa Kalasan kepada sangha (komunitas Buddha). Hal ini tertulis dalam Prasasti Kalasan yang berangka tahun 778 Masehi.

  1. Candi Prambanan (Yogyakarta)

Candi Prambanan adalah candi Hindu di Indoensia paling besar. Candi ini diperkirakan dibangun sekitar abad ke-9 oleh raja dari Wangsa Sanjaya, yaitu Raja Balitung Maha Sambu. Hal ini didasarkan pada isi Prasasti Syiwagrha yang ditemukan di sekitar Prambanan. Para sejarawan memiliki pandangan yang berbeda mengenai tujuan didirikannya Candi Prambanan. Beberapa sejarawan menduga bahwa didirikannya bangunan ini untuk menandai kembali berkuasanya keluarga Sanjaya atas Jawa.

  1. Istana Maimun (Medan)

Istana Maimun merupakan Istana Kesultanan Deli yang berlokadi di kota Medan, Sumatera Utara. Bangunan ini didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli, yaitu Sultan Mahmud Al Rasyid. Pembangunan dimulai pada tanggal 26 Agustus 1888 dan selesai pada 18 Mei 191. Istana ini menghadap ke utara dan pada bagian depan terdapat Masjid Al-Mashun atau yang terkenal dengan sebutan Masjid Raya Medan.

  1. Masjid Raya Baiturrahman Aceh

Masjid Raya Baiturrahman Aceh merupakan bangunan bersejarah di Aceh yang terletak di pusat kota Banda Aceh. Masjid ini berhasil selamat dari Tsunami Aceh pada tanggal 26 Desember 2004. Masjid Raya ini dibangun pada tahun 1612 yaitu pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Namun, ada juga yang menyatakan bahwa Masjid Raya ini dibangun lebih awal pada tahun 1292 oleh Sultan Alaidin Mahmudsyah.

Saat penjajah Belanda menyerang Kesultanan Aceh pada 10 April 1873, masyarakat Aceh menjadikan masjid ini sebagai benteng pertempuran dan menyerang pasukan Royal Belanda dari dalam masjid. Pasukan Belanda membalas dengan menembakkan suar ke atap jerami masjid, sehingga masjid terbakar. Hal ini menyebabakn Jendral Van Swieten menjanjikan pemimpin lokal bahwa dia akan membangun kembali Masjid Raya dan menciptakan tempat yang hangat untuk permintaan maaf.

  1. Menara Kudus (Kudus)

Tempat-Tempat Bersejarah di Indonesia selanjutnya Menara Kudus dibangun oleh Sunan Kudus pada tahun 1549 Masehi. Menara ini memiliki bangunan serupa dengan candi. Bangunan Menara Kudus menyerupai candi-candi di Jawa Timur. Bangunan masjidnya pun menyerupai Menara Kukul di Bali. Konon katanya, Sunan Kudus membangun menara ini dengan cara menggosok-gosokkan batu bata yang satu dengan lain sehingga menjadi lengket. Pada bagian ujung menara, beratap dua laois dengan konstruksi jati yang ditopang empat saka guru.

  1. Jam Gadang (Bukittinggi)

Jam Gadang dibangun pada tahun 1926. Bangunan ini adalah hadiah dari Ratu Belanda kepada Rook Maker, sekretaris atau controleur Fort de Kock (sekarang Kota Bukitting), pada masa Pemerintahan Belanda. Bangunan ini dirancang oleh Jazid Radjo Mangkuto. Peletakkan batu pertama dilakukan oleh putra pertama Rook Maker yang masih berusia 6 tahun.

Bentuk atapnya telah mengalami perubahan sebanyak tiga kali. Pada awalnya, atap Jam Gadang berbentuk bulat dengan patung ayam jantan menghadap ke arah timur di atasnya pada masa Pemerintahan Belanda. Selanjutnya pada masa penjajahan Jepang diubah menjadi bentuk Pagoda. Setelah Indoneseia merdeka, atapnya diubah menjadi bentuk gonjong atau atap pada rumah adat Minangkabau (Rumah Gadang).

  1. Keraton Kadriah (Pontianak)

Keraton Kadariah tidak terlepas dari sosok Sayyid Syarif Abdurrahman Alkadrie. Beliau dan keluarganya memutuskan menetap di daerah dekat pertemuan tiga sungai, yaitu Sungai Landak, Sungai Kapuas Kecil, dan Sungai Kapuas. Bangunan ini mulai dibangun pada tahun 1771 M hingga 1778 M. Selanjutnya Sayyid Syarid Abdurrahman Alkadri dinobatkan sebagai Sultan Pertama Kesultanan Pontianak.

  1. Jembatan Ampera (Palembang)

Jembatan Ampera dibangun pada tahun 1957 meskipun sebenarnya ide pembangunan ini sudah ada sejak zaman Pemerintahan Belanda di tahun 1906. Tujuan utama pembangunan jembatan ini adalah untuk menghubungkan dua daerah di Palembang yang terpisah oleh Sungai Musi, yaitu sebrang ilir dan sebrang hulu.

Jembatan Ampera pada awalnya diberi nama Jembatan Musi karena jembatan ini melintas di antara dua wilayah yang dipisahkan oleh Sungai Musi. Selanjutnya diganti menjadi Jembatan Bung Karno, yaitu sebagai bentuk penghormatan karena dianggap berperan besar dalam pembangunan jembatan. Akhirnya, jembatan ini diubah namanya menjadi Jembatan Ampera karena persoalan politik di tanah air. Ampera adalah kependekan dari Amanat Penderitaan Rakyat.

  1. Asta Tinggi (Sumenep)

Asta Tinggi ialah kawasan pemakaman khusus para Raja/Pembesar/Kerabat Raja yang berada di Kebon Agung Sumenep. Asta Tinggi dalam Bahasa Madura berarti makam pada Pangradja. Tempat ini dibangun sekitar tahun 1750 M. Kawasan Pemakaman Asta Tinggi awalnya direncanakan oleh Panembahan Somala dan dilanjutkan oleh Sultan Abdurrahman Pakuningratan I serta Panembahan Natakusuma II.

  1. Kelenteng Sam Po Kong (Semarang)

Klenteng Sam Po Kong terletak di daerah Simongan, sebelah barat daya kota Semarang. Tempat ini merupakan petilasan atau tempat persinggahan dan pendaratn pertama seorang Laksamana Tiongkok yang bernama Zheng He/Cheng Ho.

Laksamana Cheng Ho beragama Islam. Petilasan ini menunjukkan sebagai bekas petilasan yang berciri keislaman dengan ditemukkanya tulisan berbunyi “Marilah kita mengheningkan cipta dengan mendengarkan bacaan Al qur’an”. Meskipun Laksanmana Cheng Ho seorang muslim, tetapi orang Indo-Cina menganggapnya sebagai dewa. Hal ini disebabkan agama Kong Hu Cu atau Tau menganggap orang yang sudah meninggal dapat memberikan pertolongan kepada mereka.

  1. Istana Kepresidenan Bogor (Bogor)

Ide pendirian Istana Bogor diawali dari perjalanan Gubernur Jenderal van Imhoff untuk mencari lokasi peristirahatan pada 10 Agustus 1744. Pada tahun 1745, Gubernur kemudian memerintahkan pembangunan sebuah pesanggrahan yang diberi nama Bruiten zorg yang berarti bebas masalah/kesulitan.

Namun, bangunan tersebut baru diselesaikan pada masa Gubernur Jenderal Charles Ferdinand Pahud de Montager (1856-161). Pasca kemerdekaan, gedung ini diserahkan kembali kepada Pemerintahan Republik Indonesia pada akhir 1949 dan diubah namanya menjadi Istana Kepresidenan Bogor. Istana ini mulai digunakan oleh pemerintah Indonesia sejak Januari 1950.

  1. Jembatan Mahakam (Samarinda)

Tempat-Tempat Bersejarah di Indonesia selanjutnya Jembatan Mahakam didirikan demi menghubungkan Kawasan Samarinda Kota dengan wilayah Kecamatan Samarinda Seberang. Bangunan ini dibangun di atas alur Sungai Mahakam. Jembatan ini dibangun pada tahun 1987 yang kemudian diresmikan oleh Presiden Soeharto. Ciri dari Jembatan Mahakam adalah rangka baja berbentuk segitiga dan tulisan “JEMBATAN MAHAKAM” berbentuk setengah lingkaran.

  1. Gereja Blenduk (Semarang)

Gereja Blenduk atau GPIB Immanuel Semarang adalah gereja kristen tertua di Jawa Tengah. Gereja ini dibangun oleh masyarakat Belanda yang tinggal di Semarang pada 1753.  Gereja Blenduk direnovasi pada 1894 oleh W. Westmaas dan H.P.A. de Wilde. Beliau menambahkan kedua menara di depan gedung gereja ini. Kata Blenduk adalah julukan dari masyarakat sekitar yang bermakna kubah.

  1. Masjid Raya Al Ma’shun (Medan)

Masjid Raya Al Ma’shun mulai didirikan pada 21 Agustus 1906 oleh Sultan Ma’mun Al Rasyid Perkasa Alam. Pembangunan masjid ini dapat diselesaikan pada tanggal 10 September 1906. Masjid ini merupakan salah satu bangunan Cagar Budaya Kota Medan dan menjadi jejak kejayaan Kesultanan Deli. Sultan senagaj membangun masjid kerajaan dengan megah karena menurutnya hal ini lebih utama dibandingkan kemegahan istananya, yaitu Istana Maimun.

  1. Benteng Fort Marlborough (Bengkulu)

Benteng Fort Marlborough merupakan benteng peninggalan Inggris di Kota Bengkulu yang didirikan tahun 1714-1719. Benteng ini dibangun oleh East India Company (EIC) di bawah pimpinan Gubernur Joseph Callet sebagai benteng pertahanan Inggris. Benteng ini dulunya pernah dibakar oleh rakyat Bengkulu. Benteng ini digunakan sebagai benteng pertahanan oleh Belanda (1825-1942), Jepang (1942-1945), dan pada perang kemerdekaan Indonesia.

  1. Museum Sultan Mahmud Badaruddin (Palembang)

Museum Sultan Mahmud Badaruddin dulunya adalah lokasi Kuta Lama, Istana Tua Sultan Mahmud Badaruddin I (1724-1758), penguasa Kesultanan Palembang. Istana dihancurkan oleh Pemerintah Inggris pada 7 Otober 1823 setelah penghapusan Kesultanan Palembang. Penghancuran ini adalah hukuman atas pembantaian penginapan Belanda di Sungai alur, meskipun hal ini diduga sebagai upaya politik menghapus Kesultanan Palembang. Bangunan ini berubah fungsi menjadi markas besar Tentara Nasional Indonesia, yaitu Kodam II/Sriwijaya. Hingga akhirnya diserahkan kepada Pemerintah Kota Palembang hingga diubah menjadi museum pada tahun 1984.

  1. Rumah Rengasdengklok (Karawang)

Rumah Rengasdengklok adalah rumah yang dijadikan tempat Soekarno-Hatta disembunyikan oleh Golongan Muda yang mendesak segera diumumkannya kemerdekaan Indonesia. Rumah ini milik seorang petani kecil keturunan Tionghoa, yaitu Djiaw Kie Siong. Hingga saat ini, rumah ini masih ditinggali oleh keturunannya. Djiaw Kie Siong berwasiat bahwa keluarga yang menempati rumah bersejarah itu harus bersabar dan dilarang merengek meminta sesuatu kepada pihak manapun.

  1. Museum WR Supratman (Surabaya)

Museum WR Supratman bertempat di Jalan Tambaksari, Surabaya. Museum ini didirikan untuk menghargai jasa WR Suprtaman. Lagu Indonesia Raya hasil ciptaaanya diperderngarkan pertama kali pada Kongres Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Museum ini diresmikan oleh Wali Kota Surabaya (Tri Rismaharini) pada peringatan hari Pahlawan yakni 10 November 2018.

  1. Masjid Jami Kali Pasir (Tangerang)

Masjid Jami Kali Pasir adalah bangunan bersejarah di Tangerang yang merupakan peninggalan Kerajaan Pajajaran. Masjid ini dibangun oleh Tumenggung Pamit Wijaya yang berasal dari Kahuripan Bogor pada tahun 1700. Masjid ini berlokasi di tengah pemukiman warga Tionghoa, Kelurahan Sukasari di bantaran Sungai Cisadane. Masjid tertua di Kota Tangerang ini bercorak bangunan khas Cina.

  1. Gereja Katedral (Jakarta)

Gereja Katedral merupakan bangunan bersejarah di Jakarta terletak berdampingan dengan Masjid Istiqlal. Gereja ini diresmikan pada 1901 dan memiliki nama resmi Santa Maria Pelindung Diangkat ke Surga.  Gedung ini memiliki gaya arsitektur neo-gotik dari Eropa.

  1. Gedung Indonesia Menggugat (Bandung)

Nama Gedung Indonesia Menggugat diambil dari nama pidato pembelaan yang dibuat oleh Presiden Soekarno, yaitu Indonesia Menggugat. Bung Karno membacakan sendiri pidato pembelaannya pada sidang kasus politiknya tahun 1930. Gedung ini dulunya adalah gedung pengadilan kolonial Belanda dan sempat beralih fungsi beberapa kali. Hingga akhirnya pada tahun 2002, gedung ini dianggap sebagai bangunan bersejarah di Bandung. Pada tahun 2005, Gedung Indonesia Menggugat dinamai pertama kalinya oleh Prof. Dr. (HC) Letjen TNI (Purn) Mashudi, Gubernur Jawa Barat (1960-1970), dan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1978-1993) serta diresmikan menjadi ruang publik pada 18 Juni 2007.

Inilah penjelasan mengenai 25 tempat-tempat bersejarah di Indonesia dan penjelasan lengkapnya. Semoga penjelasan mengenai bangunan bersejarah di Indonesia ini dapat membuat Anda lebih mencintai tanah air Indonesia. Semoga bermanfaat.

The post 25 Tempat-Tempat Bersejarah di Indonesia dan Penjelasannya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
13 Bangunan Bersejarah di Tangerang dan Penjelasannya /bangunan/bangunan-bersejarah-di-tangerang Mon, 08 Apr 2019 04:03:55 +0000 /?p=3361 Tidak hanya Jakarta yang memiliki bangunan bersejarah di Jakarta, Tangerang juga memiliki banyak bangunan bersejarah. Bangunan bersejarah di Tangerang juga patut untuk dibahas. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki banyak…

The post 13 Bangunan Bersejarah di Tangerang dan Penjelasannya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Tidak hanya Jakarta yang memiliki bangunan bersejarah di Jakarta, Tangerang juga memiliki banyak bangunan bersejarah. Bangunan bersejarah di Tangerang juga patut untuk dibahas. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki banyak bangunan bersejarah yang tidak hanya terletak di pusat ibukota saja. Bangunan bersejarah di Tangerang yang akan dibahas adalah sebanyak tiga belas bangunan. Ketiga belas bangunan tersebut adalah:

  1. Reruntuhan Benteng

Kota Benteng sering disematkan pada Kota Tangerang. VOC mendirikan sebuah benteng pertahanan di dekat Sungai Cisadane sebagai benteng pertahanan Bupati Tangerang I (Aria Soetidilaga I) dari serangan Kesultanan Banten. Namun, Benteng ini sejak tahun 1812 sudah tidak dirawat lagi berdasarkan laporan dari “Superintendant of Public Building and Work’, tertanggal 6 Mare 1816. Saat ini di kawasan benteng, didiami oleh kebanyakann keturunan etnis Tionghoa. Baca juga sejarah Kerajaan Banten dan sejarah berdirinya Banten.

  1. Pasar Lama Tangerang

Pasar Lama Tangerang merupakan salah satu ikon sejarah Kota Tangerang. Pasar ini terletak dekata dengan sungai Cisadane. Pasar ini adalah pasar rakyat yang disukai oleh warga Kota Tangerang. Barang yang ditawarkan di pasar ini mempunyai kualitas yang bagus, tetapi lebih murah dari harga swalayan. Pasar Lama Tangerang adalah pasar tradisional tertua dan cikal bakal Kota dari keberadaan Kota Tangerang. Lokasi ini juga dipenuhi oleh etnis Tionghoa.

  1. Klenteng Boen Tek Bio

Klenteng Boen Tek Bio dalam Bahasa Indonesia berarti Kuil Literatur dan Kebajikan. Kuil ini adalah kuil Tionghoa tertua di Tangerang. Klenteng ini berlokasi di sudut Jalan Bhakti dan Jalan Cilame di Kawasan Pasar Lama. Klenteng Boen Tek Bio dibangun pada tahun 1684 dan menjadi bagian penting dari ssejarah Tangerang, khususnya sejarah permukiman kaum Tionghoa Benteng di Tangerang. Klenteng ini menerima izin resmi pemerintah pada tanggal 6 Januari 1912.

  1. Vihara Padumuttara

Vihara Padumuttara berlokasi di belakang Kelenteng Boen Tek Bio. Vihara Padumuttara memberi kesan sejuk saat Anda memasukinya. Vihara ini berukuran sangat besar dan selalu bersih. Vihara Padumuttara pernah melakukan kegiatan yang dinamakan acara Puja Bakti dan Penyulutan 1000 Persembahan Lilin. Acara ini diselenggarakan oleh Vihara Padumuttura, Universita Buddhi Dharma, Vihara Budhi Vardana, dan Perkumpulan Boen Tek Bio pada 18 April 2015. Pada acara ini, Kadam Choeling Indonesia Cabang Jakarta ikut berpartisipasi dengan stand Kepeng Nusantara yang menjual berbagai pernak-pernik buddhis. Dana yang terkumpul akan didonasikan untuk pembangunan Biara Indonesia Gaden Syedyrub Nampar Gyelwei Ling di Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang.

  1. Masjid Jami Kali Pasir

Masjid Jami Kali Pasir keberadaannya berdekatan dengan Kelenteng Boen Tek. Masjid ini adalah masjid tertua di Kota Tangerang dan merupakan peninggalan Kerajaan Padjajaran. Masjid tertua di Kota Tangerang ini berlokasi di bantaran Sungai Cisadane, tepatnya di tengah pemukiman warga Tionghoa, Kelurahan Sukasari. Bangunan masjid ini pun bercorak bangunan khas Cina. Baca juga sejarah mengenai sejarah Kerajaan Pajajaran. Masjid Kali Pasir mencerminkan kerukunan umat beragama pada masanya. Masjid ini berukuran sekitar 288 meter persegi. Masjid ini didirikan tahun 1700 oleh Tumenggung Pamit Wiaya yang berasal dari Kahuripan Bogor.

  1. Museum Benteng Heritage

Museum Benteng Heritage berada di tengah Pasar Lama dan memiliki dua tingkat. Lantai satu dari bangunan ini dijadikan lokasi restoran, tempat berkumpul, tempat berjualan kenang-kenangan, dan sebagainya. Lantai kedua bangunan ini dijadikan tempat koleksi museum.

Museum ini adalah milik Udaya Halim. Bangunan ini merupakan hasil restorasi dari bangunan tua berarsitektur tradisional Tionghoa yang dibangun sekitar abad ke-17. Museum ini mendapatkan banyak penghargaan, sehingga disebut Pearl of Tangerang. Penghargaan yang diperoleh diantaranya Juara Pertama dalam ajang FIABCI (Federation International des Administrateurs de Bien-Conselis Immobiliers) Indonesia pada tahun 2012 dan Juara Kedua Tingkat Internasional FIABCI Prix d’excellent Award dalam kategori yang sama tahun 2013. Anda dapat membaca secara lengkap sejarah mengenai sejarah Museum Benteng Heritage.

  1. Taman Makam Pahlawan Seribu

Taman Makam Pahlawan Seribu merupakan salah satu bangunan bersejarah di Tangerang yang berada di kawasan BSD Serpong. Tempat ini dinamai Taman Makan Pahlawan Seribu karena pertempuran yang melibatkan ribuan orang dari laskar perlawanan rakyat Banten yang berasal dari daerah Tejo, Madja, dan sekitar Rangkas Bitung yang dipimpin oleh Kyai setempat. Baca juga sejarah mengenai sejarah perang Banten.

  1. Monumen Lengkong

Monumen Lengkong juga berada di kawasan BSD Serpong. Monument ini dibangun untuk mengenang persitiwa Lengkong. Peristiwa tersebut adalah pada saat Taruna Akademi Militer Tangerang menyerbu dan merebut gudang senjata Belanda pimpinan Mayor Daan Mogot.

  1. Klenteng Boen San Bio

Selain Klenteng Boen Tek Bio, Tangerang memiliki klenteng lainnya yang bernama Klenteng Boen San Bio. Klenteng ini terletak di Jalan K.S. Tubun No. 43 Desa Pasar Baru, Kota Tangerang. Klenteng ini dibangun pada tahun 1689 oleh pedagang asal Tiongkok yang bernama Lim Tau Koen.

Klenteng Boen San Bio dibangun untuk tempat menempatkan patung Dewa Bumi yang dibawa pedagang tersebut dari Banten. Boen San Bio secara harfiah berarti kebijakan setinggi gunung. Klenteng ini beberapa kali memecahkan rekor di Indonesia, misalnya rekor tempat hio persembahyangan terberat di Indonesia. Selain itu, klenteng ini juga sering didatangi umat Islam yang ingin berziarah kubur ke patilasan Raden Surya Kencana (tokoh penyebar agama Islam di Jawa Barat. Yayasan Vihara Nirmala juga selalu mengadakan syukuran di setiap hari besar agama Islam.

  1. Bendungan Pintu Air Sepuluh

Bendungan Pintu Air Sepuluh merupakan nama populer dari Bendunga Pasar Baru Irigasi Cisadane atau Bendungan Sangego. Bendungan ini terletak di Kelurahan Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, Tangerang.

Bendungan ini mulai dibangun pada tahun 1927 dan mulai dioperasikan tahun 1932 pada masa penjajahan Belanda. Penjajah Belanda mendatangkan pekerja dari Cirebon untuk membanguna bendungan yang konstruksinya terbuat dari beton berinti baja.

Bendungan Pintu Air Sebelah mampu mengairi +/- 400.000 Ha sawah yang berada di daerah Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, dan DKI Jakarta. Bendungan ini dibangun untuk mengatur aliran Sungai Cisdadane, sehingga Tangerang menjadi lahan pertanian yang subur. Selain itu, bendungan ini juga dimanfaatkan untuk menampung cadangan air Kota Tangerang.

  1. Lembaga Pemasyarakatan Anak Pria

Lembaga Pemasyarakatan Anak Pria beralamat di Jalan Daat Mogot No. 29 C, Kota Tangerang. Lapas Anak Pria Tangerang ini dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1925 dengan kapasitas hunian 220 anak.

Pengelolaan Lapas Anak Pria ini diserahkan kepada Pro Juventute sejak tahun 1934 untuk mengasingkan anak keturunan Belanda yang berbuat nakal. Lapas ini berubah fungsi menjadi Markas Resimen IV Tangerang pada tahun 1945. Pengelolaan berganti kepada Jawatan Kepenjaraan dan kemudian berubah menjadi pendidikan negara pada tahun 1957-1961. Pada tahun 1964, pengelolaan bangunan ini diberikan kepada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dengan nama Lembaga Pemasyarakatan Anak Pria.

  1. Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita

Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita Tangerang berlokasi di Jalan Daan Mogot No. 28 C Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang. Bangunan ini didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1928. Pembangunan Lapas Anak Wanita bertujuan untuk tempat pengasingan anak-anak Indo Belanda yang melakukan pelanggaran atau kenakalan. Pengelolaanya diserahkan pada Yayasan LOG.

Pada masa pendudukan Jepang, yaitu tahun 1942, digunakan sebagai rumah tahana perang terutama anak-anak dan wanita Belanda yang akan dikembalikan ke negara Belanda. Bangunan ini juga pernah digunakan sebagai Sekolah Akademik Militer Tangerang pada tahun yang sama, yaitu 1942. Salah satu pahlawan yang terkenal dari sekolah tersebut adalah Daan Mogot.

Yayasan Pra Yuwana mengelola bangunan ini pada tahun 1950. Barulah pada tahun 1962, pengelolaan diserahkan kepada pemerintahan Indonesia di bawah Departemen Kehakiman RI sebagai Rumah Pendidikan Negara. Pada tahun 1964 terjadi perubahan nama menjadi LAPAS Anak Wanita Tangerang. Tahun 1977 kemudian terjadi perubahan nama kembali menjadi LAPAS Anak Negara Wanita Tangerang. Bangunan ini kemudain berubah nama kebali menjadi LAPAS Kelas II B Anak Wanita Tangerang pada tahun 1985 berdasarkan SK Kementrian Kehakiman tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja LP).

  1. Lembaga Pemasyarakatan Pemuda Kelas II A

Lembaga Pemasyarakatan Pemuda beralamat di Jalan LP Pemuda, Buaran Idah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten. Bangunan ini dibangun pada tahun 1924 dan diselesaikan pada tahun 1927. Bangunan Lapas Pemuda Kelas II A didirikan di areal tanah seluas 385.420 meter persegi, dengan luas tanah bangunan sebesar 28.610 meter persegi, dan luas bangunan sebesar 10.312 meter persegi.

Bentuk bangunan ini berbentuk model Kipas dan terdiri dari enam blok. Keenam blok tersebut adalah blok A, blok B, blok C, blok D, blok E, dan blok F sebanyak 120 kamar yang sudah direnovasi dengan kapasitas 1.251 orang sesuai Standar Minum Rules (SMR). Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 16 Desember 1983 Nomor: M.03.UM.01.06 Tahun 1983 Tentang Penetapan Lembaga Pemasyarakatan Tertentu Sebagai Rumah Tahanan Negara. Pada Lampiran II dari Surat Keputusan tersebut Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang disamping ditetapkan sebagai Lapas, juga sebagian ruangannya ditetapkan sebagai Rumah Tahanan Negara (Rutan).

Inilah penjelasan mengenai kelima belas bangunan bersejarah di Tangerang dan penjelasannya.  Semoga info ini bermanfaat untuk Anda.

The post 13 Bangunan Bersejarah di Tangerang dan Penjelasannya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
15 Bangunan Bersejarah di Jakarta dan Keterangannya /bangunan/bangunan-bersejarah-di-jakarta Fri, 05 Apr 2019 07:38:00 +0000 /?p=3308 Jakarta memiliki banyak bangunan bersejarah. Jakarta sebagai ibu kota Indonesia pastinya memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia. Hal ini menjadi sangat wajar jika Anda banyak menemui bangunan bersejarah di Jakarta.…

The post 15 Bangunan Bersejarah di Jakarta dan Keterangannya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Jakarta memiliki banyak bangunan bersejarah. Jakarta sebagai ibu kota Indonesia pastinya memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia. Hal ini menjadi sangat wajar jika Anda banyak menemui bangunan bersejarah di Jakarta. Bangunan bersejarah di Jakarta yang perlu Anda ketahui diantaranya adalah:

  1. Monas (Monumen Nasional)

Monumen Nasional atau yang lebih dikenal dengan sebutan Monas mulai dibangun pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah Presiden Soekarno.  Monas mulai dibuka untuk umum tanggal 21 Juli 1975 dan termasuk Bangunan Bersejarah di Dunia. Monas atau Tugu Monas adalah monument peringatan setinggi 132 meter. Sejarah berdirinya tugu monas tidak terlepas dari upaya untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hinida Belanda. Monas dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuagan yang menyala. Baca juga mengenai Bangunan Bersejarah Di Jawa Barat, Bangunan Bersejarah Di Aceh, dan Bangunan Bersejarah Di Semarang.

  1. Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal dikenal sebagai masjid terbesar se-Asia Tenggara. Masjid ini tidak hanya digunakan sebagai aktivitas ibadah, tetapi juga digunakan untuk kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia, aktivitas sosial, dan kegiatan umum. Arsitek Masjid Istiqlal yakni seorang Kristen Protestan bernama Frederich Silaban. Presiden Soekarno memprakrsai pembangunan masjid ini. Tanda dimulainya pembangunan dilakukan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1951. Masjid ini sering digunakan untuk sholat jum.at, sholat idul fitri dan juga sholat idul adha. Masjid Istiqlal juga termasuk pada Bangunan Bersejarah di Indonesia.

  1. Museum Nasional Indonesia

Museum Nasional Indonesia sering juga disebut Museum Gajah karena terdapat sebuah patung gajah yang terbuat dari perunggu di depan museum. Pada tanggal 17 September 1962, Lembaga Kebudayaan Indonesia menyerahkan pengelolaan museum kepada pemerintah Indonesia yang selanjutnya menjadi Museum Pusat. Museum Pusat ditingkatkan statusya menjadi Museum Nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 092/0/1979 tertanggal 28 Mei 1979. Museum ini menyimpan 160.000an benda-benda bernilai sejarah yang terdiri dari 7 jenis koleksi Prasejarah, Arkeologi masa Klasik atau Hindu-Budha; Numismatik dan Heraldik; Keramik; Etnografi, Geografi dan Sejarah. Anda dapat membaca sejarah Museum Gajah atau sejarah Museum Nasional Indonesia secara lebih mendalam di website ini.

  1. Kota Tua Jakarta

Kota Tua Jakarta mencakup lahan seluas 334 hektar di Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Kota Tua tidak hanya meliputi kawasan Taman dengan Sejarah Museum Fatahillah yang berada di Tamansari. Sejarah kota tua Jakarta tidak terlepas dari keberadaan Taman Fatahillah yang sangat dikenal karena pernah menjadi pusat pemerintahan Jakarta pada saat masih bernama Batavia. Kawasan Kota Tua diresmikan menjadi warisan sejarah oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada tahun 1923. Kawasan ini merupakan daerah perdagangan yang dulu dikenal dengan nama Sunda Kelapa. Sunda Kelapa merupakan tempat pertemuan pedaang dari India, Cina, Arab, dan Eropa.

  1. Museum Seni Rupa dan Keramik

Bangunan Bersejarah di Jakarta selanjutnya adalah Museum Seni Rupa dan Keramik yang mulanya adalah Kantor Dewan Kehakiman yang berada pada benteng Batavia pada masa Pemerintahan Hindia-Belanda. Museum ini menempati sebuah bangunan tua yang didirikan pertama kali pada tahun 1870. Barulah pada tahun 1990, museum ini dijadikan Sejarah Museum Seni Rupa dan Sejarah Museum Keramik hingga saat ini. Museum ini berisi koleksi seni lukis, seni rupa seperti Totem Asmat dan lain sebagainya, koleksi kramik yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dan seni kreatif kontemporer. Selain itu, terdapat pula koleksi kramik yang berasal dari berbagi negara seperti keramik dari Thailand, Cina, Vietnam, Eropa, dan Jepang dari abad 16 sampai awal abad 20.

  1. Gereja Katedral Jakarta

Gereja Katedral Jakarta terletak berdekatan dengan Masjid Istiqlal. Hal ini menunjukkan tingginya toleransi antar umat beragama di Indonesia. Gereja ini memiliki nama resmi Santa Maria Pelindung Diangkat ke Surga.

Gedung ini diresmikan pada 1901 dan dibangun dengan gaya arsitektur neo-gotik dari Eropa. Gedung Gereja Katedral yang sekarang sesungguhnya bukanlah gedung gereja yang asli. Menurut sejarah berdirinya Gereja Katedral Jakarta, Gereja yang asli diresmikan pada Februari 1810. Namun pada 27 Juli 1826, gedung ini terbakar bersama 180 rumah penduduk di sekitarnya. Selanjutnya pada tanggal 31 Mei 1890, gedung ini pun sempat roboh.

  1. Museum Bahari

Museum Bahari Jakarta berisikan koleksi yang berhubungan dengan kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Museum ini berlokasi di seberang Pelabuhan Sunda Kelapa. Berdasarkan sejarah Museum Bahari, bangunan Museum Bahari sempat beralih fungsi sejak zaman penjajahan Belanda hingga akhirnya diresmikan.

Bangunan ini dulunya adalah gudang yang berguna untuk menyimpan, memilih, dan mengepak hasil bumi, seperti rempah-rempah yang merupakan komoditas utama VOC yang sangat laris di pasaran Eropa. Gedung ini dipakai sebagai tempat menyimpa barang logistik tentara Jepang pada masa pendudukan Jepang. Selanjutnya bangunan ini dipakai oleh PLN dan PTT untuk gudang setelah Indonesia merderka. Bangunan ini kemudian dipugar kembali pada tahun 1976. Hingga akhirnya pada 7 Juli 1977 diresmikan sebagai Museum Bahari Jakarta.

  1. Galangan Kapal VOC

Bangunan Bersejarah di Jakarta selanjutnya adalah Galangan Kapal VOC. Galangan Kapal VOC berlokasi di Jl. Kakap No. 1 Kelurahan Penjaringan, DKI Jakarta-Indonesia. Bangunan ini dulunya digunakan sebagai kantor pusat kegiatan perusahan dagang Hindia Belanda, yaitu VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie). Bangunan ini diperkirakan didirikan pada tahun 1628. Galangan kapal ini dulunya dijadikan tempat memperbaiki dan menyimpan kapal-kapal besar yang akan berlayar ke perairan terbuka selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahunan. Tidak hanya kapal besar, kapal kecil pun dibuat disini.

  1. Gedung Kesenian Jakarta

Gedung Kesenian Jakarta merupakan tempat bagi para seniman dari seluruh Nusantara mempertunjukkan hasil kreasinya. Gedung ini beralih funngsi beberapa kali hingga akhirnya dikembalikan fungsinya sebagai Gedung Kesenian berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 24 Tahun 1984. Pada tahun 1987 gedung ini direnovasi dan mulai menggunakan nama resmi Gedung Kesenian Jakarta. Gedung ini sebelumnya dikenal dengan nama Gedung Kesenian Pasar Baru dan Gedung Komidi.

  1. Museum Fatahillah

Museum Fatahillah juga dikenal sebagai Museum Batavia atau Museum Sejarah Jakarta. Museum ini pada pemerintahan VOC di Batavia awalnya digunakan sebagai gedung Balaikota (Stadhius). Gedung ini juga digunakan untuk Pengadilan, Kantor Catatan Sipil, tempat warga beribadah di hari Minggu, dan Dewan Kotapraja pada masa penjajahan Belanda. Gedung ini dimanfaatkan sebagai Kantor Pemerintahan Provinsi Jawa Barat pada tahun 1925-1942.

Selanjutnya pada tahun 1942-1945 dijadikan kantor pengumpulan logistik Dai Nippon. Tahun 1952, gedung ini digunakan sebagai Markas Komando Militer Kota (KMK) I dan kemudian menjadi Kodim 0503 Jakarta Barat. Barulah pada tahun 1968, gedung ini diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta dan dijadikan Museum pada tahun 1974. Museum ini menyajikan berbagai informasi mengenai perjalanan panjang sejarah kota Jakarta dan menyelenggarakan kegiatan yang menarik bagi masyarakat.

  1. Tugu Proklamasi

Bangunan Bersejarah di Jakarta selanjutnya adalah tugu proklamasi. Tugu Proklamasi atau Tugu Petir berlokasi di Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta Pusat. Tugu ini didirikan untuk memperingati peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI. Dahulunya lokasi ini adalah rumah tinggal Bung Karno. Pada tanggal 17 Agustus 1972, tugu ini diresmikan oleh Budiardjo selaku Menteri Penerangan saat itu dan dihadiri oleh Wakil Presiden M. Hatta. Selanjutnya dilanjutkan oleh Presiden Soeharto pada 17 Agustus 1980 untuk meresmikan Monumen Proklamasi.

  1. Stasiun Batavia

Stasiun Batavia NIS merupakan bekas stasiun kereta api kelas besar dan terletak di sebelah selatan Balai Kota Batavia. Stasiun ini adalah stasiun pertama di kota Jakarta (saat itu disebut Batavia). Stasiun Batavia merupakan stasiun paling awal yang menghubungkan Batavia dengan Buitenzorg pada jalur kereta api. Stasiun Batavia dibangun oleh perusahaan Kereta Api Hindia Belanda pada akhir abad ke 19. Selanjutnya, stasiun ini ditutup karena digunakannya stasiun baru yaitu Batavia Stad pada tahun 1929 yang telah selesai dikerjakan. Lokasi stasiun ini saat ini berada di area yang sekarang menjadi kompleks Bank BNI Kota Tua Jakarta. Beberapa potongan rel dan bekas jembatan kereta api juga ditemukan di sekitar area tersebut.

  1. Stasiun Jakarta Kota

Stasiun Jakarta Kota ditetapkan sebagai caga budaya dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 475 Tahun 1993. Saat ini Pihak KAI melalui Unit Pelestarian Benda dan Bangunan Bersejarah telah mulai menata stasiun bersejarah ini. Stasiun ini memiliki bangunan peron yang mirip dengan bangunan peron pulau di Stasiun Jember, yaitu berupa kanopi memanjang dengan atap berbentuk huruf V yang disangga struktur kantilever kolom tunggal dari baja. Stasiun ini berfungsi sebagai tempat istirahat sementara bagi beberapa kereta api jarak jauh sebelum dipersiapkan pemberangkatnnya di Gambir dan Pasar Senen.

  1. Balai Budaya Jakarta

Pada tanggal 14 April 1954, Balai Budaya Jakarta diresmikan oleh Ketua Badan Pekerja Badan Musjawarat Kebudajaan Nasional (BMKN) yaitu R. Gaos Hardjasoemantri. Pada tahun 1960-an, Gubernur Jakarta saat itu yaitu Ali Sadikin memugar Balai Budaya Jakarta. Sebanyak 600 kegiatan seni telah diselenggarakan di gedung ini selama tahun 1957 hingga 1997. Majalah sastra Horizon yang dikelola oleh Sapardi Djoko Damono dan Sutardji Calzoum Bachri pernah menggunakan bagian dari sayap kiri gedung ini menjadi kantor.

Seniman terkenal seperti Affandi, WS Rendra, Sudjoyono, Umar Kayam, Mochtar Lubis, Taufik Ismail, dan Remy Silado pernah menggunakan atau menyelenggarakan pameran disini. Setelah masa reformasi, gedung ini mulai terbengkalai dan tidak terurus. Hampir tidak ada kegiatan apapun di gedung ini. Berbagai upaya dilakukan untuk kembali menghidupkan gedung ini seperti penyelenggaraan pameran pada bulan November 2014 oleh pelukis Sri Warso Wahono.

  1. SMA Santa Ursula

SMA Santa Ursula adalah salah satu sekolah tertua di Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1859. Sekolah ini merupakan sekolah menengah atas Katolik khusus perempuan yang terlatk di belakang Gereja Katedral Jakarta. Berdirinya sekolah ini bermula dari pendirian Persekutuan Santa Ursula olah Santa Angela di Brescia, Italia, pada tanggal 25 November 1535. Persektuan ini bertujuan mendidik dan menyiapkan para gadis agar mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan. Persekutuan Santa Ursula diresmian oleh gereja dengan pelindung Santa Ursula pada tanggal 9 Agustus 1536. Selanjutnya sejak tahun 1857, suster-suster Ursulin mulai berkarya di Indonesia yang pada saat itu berlokasi di Juanda.

Inilah penjelasan mengenai kelima belas bangunan bersejarah di Jakarta. Semoga Anda dapat mengenal lebih mendalam mengenai kelima belas bangunan ini dan ikut melestarikannya. Semoga bermanfaat.

The post 15 Bangunan Bersejarah di Jakarta dan Keterangannya appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
7 Museum Di Amsterdam dengan Nilai Sejarah Tinggi /bangunan/museum-di-amsterdam Thu, 21 Feb 2019 02:17:02 +0000 /?p=2776 Amsterdam adalah ibukota negara Belanda yang terkenal denga kanal – kanalnya dari abad ke 17 yang masuk ke dalam daftar warisan dunia UNESCO pada bulan Juli tahun 2010. Amsterdam adalah…

The post 7 Museum Di Amsterdam dengan Nilai Sejarah Tinggi appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Amsterdam adalah ibukota negara Belanda yang terkenal denga kanal – kanalnya dari abad ke 17 yang masuk ke dalam daftar warisan dunia UNESCO pada bulan Juli tahun 2010. Amsterdam adalah ibukota keuangan dan budaya dari Belanda, terbukti dengan banyaknya perusahaan besar di Belanda yang memusatkan diri di Amsterdam, termasuk 7 perusahaan teratas dunia. Amsterdam bahkan menempati peringkat ke 13 dalam daftar kota yang memiliki kualitas hidup terbaik di dunia yang dibuat oleh Mercer dan peringkat ketiga dalam Indeks Kota Inovasi 2009 oleh 2thinknow.

Amsterdam juga memiliki bursa saham tertua di dunia. Bukan itu saja yang menjadi daya tarik utama Amsterdam yang dikunjungi lebih dari 3,66 juta pengunjung setiap tahun. Terdapat lebih dari 60 museum di negara Amsterdam, sehingga kota ini menjadi salah satu yang terpadat dengan beragam museumnya yang ditujukan untuk mengakomodasi berbagai minat yang berbeda. Museum di Amsterdam yang layak dikunjungi antara lain:

1. Museum Van Gogh

Vincent Van Gogh adalah seorang pelukis post impresionis yang berasal dari Belanda pada abad ke 19 dan karya – karyanya memberi pengaruh besar kepada seni di abad ke 20 padahal semasa hidup ia kurang mendapatkan apresiasi atas karya – karyanya. Van Gogh selama hidup hanya dapat menjual satu karya seni saja, berlawanan dengan museumnya yang dapat menarik dua juta pengunjung setiap tahun.

Sebanyak lebih dari 200 lukisan, 500 gambar dan 750 dokumen tertulis dipamerkan di museum ini. Beberapa mahakarya Van Gogh adalah lukisan potret dirinya sendiri, lukisan lain berjudul The Sunflowers, The Potato Eaters dan The Bedroom. Salah satu museum di negara Amsterdam ini memiliki sejarah kehidupan Van Gogh dan juga memajang karya pelukis lain yang dekat dengan kehidupannya. Museum ini buka sepanjang tahun sejak pukul 9 pagi kecuali pada tanggal 1 Januari setiap tahunnya.

2. Rijksmuseum

Ini adalah museum nasional utama di Belanda yang menampilkan karya seni dan sejarah Belanda sejak abad pertengahan hingga sekarang. Disini terdapat beberapa karya seni yang terkenal di dunia berasal dari zaman keemasan Belanda seperti lukisan Night Watch karya Rembrandt dan The Milkmaid karya Johannes Vermeer. Selain itu masih ada lukisan karya Frans Hals, Jan Steen, dan Delft Blue.

Museum di Amsterdam ini telah direnovasi total dan menjadi salah satu tempat wajib untuk dikunjungi, memajang 8000 karya seni dalam 80 ruangan yang menggambarkan seni serta sejarah Belanda selama 800 tahun. Setiap tahun diadakan beberapa pameran di Philips Wing berupa karya dari koleksinya dan pinjaman dari dalam serta luar negeri, juga terdapat kedai kopi disini dan toko cenderamata. Taman, toko suvenir dan kafe bisa diakses tanpa tiket masuk sejak pukul 9 hingga 6 sore sedangkan restoran di museum ini buka setiap hari mulai pukul 11.30-22.00. Museum buka setiap hari sejak pukul 9 sampai 5 sore.

3. Eye Filmmuseum

Arsitektur yang menyolok dari Eye Filmmuseum membuatnya cepat menjadi salah satu ikon modern Amsterdam. Terletak di sisi Utara sungai IJ dan diseberang Central Station, museum sinematik dan film ini memiliki koleksi yang harus dilihat. Sebelumnya dikenal sebagai Filmmuseum di lokasi Vondelpark, lembaga ini sudah pasti menjadi pujaan para penggemar film nasional dan internasional berkat koleksinya yang memamerkan kehebatan sejarah sinematik dalam versi yang telah diperbarui. Bersama dengan koleksi klasiknya, museum juga merilis film – film independen baru dan menjadi tuan rumah acara film eksperimental dan genre lainnya. Museum ini sekaligus menjadi penyimpan arsip film nasional mencakup keseluruhan sejarah sinema. Ketahui juga sejarah museum IPTEK TMII Jakarta, sejarah museum geologi Bandung dan sejarah museum pos indonesia.

4. Museum Stedelijk

Pada salah satu museum di Amsterdam ini terdapat koleksi seni modern dan kontemporer yang berpusat pada koleksi lukiisan. Selain itu masih ada pahatan, gambar, foto – foto, karya seni terapan, dan media seni. Pameran sementara juga diselenggarakan setiap tahunnya. Museum ini secara dinamis terus memperhatikan berbagai genre seni dan perkembangannya. Salah satu koleksinya adalah karya seni yang berasal dari paruh kedua abad ke 20. Koleksi tetapnya adalah berasal dari aliran De Stijl, Cobra, Nouveau Realism, Pop Art, Colorfield Painting, Zero serta minimal art.

Beberapa nama pelukis terkenal yang karyanya dipamerkan adalah Picasso, Karel Appel, Piet Mondrian, Monet, Cezanne Matisse, Chagali dan Renoir. Letak museum ini adalah di alun – alun Museumplein di pusat kota Amsterdam berdampingan dengan Van Gogh Museum dan Rijksmuseum. Alun – alun ini hanya berjarak beberapa halte trem jauhnya dari Leidsplein, Albert Cuyp Market dan De Pijp dan merupakan kawasan yang memiliki jumlah kafe serta restoran yang terpadat di Belanda sehingga akan memudahkan pengunjung untuk mencari makanan dan minuman setelah lelah mengunjungi museum. Jam buka museum mulai pukul 10.00-18.00 setiap hari dan 10.00-22.00 pada hari Jumat.

5. Anne Frank House

Anne Frank adalah seorang gadis Yahudi yang bersembunyi di ruangan rahasia pada masa periode perang dunia kedua dan menulis buku harian terkenal yang mengungkapkan situasi mencekam di persembunyiannya. Museum yang terletak di pusat kota Amsterdam ini menyimpan sejarah dan buku harian asli yang ditulis Anne selama dua tahun lebih saat ia bersembunyi dari Nazi. Koleksi museum ini dan juga pameran sementaranya difokuskan pada penyiksaan terhadap Yahudi di masa perang dunia, mengenai fasisme, rasisme dan anti semitisme. Para pengunjung dapat melihat sekilas mengenai bagaimana kehidupan seseorang dalam persembunyian yang sangat mengharukan.

6. NEMO Science Museum

Museum di Amsterdam ini akan membuat anak – anak merasa betah mengunjunginya dengan pengalaman sains dan teknologi yang menyenangkan seharian penuh. Terletak di bangunan hijau miring pada bagian kota Eastern Docklands, tempat ini akan menjadi favorit anak – anak. Menggunakan beragam pameran yang menyenangkan, museum sains ini memperkenalkan kepada orang tua dan muda mengenai dunia sains dan teknologi. Gedung yang berlantai lima ini berisi pameran yang terus diperbaharui, pertunjukan teater, film, workshop dan demonstrasi sains serta teknologi.

Semua koleksi dibuat secara interaktif sehingga setiap orang dapat merasakan kesenangannya dalam belajar, khususnya di NEMO’s Laboratory. Di bagian luar, atap miringnya mudah diakses oleh umum dan terdapat kafe luar ruangan serta pemandangan pusat kota Amsterdam akan terlihat apabila pengunjung memanjat atap museum. Diatas atap juga ada pameran yang berhubungan dengan mendapatkan energi dari elemen – elemen berjudul ‘Energetica’. Museum buka sejak pukul 10.00-17.30.

7. Micropia

Museum di Amsterdam ini adalah yang pertama di dunia yang secara khusus memamerkan berbagai makhluk hidup berukuran mikroskopis di sekeliling kita. Kehidupan berbentuk mikroba berada di sekitar kita namun sebagian berhubungan dengan hal – hal yang dihindari orang seperti bakteri dan virus. Salah satu tujuan utama museum ini adalah untuk memberi wawasan positif mengenai mikroba atau mikroorganisme, apa perannya dalam keseharian manusia dan bagaimana mikroorganisme dapat berguna untuk memperbaiki masa depan manusia pula. Subjek ini akan diperkenalkan dengan metode yang menyenangkan kepada anak dan orang tua mereka yang memiliki rasa ingin tahu tinggi. Ketahui juga mengenai sejarah museum gedung arca medan, sejarah museum kalimantan barat , sejarah museum dirgantara di yogyakarta dan sejarah museum brawijaya di malang.

Berbagai jenis museum di Amsterdam ini tentunya akan memuaskan rasa ingin tahu para pengunjung yang memiliki minat berbeda satu sama lain. Banyaknya jumlah museum mungkin akan menyulitkan pengunjung untuk memilih mana saja yang dapat dikunjungi, dan Anda bisa mendapatkan gambaran akan museum yang wajib dikunjungi tersebut dari pembahasan di atas. Masih terdapat banyak sekali museum – museum di negara Amsterdam yang tidak dapat didaftar satu persatu karena keragaman jenis museum tersebut.

The post 7 Museum Di Amsterdam dengan Nilai Sejarah Tinggi appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
7 Museum Di Bangkok dengan Nilai Sejarah Tinggi /bangunan/museum-di-bangkok Mon, 18 Feb 2019 10:29:00 +0000 /?p=2761 Daya tarik paling umum di ibukota Thailand ini adalah kios – kios makanan, tuk – tuk yang melaju cepat, kuil, tempat perbelanjaan dan bar – bar yang berada di atap…

The post 7 Museum Di Bangkok dengan Nilai Sejarah Tinggi appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Daya tarik paling umum di ibukota Thailand ini adalah kios – kios makanan, tuk – tuk yang melaju cepat, kuil, tempat perbelanjaan dan bar – bar yang berada di atap bangunan. Bangkok mungkin saja hiruk pikuk, panas dan lalu lintasnya padat. Namun diluar itu semua, museum yang memamerkan berbagai koleksi beragam adalah salah satu atraksi yang tidak bisa dilewatkan. Pengunjung bisa mempelajari mengenai budaya Thai melalui seni dan koleksi yang ada di museum – museumnya. Di masa lalu, museum terbaik Bangkok tidak mendapatkan perhatian seperti yang seharusnya sehingga selama bertahun – tahun menjadi berdebu dan ketinggalan zaman.

Berikut ini adalah beberapa dari sekian banyak museum yang layak dikunjungi di sekitar kota Bangkok, Thailand.

1. Bangkok National Museum

Bangkok National Museum didirikan di bekas lahan Istana Wang Na di abad ke 18. Museum di Bangkok ini berisi koleksi terbesar dari seni dan artefak Thailand di negara ini. Tentu saja museum ini sangat pantas dikunjungi khususnya jika mengunjungi Grand Palace. Dibuka oleh Raja Rama V untuk memamerkan barang antik dan hadiah – hadiah yang diberikan kepadanya oleh ayahnya, museum ini dulu dikenal dengan reputasi sebagai kumpulan relik berdebu. Saat ini kondisi tersebut telah berubah dengan pameran yang diatur dalam tiga area yang berhubungan dengan sejarah Thai dan deskripsi berbahasa Inggris yang tersedia.

Bagian depan Sivamokhapiman Hall adalah galeri sejarah Thai yang terentang dari periode Sukothai hingga ke periode Rattanakosin. Koleksi sejarah dan seni dari pra sejarah Thailand hingga ke zaman Sukotahai dan Ayutthaya hingga ke masa Kerajaan Thai modern termasuk banyak patung – patung dan pahatan kuno. Diantara sejumlah koleksi yang menarik dari seni dekoratif dan koleksi etnologis adalah senjata Cina, harta karun emas, batu berharga, topeng Khon, wayang, keramik, pakaian dan kain, pahatan kayu dan alat musik tradisional dari sekitar Asia Tenggara. Museum ini buka dari pukul 09.00-16.00 hari Rabu – Minggu, bertempat di Na Prothat Road.

2. Rumah Jim Thompson

Jim Thompson dikenal sebagai Raja Sutra Thai, seorang yang bekerja pada cikal bakal CIA yaitu Office of Strategic Services selama perang dunia kedua. Ketika masa tugasnya berakhir, ia dipindahkan ke Bangkok. Orang ini yang dipuji karena menyelamatkan industri sutra yang sekarat di Thailand pada tahun 1960an sampai ia menghilang secara misterius di hutan Malaysia. Ia meninggalkan satu kompleks menakjubkan dari enam rumah tradisional di tengah kota, berisi dengan harta karun yang dikumpulkannya selama masa tinggalnya di Asia Tenggara. Koleksi tersebut berupa porselen, lukisan, hiasan dinding, dan patung – patung. Ketahui juga mengenai sejarah machu picchu sejak ditemukan dan sejarah taj mahal.

3. Museum of Counterfeit Goods

Museum di Bangkok ini terletak di lantai 26 Supalai Grand Tower, sudah pasti adalah salah satu yang paling unik, relevan dan menarik. Museum barang – barang selundupan ini memang merupakan museum yang layak untuk para pengunjung menghabiskan waktunya disini. Bangkok dikenal sebagai salah satu pusat barang selundupan yang bisa ditemui mulai dari kios jalanan sampai pasar malam. Mungkin orang – orang biasa tidak akan berpikir dua kali untuk membeli tas Louis Vuitton palsu, jam atau parfum, namun akan berbeda halnya pada pemilik hak cipta aslinya.

Museum ini memamerkan contoh barang selundupan milik firma hukum Tilleke dan Gibbins sebanyak 500 item yang bertujuan untuk mengedukasi orang – orang mengenai pelanggaran hak intelektual dan bagaimana penyelundupan bisa merusak semua pihak yang terlibat. Ada ribuan barang yang disita dalam razia dan contoh studi kasus untuk dipelajari, serta pemandu dan ahli yang disediakan oleh firma tersebut secara gratis. Museum hanya buka dengan perjanjian pada Senin pukul 2 siang dan Kamis pukul 10 pagi.

4. Museum Of Siam

Dikenal juga dengan nama lain Discovery Museum atau Museum Siam Khet Phra Nakhon adalah museum interaktif yang mengandung banyak kejutan pada gedung bergaya Neo Klasik. Disini terdapat pameran multimedia yang memfokuskan pada pertanyaan mengenai siapa saja orang Thai dan apa budaya Thai, dengan kata lain menggambarkan apa makna dari menjadi seorang Thai dan konsep dari Thai itu sendiri. Museum ini menyimpan jejak budaya Thai dari masa lampau hingga sekarang melalui serangkaian ruangan sejumlah 14 kamar yang berbeda pada berbagai aspek sejarah Thai. Dari Swarnabumi (Tanah Emas) hingga pendaruh Hindu dan Buddhisme, pendirian Ayutthaya hingga Thailand masa kini dan hubungannya dengan seluruh dunia.

Pada setiap ruangan, pengunjung bisa menyaksikan beragam pameran digital yang interaktif dan juga video yang menjelaskan sejarah dan etnografi negara itu. Museum di Bangkok ini memiliki bahan pameran yang semuanya diterjemahkan ke bahasa Inggris sehingga pengunjung asing bisa memahami sebanyak mungkin seperti penduduk asli Thai. Banyak koleksi interaktif disini yang akan menarik bagi anak – anak dan bahkan untuk seluruh keluarga. Museum buka mulai hari Selasa-Minggu sejak pukul 10 pagi hingga 6 sore.

5. MOCA Bangkok

Museum of Contemporary Art atau MOCA adalah museum bertingkat lima dengan lebih dari 800 karya seni kontemporer yang tersimpan di dalamnya. Bangunan modernnya dibuat untuk terlihat seperti dipahat dari satu bongkah granit, dengan desain berbentuk jasmine di lampu proyektor yang menerangi lantai atrium di dalam gedung. Ada beberapa lantai pameran permanen, ditambah pameran musiman dan ada banyak kesempatan untuk mengagumi satu karya seni pada satu waktu. Waktu buka museum mulai dari pukul 10.00-18.00, Selasa sampai Minggu. Bangkok juga menjadi bagian dari sejarah berdirinya ASEAN dan memiliki sejumlah peninggalan bersejarah di dunia.

6. Bangkok Folk Museum

Dikenal juga sebagai Bangkokian Museum, tempat ini menunjukkan bagaimana kehidupan di Bangkok sebelum perang dunia kedua. Terdapat taman yang indah dengan dua bangunan rumah yang dilestarikan dalam kondisi sempurna seperti keadaannya pada akhir 1800an dan awal 1900an . Museum ini termasuk sulit ditemukan dan tidak terlalu banyak orang yang mengetahui keberadaannya. Ini adalah museum yang sederhana dan tersembunyi namun daya tariknya luar biasa. Tiket masuknya sepenuhnya gratis, buka sejak pukul 10.00-16.00 hari Rabu hingga Minggu. Ketahui juga bangunan bersejarah di afrika, bangunan bersejarah di asia dan bangunan bersejarah di amerika.

7. Vimanmek Mansion Museum

Museum di Bangkok ini berlokasi di Ratchawithi Road di belakang National Assembly, gedungnya merupakan gedung terbesar di dunia yang terbuat seluruhnya dari kayu jati emas. Bangunannya dipindahkan dari Ko Sichang di Propinsi Chonburi lalu dibangun ulang pada 1900 atas perintah Raja Rama V. Museum ini kemudian direnovasi oleh Ratu Sirikit dan menjadi museum yang berisi penghormatan bagi mendiang Raja. Berisi furnitur antik, pecah belah, porselen, foto – foto lama dan memorabilia dari masa pemerintahan Raja pada tahun 1868-1910. Banyak ruangan disini tetap mempertahankan suasana dari masa lalu.

Museum ini sangat populer untuk tur kelompok dan bisa menjadi ramai beberapa kali dalam sehari, namun masih sangat layak untuk dikunjungi. Pemandu disediakan untuk para pengunjung museum yang buka sejak pukul 08.30-16.30 hari Selasa- Sabtu. Salah satu bagian yang menonjol adalah Abhisek Dusit Hall yang memamerkan koleksi kerajinan tangan paripurna Ratu Sirikit yang dibuat oleh orang – orang pedesaan. Juga ada beberapa variasi barang dan objek seni termasuk foto Raja Bhumibol, pakaian kuno, jam, dan kereta kerajaan. Sebagian Vimanmek masih digunakan untuk berbagai acara kenegaraan dan resepsi untuk kunjungan kerajaan sehingga gedung akan ditutup untuk umum apabila itu terjadi.

Dalam beberapa tahun terakhir, telah banyak pekerjaan yang dilakukan untuk memperbaiki arena – arena kebudayaan terbaik milik kota Bangkok. Pada akhirnya Bangkok memiliki wisata sejarah dan budaya yang terbaik. Banyak museum di Bangkok mempertunjukkan beberapa koleksi yang paling sublim dan aneh yang mewakili sekilas keanekaragaman budaya Thailand dan warisan yang unik. Baik itu museum dengan artefak atau koleksi bersejarah, relik agama Budha, atau seni modern yang telah dipajang di Eropa dan Amerika.

The post 7 Museum Di Bangkok dengan Nilai Sejarah Tinggi appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
11 Bangunan Bersejarah di Sabah Malaysia /bangunan/bangunan-bersejarah-di-sabah Thu, 07 Feb 2019 05:11:45 +0000 /?p=2535 Banyak bangunan-bangunan di dunia yang memiliki berbagai cerita masa lalunya sendiri. Umumnya, bangunan bersejarah berkaitan dengan peristiwa penting di masanya sehingga diabadikan, dirawat dan dikelola dengan baik agar cerita dari…

The post 11 Bangunan Bersejarah di Sabah Malaysia appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>
Banyak bangunan-bangunan di dunia yang memiliki berbagai cerita masa lalunya sendiri. Umumnya, bangunan bersejarah berkaitan dengan peristiwa penting di masanya sehingga diabadikan, dirawat dan dikelola dengan baik agar cerita dari sejarah masa lalu tetap ada. Bangunan bersejarah juga menjadi saksi bisu bagi generasi muda untuk mengetahui berbagai peristiwa sejarah dan mengenali berbagai benda peninggalan bersejarah di dunia yang tidak akan ditemui di masa depan seperti peradaban Sungai Nil, peradaban Romawi, peradaban Yunani, peninggalan peradaban Mesir Kuno yang merupakan peradaban tertua di dunia.

Tidak hanya di Indonesia saja, tapi Malaysia juga memiliki banyak peristiwa sejarah yang terukir dan tersimpan diberbagai bangunan-banguan yang masih berdiri utuh. Seperti sejarah G30S PKI misalnya yang Malaysia sendiri juga menjadi bagian dari saksi untuk peristiwa G30S PKI. Bahkan Malaysia juga menjadi bagian dari sejarah berdirinya ASEAN dan menjadi wilayah bekas jajahan Hindia Belanda yang disebutkan dalam bahasan sidang BPUPKI. Berikut adalah 11 bangunan bersejarah di Sabah dengan cerita uniknya.

1 . Menara Jam Atkinson

Menjadi salah satu dari deretan daftar bangunan bersejarah di Sabah, Menara Jam Atkinson ini disebut sebagai landmark dan kebanggan Sabah. Menara jam ini dibangun pada tahun 1902 dan mulai di kelola pada tahun 1905. Menara ini memiliki ketinggian sekitar 48 kaki (157 meter) yang terbuat dari bahan kayu Merbau.Sejarah dibangunnya menara jam ini untuk dijadikan kenang-kenangan atas meninggalnya Encik Francis George Atkinson akibat Demam Borneo.

2. Sandakan Jamek Mosque

Sebuah masjid bernama Jamek Mosque ini juga merupakan bagian dari bangunan bersejarah di Sabah yang terletak di Sandakan. Masjid ini telah berusia kurang lebih 130 tahun yang sebenarnya memiliki nama lain, yakni Masjid Jamek As-Sheikh Hasabollah At-Tohiri. Masjid ini berlokasi di lereng bukit di jalan Lebuh. Bangunan masjid ini didirikan sekitar tahun 1880 dimana masjid ini menjadi bagian dari sejarah penting di masa lalu, yakni pernah dijadikan sebagai temapt pusat pembelajaran agama di Sabah. Tujuan dibangunnya masjid ini adalah sebagai tempat berdakwah yang dibangun oleh seorang pedagang dari Yaman.

3. Tugu Peringatan Double Six

Tugu atau monumen peringatan Double Six ini terletak di kota Kinabalu. Monumen ini dibangun untuk memperingati satu peristiwa bersejarah yang terjadi di sabah pada tanggal 6 Juni 1976. Yakni peristiwa kecelakaan berupa jatuhnya pesawat yang membawa Perdana Menteri kelima Sabah (Tun Mohd. Fuad Stephens) dan 6 Menteri Negara. Tempat berdirinya tugu Double Six saat ini merupakan tempat jatuhnya pesawat tersebut.

4. Monsopiad Heritage Village

Monsopiad Heritage Village yang terletak di sepanjang sungai Penampang ini menyuguhkan banyak bangunan rumah tradisional. Monsopiad sendiri merupakan nama dari seorang prajurit dari masa 200 tahun yang lalu da tinggal di desa ini. Penduduk desa ini pun juga ditinggali oleh keturunan Monsopiad. Lain dari itu pengunjung juga bisa menikmati sisa-sisa sejarah Monsopiad dan kebudayaannya di daerah ini. Kini desa ini telah menjadi salah satu tujuan wisata yang menarik banyak pengunjung yang juga dilengkapi dengan berbagai cerita legenda dan restoran tradisionalnya.

5. Museum Sabah

Bangunan bersejarah di Sabah berikutnya masih terletak di Kinabalu ini, yakni Museum Sabah. Di dalam museum ini terdapat berbagai macam artefak dan benda-benda koleksi sejarah yang akan menambah pengetahuan para pengunjung. Museum ini dibangun di atas lahan seluas 17 hektar, selain museum juga terdapat sebuah perkampungan yang menyuguhkan berbagai warisan budaya. Desian bangunan yang unik juga menjadi daya tarik sendiri bagi para pelancong.

6. Monumen William Pryer

Monumen ini terletak di daerah Sandakan, sebelum berada disini, monumen ini dahulunya terletak di alun-alun pada tahun 1950. Selanjutnya dipindahkan ke sebuah lapangan dan MPS Square pada tahun 1960 yang akhirnya ditempatkan di lokasinya saat ini, sehingga monumen ini menjadi salah satu Sandakan Heritage Trails. Momumen ini didirikan William Pryer, yang merupakan pendiri dari Sandakan pada tahun 1879. Sehingga momumen ini juga dijadikan sebagai tugu kenangand dari William Burgess Pryer yang telah meninggal dunia pada tahun 1899.

7. Sandakan Memorial Park

Sebuah museum kecil yang berada di daerah Sandakan juga masuk dalam daftar bangunan bersejarah di Sabah. Museum ini didirikan sekitar tahun 1945 yang dibangun untuk memperingati orang-orang yang terbunuh di masa pendudukan Jepang. Orang-orang tersebut merupakan tawanan dari para tentara Jepang yang semua korbannya ada sekitar 2.400 jiwa dan terdapat 6 orang dari tawanan yang berhasil melarikan diri. Sehingga bangunan yang berada di Jalan Labuk Utara, Taman Rimba, Sabah ini menjadi saksi bisu atas kekejaman di masa pemerintahan Jepang di Malaysia.

8. Agnes Keith House

Agnes Keith House ini juga merupakan salah satu bangunan bersejarah yang dulunya adalah sebuah markas atau Newlands pemerintahan kolonial Inggris di Malaysia. Agnes Newton Keith sendiri merupakan seorang penulis terkenal yang sempat mendiami rumah ini yang salah satu hasil kayra tulisannya berjudul Land Below The Wind yang diterbitkan pada tahun 1939. Sebagai seorang konservator hutan, rumah ini menjadi kediamannya bersama keluarga. Di dalam bangunan ini terdapat berbagai perabotan dan barang antik khas dari masa kolonial. Bangunan ini kini menjadi sebuah galeri yang bisa didatangi oleh para pengunjung.

9. Fook Tet Kung Temple

Fook Tet Kung Temple merupakan bangunan dengan keindahan berciri khas arsitektur Cina mulai dari bentuk atap bangunan hingga warnanya. Tempat ini merupakan sebuah bangunan yang menjadi bukti tentang sejarah masuknya orang Tionghoa ke Borneo pada tahun 1800 yang lampau yang menetap di Desa Sugud.

10 Kundasang War Memorial

Tempat ini merupakan tempat untuk mengenang para tahanan perang Inggris dan Australia yang tewas terbunuh selama berlangsungnya Perang Dunia II di Sandakan. Tugu tempat peringatan ini memiliki empat buah taman yang indah yang masing-masingnya berkaitan dengan peristiwa sejarah masa lalu, yakni taman Borneo, Inggris, Australia dan Kontemplasi.

11. Muzium Kopitiam

Pada museum ini terdapat berbagai artefak dari masa sejarah Perang Dunia II dan sejarah kronologi Perang Dunia II di Sabah. Dibeberapa sudut bangunan ini juga terdapat puisi rohani milik Angkatan Pembebasan Australia pada masanya. Pada museum ini, pengunjung juga bisa menikmati kopi dan biskuit Anzac (Australia dan Selandia Baru), dinamakan demikian karena biskuit ini merupakan makanan yang bisa diterima dari keluarga semasa perang.

Itulah 11 Bangunan bersejarah di Sabah yang bisa dijadikan tujuan wisata bertemakan sejarah. Ketahui juga sejarah museum Louvre, sejarah museum Seni rupa dan Keramik, dan sejarah Brunei Darussalam sejak sebelum masuknya Islam.

The post 11 Bangunan Bersejarah di Sabah Malaysia appeared first on Sejarah Lengkap.

]]>